dibawah ini: Tabel Pembahasan

79

4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi Uji-R

2 Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap variabel terikat Prestasi kerja karyawan. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤R 2 ≥ 1. Jika R 2 semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 yaitu Motivasi, X 2 yaitu Disiplin Kerja adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu Prestasi kerja Karyawan. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan SPSS for windows dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji-R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,820 a ,672 ,667 1,032 a. Predictors: Constant, Disiplin_Kerja, Motivasi b. Dependent Variable: Prestasi_Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2016 Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa: 1. Nilai R sebesar 0.820 sama dengan 82 berarti hubungan antara variabel Motivasi X1 dan Disiplin Kerja X2 terhadap variabel Prestasi kerja Karyawan Y sebesar 80 artinya hubungannya Sangat erat. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.15 Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber : Situmorang dan Lufti 2014 2. Nilai R Square 0.672 berarti 67,2 faktor-faktor Prestasi kerja Karyawan dapat di jelaskan oleh variabel Motivasi X1 dan Disiplin Kerja X 2 . Sedangkan sisanya sebesar 32,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. 3 Nilai Adjusted R Square sebesar 0, 667 berarti 66,7 Prestasi kerja Karyawan dapat di jelaskan oleh variabel Motivasi X1 dan Disiplin Kerja X 2 . Sedangkan selisihnya 33,3 lainnya di jelaskan oleh varibel lain yang tidak masuk dalam penelitian . 4. Ada dua pilihan di sini, apakah memakai R Square atau Adjusted R Square. Jika variabel lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square. 5. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate 1,032. Semakin kecil standart deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 81

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi kerja Karyawan

Hasil Uji Hipotesis menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera. Hal ini berarti dengan meningkatnya motivasi maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan begitu juga sebaliknya. Motivasi sangat dibutuhkan oleh masing-masing karyawan agar mereka dapat bekerja dengan mempunyai semangat yang tinggi. Menurut John et.al. 2006, menyatakan bahwa pencapaian kinerja dipengaruhi oleh faktor motivasi dalam membentuk perilaku, dan secara spesifik mempengaruhi prestasi kerja dalam organisasi. Seperti telah dijelaskan bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada prestasi pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan, maka dalam diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat dan kepuasan kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya akan lebih cepat dan tepat selesai. Pekerjaan yang dengan cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi kerja yang baik. Menurut Prawirosentono 2007: 193, prestasi kerja = kemampuan kapasitas + motivasi. Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan berada pada level “sedang” kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner pada setiap butir pertanyaan, karyawan dominan menyatakan “kurang setuju”. Butir pertanyaan yang dominan mendapatkan jawaban “kurang setuju” adalah butir pertanyaan” Saya Bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara 82 melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan yang telah ditetapkan” sebanyak 54,5 menyatakan kurang setuju, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang kurang merasa bertanggung jawab untuk melakanakan tugasnya karena karyawan tersebut memiliki tingkat motivasi yang rendah, karyawan cenderung kurang peduli dengan perkerjaannya yang membuat kinerja perusahaan menurun. Hal ini sejalan dengan teori Herzberg dalam Notoatmodjo 2009 Setiap orang ingin diikutsertakan dan ingin diakui sebagai orang yang berpotensi, dan pengakuan ini akan menimbulkan rasa percaya diri dan siap memikul tanggung jawab yang lebih besar. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Juliana Melvawati Sirait 2008 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Intrinsik, Ekstrinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Dahlia Dewantara Medan ”. setelah dilakukan pengujian parsial, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intinsik dan motivasi ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Dahlia Dewantara Medan.

4.3.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prestasi kerja Karyawan

Hasil Uji Hipotesis menunjukkan bahwa Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera. hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja yang kurang maksimal yang diberikan oleh karyawan mampu mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Menurut Siagian 2008:305, bahwa ”Disiplin pegawai adalah Universitas Sumatera Utara 83 suatu bentuk pelatihan yang berusaha membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai lainnya serta meningkatkan prestasi kerjanya”. PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera, berusaha untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan meningkatkan kedisiplinan karyawannya. Hal nyata yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan sistem absensi yang terencana dengan baik. Setiap karyawan akan dilakukan pengawasan atas tingkat kehadirannya sehari – hari. Setiap karyawan yang tidak hadir ditandai dan mendapatkan peringatan ketika telah tingkat kehadirannya sangat rendah. Selain itu setiap karyawan yang terlambat masuk kantor akan mendapat sanksi pemotongn gaji tergantung lamanya waktu keterlambatan karyawan. Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan berada pada level “sedang” kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner pada setiap butir pertanyaan, karyawan dominan menyatakan “kurang setuju”. Butir pertanyaan yang dominan mendapatkan jawaban “kurang setuju” adalah butir pertanyaan ke 6 ” Dalam bekerja saya menggunakan peralatan kantor dengan baik” dan pernyataan ke 7 ” Saya akan menjaga peralatan kantor setiap saat”. Berdasarkan jawaban responden karyawan masih belum memaksimalkan Disiplin Kerja dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa karyawan belum sepenuhnya mematuhi disiplin kerja yang diterapkan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara 84 Hasil penelitian ini juga didukung dan sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Napitupulu 2011 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Tonga Tiur Putra Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja X1 dan Komitmen Kerja X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi karyawan Y pegawai pada PT. Tonga Tiur Medan, artinya semakin baik disiplin kerja dan komitmen karyawan, maka prestasi kerja juga semakin tinggi.

4.3.3 Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi kerja

Karyawan Berdasarkan Uji Hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap prestasi kerja karyawan PT Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera. Maka dapat dikatakan, bila karyawan mampu memaksimalkan motivasi dan disiplin kerja yang dimiliki, karyawan tersebut mampu meningkatkan prestasi kerjanya. Menurut Soeprihanto 2001: 7, prestasi kerja adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Setiap perusahaan pasti menginginkan semua karyawannya bekerja secara maksimal dan mencapai target kerja yang dinginkan perusahaan dan juga sesuai dengan volume pekerjaan yang ditetapkan oleh perusahaan, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja pegawai adalah Universitas Sumatera Utara 85 motivasi, pendidikan, keterampilan, sikap dan etika, tingkat penghasilan, teknologi, disiplin kerja serta lingkungan kerja Anoraga, 2006:312. Dari segi motivasi, motivasi yang kurang maksimal yang ada dalam diri karyawan dan yang diberikan oleh perusahaan mampu mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Setiap karyawan membutuhakan motivasi untuk meningkatkan semangat kerjanya agar dapat bekeja dengan sangat baik hingga berprestasi. Oleh karena itu motivasi sangatlah penting bagi setiap karyawan untuk meningktkan prestasi kerjanya. Dari segi disiplin kerja , Setiap karyawan dituntut untuk selalu berdisiplin dalam meningkatkan prestasi kerjanya. Ketika ada karyawan yang tidak disiplin akan berdampak pada penurunan prestasi kerja dari karyawan itu sendiri. Prestasi kerja merupakan keberhasilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya motivasi dan disiplin kerja yang baik terhadap karyawan diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku yang menjunjung tinggi rasa hormat dan sopan santun di dalam lingkungan kerjanya dan dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Sari, Ana Puspita 2013 melakukan penelitian yang berjudul “pengaruh komitmen organisasional,disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasional X1 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta, sedangkan disiplin kerja X2 dan motivasi kerja X3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surakarta. Universitas Sumatera Utara 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan