3.6.1.2 Uji Multikolinieritas
Arti istilah kolinearitas ganda multicollinearity adalah hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect or exact diantara variabel-
variabel bebas dalam model regresi Situmorang dan Lufti, 2012:133. Istilah kolinearitas collinearity sendiri berarti hubungan linear
tunggal single linear relationship, sedangkan kolinearitas ganda multicollinearity menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear
yang sempurna. Menurut Situmorang dan Lufti 2012:140 pengambilan keputusan multikolinearitas dilakukan dengan melihat:
1. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas.
2. VIF 5 maka tidak terdapat persoalan multikolineritas.
3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan
multikolineritas. 4.
Tolerance 0,1 maka tidak terdapat persoalan multikolineritas.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain Situmorang dan Lufti, 2012:108.
Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedasitas.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode saat
ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Ghozali, 2005:99.
Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada
penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0,05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi
pada model regresi yang digunakan Ghozali, 2005:108. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan cara
melihat besaran durbin-watson D-W sebagai berikut: 1.
Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2.
Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
3. Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
3.6.2 Pengujian Hipotesis