sedikit, maka nilai perputaran rasionya tinggi yang berarti terjadi keefektifan dalam penggunaan dana.
2.1.2 Kas
Pada bagian ini akan membahas mengenai pengertian kas, motif memiliki kas dan perputaran kas agar lebih dapat dipahami.
2.1.2.1 Pengertian Kas
Menurut Basyaib 2007:140, kas merupakan saldo uang tunai yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan pembayaran biaya harian.
Sedangkan Suharli 2006:173 mendefenisikan kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan yang
dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kas adalah aktiva paling lancar dibanding aktiva lainnya. Oleh sebab itu, kas
merupakan aktiva yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi dan diselewengkan.
2.1.2.2 Motif Memiliki Kas
Berikut ini adalah tiga motif memiliki kas Kasmir, 2010:192 yaitu:
1. Motif Transaksi.
Motif transaksi, artinya uang kas digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran, seperti pembelian barang atau jasa,
pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya.
2.
Motif Spekulasi.
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin
timbul di waktu yang akan datang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan
dan diperkirakan kemungkinan akan meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dalam hal ini perusahaan akan
memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang dimilikinya dan menjualnya pada saat harganya naik.
3. Motif Berjaga-jaga.
Motif berjaga-jaga, artinya uang kas digunakan untuk berjaga-jaga sewaktu-waktu dibutuhkan untuk keperluan
yang tidak terduga. Misalnya pada saat perusahaan mengalami kerugian tertentu dan harus menutupi kerugian
tersebut sesegera mungkin.
2.1.2.3 Perputaran Kas
Menurut Kasmir 2008:140, perputaran kas merupakan usaha yang dilakukan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.
Sedangkan
Rahardjo 2007:117 menyatakan bahwa perputaran kas merupakan perbandingan antara jumlah penjualan dengan jumlah kas
termasuk yang tersimpan di Bank dan surat berharga atau efek yang segera dapat dijual atau diuangkan.
Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
penjualan. Semakin tinggi tingkat perputaran kas suatu perusahaan maka semakin efisien tingkat penggunaan kas dan jika sebaliknya semakin
rendah tingkat perputaran kas suatu perusahaan maka semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya kas yang berhenti atau tidak
dipergunakan.
2.1.3 Piutang