54
data variabel penerimaan teman sebaya yang diperoleh dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7. Deskripsi Data Variabel Penerimaan Teman Sebaya
M inimum Maximum Sum Mean
Std. Deviation Variance
25 58
8947 39,76
6,229 38,797
Data tabel menunjukkan bahwa dari 225 responden, nilai terendah minimum = 25; nilai tertinggi maximum = 58; jumlah nilai
keseluruhan sum = 8947; rata-rata nilai mean = 39,76; simpangan baku standard deviation = 6,229; dan varians variance = 38,797.
3. Uji Prasyarat Analisis a. Uji normalitas
Normalitas distribusi data dilihat dari grafik normal P-P Plot. Apabila setiap pencaran data berada di sekitar garis lurus melintang,
maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Gambar 5. Grafik Normal P-Plot
55
Grafik Normal P-P Plot di atas menunjukkan bahwa data berada di sekitar garis lurus melintang, sehingga data dinyatakan berdistribusi
normal. Dilakukan uji statistik K olmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 5 menggunakan program SPSS untuk memvalidasi
bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 225
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 6.43125585
Most Extreme Differences
Absolute .042
Positive .042
Negative -.028
Kolmogorov-Smirnov Z .634
Asymp. Sig. 2-tailed .817
Kriteria yang digunakan yaitu apabila nilai Asym. Sig. 2-tailed pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar daripada 5, maka data
dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas residual dengan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai Asymp.Sig sebesar 0,817
sehingga dapat disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal.
b. Uji linieritas Kriteria pengambilan keputusan uji linieritas menggunakan harga
koefisien signifikansi dari statistik F. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 5 5, maka model regresi berbentuk linier. Hasil uji
linieritas data dapat dilihat pada tabel berikut.
56
Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No Variabel
Signifikansi D eviation from Linearity
Keterangan 1
Penguatan Guru 0, 624
Linear 2
Penerimaan Teman Sebaya
0,541 Linear
Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi Deviation from Linearity lebih besar dari 0,05, yakni 0,624 pada variabel penguatan
guru dan 0,541 pada variabel penerimaan teman sebaya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi berbentuk linear.
c. Uji multikolinieritas Multikolinieritas yaitu ada korelasi antara variabel independen.
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan software SPSS dengan melihat
nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Apabila nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0.1 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Berikut hasil uji multikolinieritas yang diperoleh.
Tabel 10. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant penguatan guru
.708 1.413
penerimaan teman sebaya .708
1.413
Dengan melihat nilai VIF diketahui bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance yang kurang dari
0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel independen terbebas dari masalah multikolinieritas
57
4. Uji Hipotesis
a. Koefisien determinasi
Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .675
a
.455 .450
6.460 1.602
a. Predictors: Constant, penerimaan teman sebaya, penguatan guru
Korelasi antara penguatan guru dan penerimaan teman sebaya dengan kepercayaan diri adalah sebesar 0,675 dengan koefisien
determinasi 0,450 adjusted R Square. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepercayaan diri dapat dijelaskan oleh penguatan
guru dan penerimaan teman sebaya sebesar 45 dan sisanya dipengaruhi faktor lain.
b. Persamaan regresi
Tabel 12. Koefisien Persamaan Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
25.104 2.928 8.572 .000
penguatan guru .165
.052 .187
3.174 .002 penerimaan teman sebaya .776
.082 .555
9.427 .000
Persamaan regresi : Kepercayaan diri= 25,104 + 0,165 penguatan guru + 0,776 penerimaan teman sebaya
58
Persamaan regresi tersebut memiliki makna sebagai berikut: 1 Konstanta sebesar 25,104 menunjukkan bahwa apabila variabel
penguatan guru dan variabel penerimaan sebaya sama dengan nol, maka tingkat variabel kepercayaan diri sebesar 25,104
2 Apabila variabel penguatan guru naik sebesar 1 maka variabel kepercayaan diri akan naik sebesar 0,165
3 Apabila variabel penerimaan teman sebaya naik sebesar 1 maka variabel kepercayaan diri akan meningkat sebesar 0,776
c. Uji signifikansi Kriterianya adalah Ho diterima apabila probabilitas lebih besar dari
0,05 0,05 dan Ho ditolak apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 0,05.
1 Uji pengaruh simultan
Tabel 13. Hasil uji signifikansi simultan
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Regression 7740.307
2 3870.153
92.735 .000
a
Residual 9264.876
222 41.734
Total 17005.182
224 a. Predictors: Constant, penerimaan teman sebaya, penguatan guru
Dari hasil uji signifikansi terlihat bahwa nilai probabilitas adalah sebesar 0,00 0,01 sehingga Ho ditolak. Hal tersebut berarti bahwa
penguatan guru dan penerimaan teman sebaya secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri, sehingga Ha
diterima.
59
2 Uji pengaruh parsial Hasil uji signifikansi model parsial dengan memperhatikan nilai
probabilitas pada uji t. Kriteria untuk dikataan berpengaruh signifikan adalah apabila probabilitas t lebih kecil dari 0,05 0,05.
Tabel 14. Hasil uji signifikansi parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1 Constant
25.104 2.928
8.572 .000 penguatan guru
.165 .052
.187 3.174 .002
penerimaan teman sebaya .776
.082 .555
9.427 .000
Hasil uji model parsial dengan memperhatikan nilai probabilitas pada uji t memperoleh nilai t hitung untuk variabel penguatan guru
sebesar 0,02 dan variabel penerimaan teman sebaya sebesar 0,00. Karena probabilitas 0,05 , maka dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel penguatan guru dan penerimaan teman sebaya terbukti memilki pengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri.
d. Sumbangan efektif Koefisien determinasi yang diperoleh yaitu 0,450, sehingga
sumbangan efektif yang diperoleh yaitu 45. Nilai 45 menunjukkan besarnya pengaruh penguatan guru dan penerimaan teman sebaya
terhadap kepercayaan diri. Nilai sumbangan efektif masing-masing variabel diidentifikasi berdasarkan harga jumlah kuadrat regresi JK
regresi yang diperoleh.
60
Berikut hasil analisis sumbangan variabel penguatan reinforcement guru dan variabel penerimaan teman sebaya terhadap
variabel kepercayaan diri.
Tabel 15. Sumbangan Efektif
Variabel JK Regresi
Sumbangan Relatif
Sumbangan Efektif
Penguatan reinforcement
guru 1277,15
17,53 7,89
Penerimaan teman sebaya
6006,48 82,47
37,11 Total
7283,63 100
45 Hasil analis sumbangan efektif menunjukkan bahwa variabel
penerimaan teman sebaya memiliki sumbangan pengaruh yang lebih tinggi daripada variabel penguatan reinforcement guru terhadap
variabel kepercayaan diri. Variabel penerimaan teman sebaya memiliki sumbangan sebesar 37,11 , sedangkan variabel penguatan
reinforcement guru memiliki sumbangan sebesar 7,89 dalam hal pengaruh terhadap variabel kepercayaan diri.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan guru berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan
hasil uji model parsial dengan memperhatikan nilai probabilitas pada uji t memperoleh nilai t hitung untuk variabel penguatan guru sebesar 0,02 0,05
menunjukkan bahwa secara parsial penguatan guru berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri.
61
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat Pervin, dkk. 2010: 380 bahwa anak-anak menjadi percaya diri melalui penguatan tindakan. Didukung
pula oleh pendapat dari Ahmad Ali Budaiwi 2002:17, yakni ketika perilaku baik dari anak-anak diberi balasan dan diimbangi dengan kebaikan dan
penerimaan maka hal tersebut akan menebarkan kepercayaan diri pada anak. Kepercayaan diri siswa dipengaruhi oleh penguatan guru didukung oleh
pendapat Syaiful Bahri Djamarah 2005: 118 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan melakukan penguatan di dalam kelas adalah untuk
mengembangkan kepercayaan diri siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa penguatan yang dilakukan guru terhadap siswa dapat membantu
mengembangkan kepercayaan diri mereka. Temuan bahwa penguatan guru berpengaruh terhadap kepercayaan diri
siswa juga sejalan dengan hasil penelitian Ni Luh Asri, Ni Ketut Suarni, Dewi Arum WMP 2014 yang menujukkan bahwa konseling behavioral dengan
teknik positive reinforcement dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam belajar. Hal tersebut dibuktikan dengan membandingkan nilai posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu konseling behavioral teknik penguatan positif memiliki rata-rata nilai lebih
tinggi dari rata-rata nilai kelompok kontrol yang hanya mendapat perlakuan sesuai layanan BK di sekolah tanpa teknik penguatan positif.
Pendapat ahli yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teori yang telah ada. Selain itu, temuan