45
45
Eksperimen C dengan kombinasi kedua metode yaitu metode ceramah dan diberi juga bermain, sikap siswa secara keseluruhan dalam kategori baik 100.
Sikap siswa yang diberi penyuluhan lebih baik dalam bersikap dari pada tidak. Hal ini sejalan dengan pengetahuan dimiliki siswa yang diberi penyuluhan,
pengetahuan mereka lebih baik daripada yang tidak diberi penyuluhan. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Distribusi Siswa Berdasarkan Posttest Sikap pada Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain, serta
Kelompok Ceramah dan Bermain
Kategori Sikap
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen A
B C
Baik 11
42,3 23
88,5 23
88,5 26
100 Kurang
15 57,7
3 11,5
3 11,5
Ket: Eks. A
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah Eks. B
: Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur dan buah
Dari hasil posttest yang dijawab oleh siswa Lampiran 6 diketahui bahwa sebagian siswa kelompok kontrol menjawab setiap item pertanyaan sikap masih
rendah. Hal ini dilihat dari pertanyaan sikap mengenai memakan buah hanya dapat dilakukan dirumah yang dijawab salah oleh siswa dan pertanyaan tentang
manfaat makan sayur yang baik bagi tubuh bila dikonsumsi yang dijawab tidak setuju oleh siswa. Sedangkan kelompok yang mendapatkan penyuluhan baik
dengan menggunakan metode ceramah, bermain maupun kombinasi keduanya memiliki sikap yang lebih baik.
4.4. Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Bermain Tebak Rasa terhadap Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah
4.4.1. Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan Siswa
Universitas Sumatera Utara
46
46 Hasil posttest menunjukkan rata-rata siswa yaitu berbeda-beda. Kelompok
yang tidak diberi penyuluhan memiliki nilai rerata pengetahuan yang terendah yakni 18,08. Sedangkan kelompok telah diberi penyuluhan dengan menggunakan
kombinasi kedua metode yakni ceramah dan bermain memiliki nilai rerata pengetahuan yang paling tinggi yakni 27,04. Pada Gambar 4.1 dibawah ini
digambarkan secara jelas nilai rerata pengetahuan setiap kelompok siswa.
Gambar 4.1 Perbedaan Nilai Rerata Pengetahuan Siswa pada Kelompok Kontrol, Kelompok
Ceramah, Kelompok Bermain serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Hasil rerata dianalisis dengan menggunakan independent-sample t test dengan derajat penyimpangan 5. Nilai pengetahuan kelompok kontrol dan
kelompok ceramah diketahui nilai t=-3,238 dan probalitasnya p=0,002. Nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kelompok bermain, nilai t=-2,921 dan
probalitasnya p=0,005. Sedangkan nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kombinasi kedua metode, nilai t=-9,836 dan probalitasnya p=0,000. Dari hasil
analisis tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang nyata pada pengetahuan siswa kelompok yang diberi penyuluhan baik dengan menggunakan metode
18,08 21,92
21,35 27,04
Kontrol K. Eksperimen A
K. Eksperimen B K. Eksperimen C
Rerata Nilai Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
47
47 ceramah ataupun bermain serta kombinasi keduanya dibandingkan kelompok
yang tidak diberi penyuluhan. Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis independent-sample t test
pada tiap kelompok:
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-Rata, MD Mean Difference, t, dan Probabilitas p Total Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol dan
Kelompok Penyuluhan
Kelompok Mean
MD t
p
Kontrol 18,38
-3,538 -3,238
0,002 Eksperimen A
21,92 Kontrol
18,38 -2,962
-2,921 0,002
Eksperimen B 21,35
Kontrol 18,38
-8,654 -9,836
0,000 Eksperimen C
27,23
Ket: Eks. A
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah Eks. B
: Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur dan buah
Hasil uji statistik ANOVA posttest pengetahuan dari ketiga kelompok metode penyuluhan didapat nilai p=0,000. Hal ini berarti pada alpha 5 dapat
disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan pada metode penyuluhan dari ketiga kelompok eksperimen. Analisis lebih lanjut dengan uji Multiple Comparison
Bonferroni untuk melihat kelompok yang memiliki perbedaan yang signifikan, maka terdapat perbedaan yakni kelompok metode ceramah dan bermain dengan
kelompok ceramah, kelompok metode ceramah dan bermain dengan kelompok bermain. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil analisis ANOVA dan uji Multiple
Comparison Bonferroni.
Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata, SD dan Probabilitas p Total Skor Pengetahuan Kelompok Penyuluhan
Metode Penyuluhan Mean
SD 95 CI
p Value
Eksperimen A 21.92
3.949 20,33-23,52 0,000
Universitas Sumatera Utara
48
48 Eksperimen B
21.35 3.358 19,99-22,70
Eksperimen C 27.04
2.163 26,61-27,91
Ket: Eks. A
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah Eks. B
: Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C
: Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur dan buah
Tabel 4.9 Perbedaan Signifikan pada Kelompok Eksperimen Kelompok I
Kelompok J MD I-J
p
Ceramah Bermain
0,577 1,000
Ceramah dan Bermain -5,115
0,000 Bermain
Ceramah 0,577
1,000 Ceramah dan Bermain
-5,692 0,000
Ceramah dan Bermain Ceramah
5,115 0,000
Bermain 5,692
0,000
Ket: menunjukkan adanya perbedaan mean secara signifikan
4.4.2. Pengaruh Penyuluhan terhadap Sikap Siswa