Pengaruh DES pada Fasa Etanol-Minyak

31 Tabel 4.2 Banyak pencucian yang dilakukan Reaksi Banyak Pencucian Dengan DES 3 kali Tanpa DES 6 kali Metode wet washing merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pemurnian biodiesel karena hanya dengan metode ini dapat mengurangi jumlah residu alkohol dan gliserol dalam biodiesel [47]. Pada reaksi etanolisis, banyaknya sabun yang terbentuk dapat berjumlah tiga atau empat kali lebih banyak dibandingkan metanolisis dengan kondisi reaksi yang sama, oleh karena itu, pada metode wet washing, dibutuhkan jumlah air yang sangat banyak [48]. Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa DES dapat mempercepat pemisahan alkil ester dengan gliserol dan sisa reaksi yang terbentuk sehingga memudahkan proses pemurnian.

4.3.4 Pengaruh DES pada Fasa Etanol-Minyak

Pada proses transesterifikasi, dengan menggunakan etanol sebagai alkohol salah satu masalahnya adalah etanol memiliki kekurangan dalam hal reaktifitasnya dalam proses transesterifikasi yang menyebabkan etanol sulit untuk larut dalam minyak dan proses pemisahannya karena terbentuknya emulsi yang stabil sehingga proses pemisahan dari gliserol sangat sulit [4; 6]. Analisis kondisi fasa dari minyak dan etanol dengan perlakuan penambahan DES dilakukan dengan observasi etanol dan minyak dalam tabung reaksi dengan diameter tabung 13 + 0,05 mm , yang dapat dilihat pada gambar berikut a b Gambar 4.6 Fasa etanol – minyak a tanpa DES b dengan DES Universitas Sumatera Utara 32 Dari gambar 4.6 dapat kita lihat perbedaan antara fasa etanol dengan minyak tanpa dan dengan penambahan DES. Sebelum penambahan DES, interfacial area dari etanol – minyak terlihat datar, namun ketika penambahan DES, interfacial area dari kedua larutan tersebut membentuk suatu meniscus yang dapat diakibatkan oleh adanya capillary bridge. Terbentuknya capillary bridge diantara dua campuran yang tidak saling melarut dapat menimbulkan gaya tarik menarik antara partikel yang tidak sejenis adhesi hal ini disebabkan karena penurunan tekanan pada jembatan cairan akibat pengaruh langsung dari tegangan permukaan pada daerah sekitar meniscus [49]. Minyak dan etanol merupakan campuran yang tidak saling melarut, namun setelah ditambahkan DES, DES akan bekerja pada interfacial area antara minyak dan etanol, membentuk capillary bridge sehingga akan menurunkan tegangan permukaan dan membentuk meniscus, kemudian membuat gaya tarik menarik antara minyak dan etanol, sehingga mempercepat transfer massa antara etanol dan minyak. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat pada penambahan DES, setelah pengadukan, pada interfacial area antara minyak ada etanol dapat dilihat adanya meniscus, sedangkan pada fasa etanol – minyak tanpa penambahan DES, tidak ditemukan adanya meniscus pada interfacial area.

4.4 Karakteristik Biodiesel