Sedangkan Rahardjo 2007:124 menyatakan bahwa perputaran persediaan merupakan perbandingan antara jumlah penjualan dengan
rata-rata jumlah persediaan selama satu tahun. Berdasarkan pengertian di atas perputaran persediaan dapat pula
diartikan sebagai rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. Apabila rasio yang diperoleh tinggi,
ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila rasio perputaran persediaan rendah
berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan
investasi dalam tingkat pengembalian yang rendah.
2.1.5 Likuiditas
Pada bagian ini akan membahas mengenai pengertian likuiditas, keadaan perusahaan ditinjau dari likuiditas, klasifikasi likuiditas dan rasio
likuiditas agar lebih dapat dipahami.
2.1.5.1 Pengertian Likuiditas
Menurut Riyanto 2008:25, likuiditas masalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Sedangkan Rahardjo 2007:11 menyatakan bahwa likuiditas
adalah suatu ukuran jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan
yaitu kas atau yang mudah dicairkan ke kas dalam jangka pendek, untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan.
Dengan kata lain likuiditas merupakan kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi segera dalam waktu
yang singkat. Sebuah perusahaan dikatakan “likuid” apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih besar
dibandingkan dengan seluruh kewajibannya.
2.1.5.2 Keadaan Perusahaan Ditinjau dari Likuiditas
Keadaan perusahaan yang ditinjau dari tingkat likuiditasnya terbagi dua Raharjaputra, 2009:194, antara lain:
1.
“Likuid” adalah keadaan perusahaan yang mampu memenuhi seluruh kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka pendek
tepat pada waktunya.
2.
“Illikuid” adalah keadaan perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan, khususnya kewajiban jangka
pendeknya.
2.1.5.3 Klasifikasi Likuiditas
Menurut Raharjaputra 2009:194, likuiditas dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu:
1.
Likuiditas badan usaha, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada pihak luar perusahaan kreditur.
2.
Likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada pihak dalam perusahaan.
2.1.5.4 Rasio Likuiditas
Menurut Rahardjo 2007:115, rasio likuiditas liquidity ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek. Sedangkan Raharjaputra 2009:199 mendefenisikan rasio
likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio likuiditas digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya
sesegera mungkin pada saat ditagih dan dalam membiayai operasinya. Apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu maka
perusahaan tersebut dalam keadaan likuid sedangkan bila tidak mampu memenuhinya, berarti dalam keadaan ilikuid.
Berikut ini jenis-jenis rasio likuiditas yang dikemukakan oleh Rahardjo 2007:116 yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan yaitu: 1.
Rasio Lancar Current Ratio. Rasio lancar current ratio adalah perbandingan antara
aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendek utang lancar. 2.
Rasio Cepat Quick Ratio.
Ratio cepat quick ratio atau acid-test ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar setelah dikurangi
persediaan dengan kewajiban lancar.
3. Rasio Kas Cash Ratio.
Rasio kas cash ratio adalah perbandingan antara jumlah kas termasuk yang tersimpan di Bank dan surat berharga yang
segera dapat diuangkan dengan jumlah utang lancar.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Nama
Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Ricardo
Sitorus 2010 Pengaruh
Perputaran Modal Kerja terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI
Variabel independen:
perputaran piutang dan perputaran
persediaan Dari pengujian
yang telah dilakukan, maka
didapatlah hasil bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara
perputaran modal kerja dengan
profitabilitas perusahaan
Variabel dependen: net profit margin
untuk mengukur profitabilitas
perusahaan
2 Sriwimerta
2010 Pengaruh
Perputaran Kas dan Piutang
terhadap Likuiditas pada Perusahaan