Pengujian Determinan R Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Pada Polisi daerah Sumatera Utara

188 Tabel 4.11 Uji secara Simultan Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.462 4.640 .962 .339 GAYA KEPEMIMPINAN .805 .062 .789 13.072 .000 DISIPLIN KERJA .228 .070 .196 3.254 .002 a. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS 2016, diolah Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel gaya kepemimpinan X 1 Nilai t hitung variabel gaya kepemimpinan adalah 13,072 dan nilai t tabel 1,664maka t hitung t tabel 13,072 1,664 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap kinerja pegawai. Artinya, jika variabel gaya kepemimpinan meningkat, maka kinerja pegawai juga akan meningkat. 2. Variabel Disiplin KerjaX 2 Nilai t hitung variabel disiplin kerja adalah 3,254dan nilai t tabel 1,664 maka t hitung t tabel 3,254 1,664 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan 0,002 0,05 secara parsial terhadap kinerja pegawai. Artinya, jika variabel disiplin kerja meningkat maka kinerja pegawai juga akan meningkat.

4.5 Pengujian Determinan R

2 Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Universitas Sumatera Utara 189 determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.12 Pengujian Koefisien Determinan R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .857 a .735 .728 2.43919 a. Predictors: Constant, DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN Sumber: Hasil Pengelolahan SPSS 2016, diolah Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa: 1. R = 0,857 berarti hubungan antara variabel gaya kepemimpinan X 1 , dan disiplin kerja X 2 terhadap kinerja pegawai Y adalah sebesar 85,7. Artinya hubungannya kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0,735 73,5, variabel kinerja pegawai Y dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan X 1 , dan disiplin kerja X 2 . Sedangkan sisanya 26,5 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Adjusted R Square sebesar 0.728, artinya variabel kepemimpinan dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja sebesar 72,8 sisanya sebesar 27,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 190 4. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 2,43919.Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.6 Pembahasan Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Ini menandakan bahwa keseluruhan variabel gaya kepemimpinan dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan Sutrisno 2013:80 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ada tiga yaitu faktor sosial; meliputi interaksi sosial antarpegawai ataupun dengan atasan, faktor fisik; meliputi jenis pekerjaan, jam kerja, lingkungan kerja, dan faktor finansial; meliputi jaminan kesejahteraan seperti tunjangan, fasilitas, gaya kepemimpinan, dan promosi.

4.6.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan X1 Terhadap Kinerja Pegawai Y

Bedasarkan hasil penelitian deskriptif tentang variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja terdapat pengaruh yang positif.Hal ini sesuai dengan jawaban responden menyatakan bahwasanya mereka cukup setuju atau puas dengan gaya kepemimpinan atasan di kantor mereka, walaupun masih ada sebahagian kecil pegawai yang merasa bahwa gaya kepemimpinan atasanya yang masih otoriter, yang perlu menjadi perhatian adalah banyak pegawai yang merasa atasan mereka belum bisa menerima kritik dan belum mau terjun langsung untuk bekerja bersama sama dengan pegawainya. Universitas Sumatera Utara 191 Lalu dilihat dari nilai nilai uji t yang bernilai 13,072 dan taraf signifikan yg bernilai 0,000 bisa di tarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi kinerja pegawai kepolisian di Polda Sumut, hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Indah Putri 2014 yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara Gaya kepemimpinan dengan kinerjapegawai dan juga sejalan dengan teori dari wibowo 2013:264, kepemimpinan adalah tentang mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain memberikan kontribusi kearah efektivitas dan keberhasilan organisasi dimana mereka menjadi anggotanya, yang artinya kepemimpinan yang efektif akan memunculkan kinerja yang baik bagi para pegawai.

4.6.2 Pengaruh Disiplin X2 Terhadap Kinerja Pegawai Y

Bedasarkan hasil analisis deskriptif terdapat hubungan antara Disiplin kerja dengan kinerja pegawain kepolisian Polda Sumut hal ini terlihat dari nilai nilai Uji t hitung yang lebih tinggi dari t tabel yaitu 3.254 1,664 dan nilai uji signifkan yang lebih rendah dari 0,05 yaitu 0,04, hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu Ali Shahab dan Inna Nisa 2014 yang menyatakan ada pengaruh positif antara disiplin kerja dengan kinerja pegawai, hal ini juga sejalan dengan teori dari Darsono dan Siswandoko 2011:129, disiplin adalah suatu keadaan yang menyebabkan atau memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan, hal ini menunjukan bahwa disiplin kerja yang baik tentunya akan mengakibatkan kinerja yg baik pula. Universitas Sumatera Utara 192 Dan jika di lihat dari hasil angket yang disebar mayoritas responden sudah menjalankan disiplin dengan baik di kantornya namun yang masih perlu diperhatikan adalah masih ada beberapa pegawai yang belum bisa membedakan antara jam istirahat dengan jam kerja, serta masih adanya sejumlah kecil pegawai yang tidak berpakaian rapi ketika datang ke kantor. Universitas Sumatera Utara 193 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan