Perhitungan Cost EffectivenessRatioCER Perhitungan Incremental Cost Effectiveness RatioICER

50

4.4 Perhitungan Cost EffectivenessRatioCER

Hasil dari CER pada umumnya digambarkan sebagai rasio biayaefektivitas CE ratio, pembilang dari rasio menunjukan total biaya dan penyebut dari rasio merupakan variabel outcome Andayani, 2013. Yang mana semakin rendah nilai CER, maka semakin cost-effective karena dengan biaya perawatan kesehatan yang rendah mampu memberikan hasil terapi yang lebih tinggi Dipiro, 2005.Dicantum pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Perhitungan CER Pada Terapi Pasien Hipertensi No Regimen Terapi Total Biaya Langsung 100 Orang RpC Outcome E CER CE RpmmHg 1 Amlodipin 51.156.000 80 639.450 2 Captopril 29.526.647 82 360.081 3 Amlodipin+ Captopril 25.688.863 81 317.146 4 Amlodipin+ Valsartan 30.483.916 83 367.276 Berdasarkan Tabel 4.13 pilihan regimen terapi yang paling cost-effective berdasarkan perhitungan CER adalah amlodipin+captopril sebesar Rp 317.146,- per persentase outcome. Penggunaan terapi yang paling tidakcost-effective adalah amlodipin sebesar Rp 639.450,- perpersentase outcome merupakan nilai CER yang paling tinggi. Perhitungan CER pada terapi pasien diabetes melitus, pada Tabel 4.14. Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.14 Perhitungan CER Pada Terapi Pasien Diabetes Melitus No Regimen Terapi Total Biaya Langsung 100 Orang RpC Outcome E CER CE Rpmgdl 1 Analog Insulin 69.343.636 68 1.019.759 2 Metformin 27.954.800 71 393.729 3 Analog insulin + Metformin 89.587.114 86 1.041.710 Berdasarkan Tabel 4.14 pilihan regimen terapi yang paling cost-effective berdasarkan CER adalah metformin sebesar Rp 393.729,-per persentase outcome. Penggunaan terapi yang paling tidak cost-effective adalah analog insulin+metformin sebesar Rp 1.041.710,-per persentase outcome, merupakan nilai CER yang paling tinggi.

4.5 Perhitungan Incremental Cost Effectiveness RatioICER

Incremental Cost Effectiveness RatioICER berfungsi sebagai rasio perbedaan antara biaya dari 2 alternatif dengan perbedaan efektivitas antara alternatif dengan menentukan keputusan dari sudut pandang dana dengan efektif yang lebih baik Drummond, 1997. Dicantum pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Perhitungan ICER Pada Terapi Pasien Hipertensi N o Regimen Terapi Total Biaya Langsung 100 Orang RpC Outcome E ΔC ΔE ICER ΔC ΔE 1 Amlodipin 51.156.000 80 -25.467.137 1 -25.467.137 Amlodipi+ Captopril 25.688.863 81 2 Amlodipi+ Captopril 25.688.863 81 3.837.784 1 3.837.784 Captopril 29.526.647 82 3 Captopril 29.526.647 82 957.269 1 957.269 Amlodipi+ Valsartan 30.483.916 83 Universitas Sumatera Utara 52 Berdasarkan Tabel 4.15 dari perhitungan nilai ICER regimen terapi yang paling cost-effectiveadalah amlodipin+captopril dengan nilai ICER terendah Rp. - 25.467.137,-dan regimen terapi yang tidak cost-effective adalah captopril dengan nilai ICER tertinggi Rp.3.837.784,-. Perhitungan ICER pada terapi diabetes melitus, dicantum pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Perhitungan ICER Pada Terapi Pasien Diabetes Melitus N o Regimen Terapi Total Biaya Langsung 100 Orang RpC Outcome E ΔC ΔE ICER ΔC ΔE 1 Analog Insulin 69.343.636 68 -41.388.833 3 -13.796.278 Metformin 27.954.800 71 2 Metformin 27.954.800 71 61.632.314 15 4.108.821 Analog Insulin + Metformin 89.587.114 86 Berdasarkan Tabel 4.16 dari perhitungan nilai ICER regimen terapi yang paling cost-effective adalah metformin dengan nilai ICER terendahRp. - 13.796.278,-dan regimen terapi yang tidak cost-effective adalah analog insulin+metformin dengan nilai ICER tertinggi Rp. 4.108.821,-. Gambar 4.1Cost-effectiveness Plane Bootman, et al., 2009 Kuadran IV Lebih mahal, kurang efektif Kuadran I Lebih mahal, lebih efektif Kuadran III Lebih murah, kurang efektif Kuadran II Lebih murah, lebih efektif BIAYA y EFEKTIVITAS x Universitas Sumatera Utara 53 Poin pada plane dimana pertemuan garis X dan garis Y menunjukan poin awal dari biaya dan efektivitas pembanding standar. Poin dalam plane untuk alternatif yang dibandingkan dengan standar, menunjukan seberapa besar selisih biaya dibandingkan poin awal Y dan seberapa besar selisih efektivitas dibanding poin awal X. Jika suatu alternatif lebih mahal dan lebih efektif dibandingkan pembanding standar, maka poin berasa di kuadran I. Jika suatu alternatif lebih murah dan lebih efektif, poin akan berada pada kuadran II. Jika suatu alternatif lebih murah dan kurang efektif, poin akan berada pada kuadran III. Jika suatu alternatif lebih mahal dan kurang efektif, maka poin akan berada pada kuadran IV. Pada regimen terapi antihipertensi, berdasarkan perhitungan CER danICER yang paling cost-effective adalah regimen terapi amodipin+captopril merupakan nilai CER dan ICER terendah.Intervensi nilai yang paling cost-effective ialah dilihat dari nilai CER dan ICER terendah Philips, 2009. Dengan harga lebih murah dan memberikan efektivitas yang lebih baik yang mana terletak pada kuadran II Pada regimen terapi antidiabetes, berdasarkan perhitungan CER dan ICER yang paling cost-effective adalah regimen terapi metformin yang mana dengan harga lebih murah dan memberikan efektivitas yang lebih baik sehingga terletak pada kuadran II. Universitas Sumatera Utara 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan a.

Berdasarkan analisis cost-effectiveness: i. Pada pasien hipertensi, biaya regimen terapi yang paling efektif adalah regimen terapi amlodipin+captopril dengan nilai CER Rp. 317.146,- dan nilai ICER Rp. -25.467.137,-. ii. Pada pasien diabetes melitus, biaya regimen terapi yang paling efektif adalah regimen terapi metformin dengan nilai CER Rp. 393.729,- dan nilai ICER Rp. -13.796.278,-. b. Berdasarkan demografi pasien: i. Pada pasien hipertensi, berdasarkan jenis kelamin pasien laki-laki sebanyak 23 orang 44,6 dan pasien perempuan sebanyak 31 orang 55,4. Berdasarkan lama rawat inap, kecil dari sama dengan 4 hari sebanyak 17 orang 30,4 dan lama rawat inap besar dari sama dengan 5 hari sebanyak 39 orang 69,6. Berdasarkan terapi antihipertensi, terapi monoterapi sebanyak 31 orang 55,4 dan terapi kombinasi sebanyak 25 orang 44,6. Berdasarkan kelompok usia yang paling banyak adalah pada usia 51-60 tahun sebanyak 19 orang 33,9. ii. Pada pasien diabetes melitus, bedasarkan jenis kelamin pasien laki-laki sebanyak 20 orang 55,6 dan pasien perempuan sebanyak 16 orang 44,4. Bedasarkan lama rawat inap kecil dari sama dengan 4 hari sebanyak 8 orang 22,2 dan lama Universitas Sumatera Utara