53
�
�
9
�
1
, �
3
, �
6
2
= 0,368 Koefisien residunya sendiri adalah:
�
�
9
�
1
= �1 − �
�
9
�
1
, �
3
, �
6
2
�
�
9
�
1
= �1 − 0,368
�
�
9
�
1
= 0,795 Maka, persamaan substruktural 1 yang baru adalah
�
9
= �
�
9
�
1
�
1
+ �
�
9
�
3
�
3
+ �
�
9
�
6
�
6
+ �
�
9
�
1
�
1
�
9
= 0,208 �
1
+ 0,414 �
3
+ 0,269 �
6
+ 0,795 �
1
3.5.4. Menghitung Persamaan Substruktural 2
1. Model Diagram Jalur
Gambar 3.4 Diagram Jalur Substruktural 2
2. Persamaan Substruktur
�
1
= �
�
1
�
5
�
5
+ �
�
1
�
7
�
7
+ �
�
1
�
3
�
3
Universitas Sumatera Utara
54
3. Perhitungan koefisien jalur
� = � 1
0,454 0,454
1 �
�
−1
= �
1,260 −0,572
−0,572 1,260 � �
�
�
1
�
5
�
�
1
�
7
� = � 1,260
−0,572 −0,572 1,260 � �
0,248 0,348�
� �
�
1
�
5
�
�
1
�
7
� = � 0,113
0,296�
Nilai R Square nya sendiri adalah �
�
1
�
5
�
7
2
= 0,113 0,296 �
0,248 0,348�
�
�
1
�
5
�
7
2
= 0,136
Setelah memperoleh nilai R square, kemudian menghitung koefisien residunya dengan cara:
�
�
1
�
3
= �1 − �
�
1
�
5
, �
7
2
�
�
2
�
3
= �1 − 0,136
�
�
1
�
3
= 0,930 Sehingga dari seluruhnya didapatlah persamaan substruktural 2 sebagai berikut:
�
1
= �
�
2
�
5
�
5
+ �
�
1
�
7
�
7
+ �
�
1
�
3
�
3
�
1
= 0,113 �
5
+ 0,296 �
7
+ 0,930 �
3
4. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Menguji hipotesis secara bersama-sama minat belajar, perhatian orang tua, dosen dan pengaruh teman terhadap motivasi belajar.
Universitas Sumatera Utara
55
� :
�
�
1
, �
5
, �
7
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh perhatian orang tua dan pengaruh teman, terhadap motivasi belajar
� :
�
�
1
�
5
, �
7
2
≠ 0, artinya terdapat pengaruh perhatian orang tua dan pengaruh teman, terhadap motivasi belajar
Untuk menguji hipotesis, dilakukan dengan uji F.
� = � − � − 1�
�
1
, �
5
, �
7
2
�1 − �
�
1
, �
5
, �
7
2
� = 73
− 2 − 10,135 21
− 0,135
� = 700,135
20,865 � = 5,462
Setelah diketahui nilai F
hitung
maka selanjutnya mencari nilai F
tabel
. Dan diperoleh nilai F
tabel
dengan db
1
= 2 dan db
2
= 70 adalah 3,13. Dengan kriterian pengujian jika F
hitung
≥ F
tabel
maka H ditolak. Dan dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa
F
hitung
≥ F
tabel
maka H ditolak, yang berarti terdapat pengaruh dari keseluruhan
variabel terhadap motivasi belajar. 5.
Pengujian Hipotesis secara individual Dengaan proses yang sama, maka tabel dibawah ini adalah ringkasan untuk uji
hipotesis secara individual, dengan t
tabelα2, 73-2-1
= 1,994.
Hipotesis t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
� :
�
�
1
�
5
= 0, tidak ada hubungan perhatian orang tua terhadap motivasi
�
1
: �
�
1
�
5
≠ 0, tidak ada hubungan perhatian orang tua terhadap motivasi
0,901 1,995
H diterima
Universitas Sumatera Utara
56
� :
�
�
1
�
7
= 0, tidak ada hubungan teman terhadap motivasi
�
1
: �
�
1
�
7
≠ 0, tidak ada hubungan teman terhadap motivasi
2,378 1,995
H ditolak
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa perhatian orang tua tidak ada hubungan dengan motivasi belajar. Oleh sebabnya perlu di trimming dengan mengeluarkan
variabel yang tidak valid serta membuat ulang diagram jalur dan persamaan substrukturnya.
Gambar 3.5. Diagram Jalur Persamaan Substruktural 2 hasil Trimming
Dengan demikian didapat persamaan substruktural yang baru. �
1
= �
�
1
�
7
�
7
+ �
�
1
�
3
�
3
Dengan matriks korelasinya adalah � = 1
Invers matriknya sendiri adalah �
−1
= 1
Universitas Sumatera Utara
57
Perhitungan koefisien jalurnya adalah sebagai berikut: ��
�
1
�
7
� = 1��
�
1
�
7
� ��
�
1
�
7
� = 0,348 Untuk nilai R square nya sendiri adalah
�
�
1
�
7
2
= ��
�
1
�
7
���
�
1
�
7
� �
�
1
�
2
2
= 0,3480,348 �
�
1
�
2
2
= 0,121
Koefisien residunya sendiri adalah: �
�
1
�
3
= �1 − �
�
1
�
2
2
�
�
1
�
3
= �1 − 0,121
�
�
1
�
3
= 0,937 Maka, persamaan substruktural 2 yang baru adalah
�
1
= �
�
1
�
7
�
7
+ �
�
1
�
3
�
3
�
1
= 0,348 �
7
+ 0,937 �
3
Universitas Sumatera Utara
58
3.5.5. Menghitung Persamaan Substruktural 3