Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

12 menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan menghadapi cobaan hidup, l selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan. Adapun menurut SDW Candra Sangkala 2010: 184 beberapa karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri yang proporsional adalah: a Percaya pada kemampuan diri, b tidak terdorong untuk bersikap konformis demi diterima oleh orang lain, c berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, juga berani menjadi diri sendiri, d mempunyai pengendalian diri yang baik, e Tidak mudah menyerah pada keadaan, f tidak tergantung pada orang lain, g memiliki cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi di luar dirinya, h memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri sehingga ketika harapan itu tidak terwujud dia tetap mampu melihat sisi positif dari kejadian tersebut. Dari beberapa pendapat di atas, maka beberapa ciri orang yang memiliki kepercayaan diri yang baik adalah: a Percaya pada kemampuan diri sendiri, b memiliki kemampuan bersosialisasi, c bereaksi positif terhadap situasi yang dihadapi, d berani menjadi diri sendiri, e pantang menyerah, dan f tidak tergantung pada orang lain. 13

B. Penguatan Reinforcement 1. Pengertian Penguatan

Penggunaan penguatan didasarkan pada teori belajar psikologi behavioristik. Para penganut psikologi behavioristik berpendapat bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh ganjaran reward atau penguatan yang diterimanya Dalyono, 2009: 30. Skinner yang merupakan salah satu tokoh psikologi behavioristik, menganggap reward atau reinforcement sebagai faktor terpenting dalam proses belajar. Skinner memperkenalkan teori operan conditioning, di mana dalam suatu situasi belajar respon dapat dibuat lebih kuat akibat penguatan langsung. Penguatan adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi Santrock, 2013: 272. Skinnerian mendefinisikan penguat sebagai event stimulus yang mengikuti respon dan meningkatkan kemungkinan manifestasinya Pervin, 2010: 379. Penguatan didefinisikan sebagai setiap konsekuensi yang memperkuat meningkatkan frekuensi suatu perilaku Slavin, 2011: 182. Penguatan reinforcement merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut Enco Mulyasa, 2007: 77. Menurut Slavin 2011: 182 penguatan mempunyai dua kategori luas yakni primer dan sekunder. Penguatan primer memuaskan kebutuhan dasar manusia contohnya adalah makanan, air, kehangatan, dan keamanan.