Evaluasi ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.2. Evaluasi

Usulan perbaikan memerlukan dukungan dari berbagai pihak pelaksana. Strategi implementasi dibutuhkan sebagai langkah awal melakukan perbaikan dan mereduksi pemborosan pada proses produksi. Dengan demikian, tahapan ini akan dijadikan parameter untuk melakukan tindakan selanjutnya. Perubahan ini melibatkan manajemen puncak dan semua karyawan dalam perusahaan untuk dapat bersaing dengan baik di pasar global. Dalam melakukan implementasi ada beberapa tindakan persiapan yang perlu dilakukan antara lain: 1. Pembentukan tim pengawas implementasi future state map dan penerapan prinsip lean. Tindakan perbaikan untuk seluruh proses yang ada di perusahaan bersifat continuous improvement untuk mencapai kondisi yang lebih baik dengan terus memperbaiki dan menghilangkan pemborosan yang ada maka diperlukan suatu tim pengawas yang akan membantu dalam proses implementasi dalam identifikasi permasalahan hingga mengkomunikasikan tindakan perbaikan kepada seluruh pekerja. Anggota tim sebaiknya berasal dari berbagai bagian dalam struktur organisasi sehingga mendapatkan pertimbangan dari berbagai pihak. 2. Penetapan komitmen perusahaan Komitmen untuk melakukan perubahan tidak hanya datang dari tingkatan manajerial tetapi juga pekerja. Tanpa adanya komitmen perusahaan, implementasi lean menjadi tidak efektif dan efisien karena perubahan ini untuk mencapai sasaran dalam jangka panjang. Universitas Sumatera Utara 3. Mengembangkan sistem belajar terus menerus Melakukan beberapa perubahan akan disadari timbulnya masalah lain atau kesulitan, namun dengan semangat Toyota menyatakan jangan takut melakukan kesalahan tetapi harus belajar dari kesalahan. Karyawan dan operator perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus yang bertujuan menemukan dasar mengidentifikasi masalah dan menemukan solusinya. 4. Melakukan peninjauan terhadap penerapan Lean Peninjauan dilakukan untuk mengevaluasi hasil dari setiap tindakan perbaikan yang dilakukan. Perusahaan perlu melakukan pemeriksaan terhadap tindakan perbaikan secara berkala untuk mengukur tingkatkeberhasilan dan pemeriksaan apakah metode sesuai untuk kondisi yang ada. Penyusunan strategi implementasi dapat dilihat pada Tabel 6.5. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Penyusunan Strategi Implementasi No What Where Why Who When How 1 Membentuk Tim penerapan Future State Map Manajemen Perusahaan Dibutuhkan pihak yang akan mengkoordinir dan mengawasi jalannya penerapan perbaikan di perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi Direktur dibantu oleh Kepala bagian produksi Pembentukan tahap awal implementasi Membetuk tim yang terdiri atas para karyawan atau pekerja yang memiliki komitmen tinggi untuk perbaikan perusahaan dan melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab dengan jelas. 2 Melakukan perbaikan prosedur kerja Pada aliran value stream Adanya waste dari prosedur kerja yang selama ini diterapkan di perusahaan Kepala produksi dan seluruh pekerja yang ada di lantai produksi Proses implementasi Melakukan perbaikan standarisasi kerja di setiap stasiun kerja dan penyesuaian fasilitas kerja pada stasiun yang membutuhkan Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Penyusunan Strategi Implementasi Lanjutan No What Where Why Who When How 3 Melakukan perencanaan dan pengendalian produksi Di sepanjang aliran value stream Menghindari terjadinya kelebihan produksi produk sehingga tidak terjadi penumpukan produk barang jadi yang berlebihan dapat dihindari. Kepala bagian perencanaan berkoordinasi dengan kepala bagian produksi Proses implementasi Menyesuaikan jadwal pengiriman produk dengan ketersediaan jumlah produk jadi sesuai dengan jumlah permintaan 4 Continuous Improvement Di seluruh bagian perusahaan Mereduksi pemborosan yang terjadi selama proses produksi sehingga perusahaan dapat menjadi lebih baik Seluruh lapisan di perusahaan Evaluasi proses implementasi Mengadakan pelatihan kepada setiap pekerja dan saling membantu dan berkoordinasi dalam melakukan aktivitas baik di bagian produksi maupun pihak manajerial untuk mencapai tujuan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara VII-1

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis terhadap data pengamatan awal maupun hasil estimasi yang dilakukan di PT. Neo National, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Pada Current State Map terdapat aktivitas yang merupakan non-value added activity sebanyak 11 aktivitas yaitu penimbangan bahan baku, pemindahan bahan baku ke mesin pencampur, penimbangan bahan tambahan kalsium karbonat, pemindahan bahan tambahan kalsium karbonat, penimbangan tepung pewarna, pemindahan tepung warna ke mesin pencampur, komponen ditumpuk menunggu di angkut, pemindahan ke lini perakitan, sparepart menunggu untuk dirakit, sparepart diangkut ke lini perakitan, penegetesan baling-baling, pemeriksaan hasil perakitan, dan pengangkutan produk jadi ke penumpukan sementara. Sehingga waktu total dari non-value added activity ini sebesar 647,94 menit dari total lead time. 2. Pengurangan waktu menunggu dilakukan dengan penyusunan alternatif dengan melakukan analisa terhadap tools 5 why dan analisis waste dengan PAM. Melalui estimasi hasil perbaikan, maka diperoleh persentase value added activity sebesar 24, sebelum dilakukannya estimasi hasil terhadap aktivitas value added persentasenya hanya sebesar 11. Terjadi peningkatan Universitas Sumatera Utara