CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 44 -
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah
membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling
signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made
in the process of applying the Group accounting policies and that have the most significant effect on
the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Sewa Lease
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa aset
tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa
yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 revisi 2011
, “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat
pertimbangan dan
estimasi dari
pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group entered into lease agreements where the Company and its subsidiaries act as lessee for
certain fixed assets. The Group evaluates whether there are significant risks and rewards of assets
transferred under PSAK No. 30 revised 2011, Leases, which requires the Group to make
judgments and estimates of the transfer of risks and rewards incidental to ownership.
Grup mengadakan perjanjian sewa bangunan, kapal laut, kendaraan dan peralatan kantor tertentu. Grup
telah menentukan, berdasarkan evaluasi atas syarat dan ketentuan dalam perjanjian, bahwa secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset yang disewa dialihkan di
Grup sehingga perjanjian sewa tersebut diakui sebagai sewa pembiayaan. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 21. The Group entered into a lease of buildings, ships,
vehicles and certain office equipment. The Grouphad determined, based on an evaluation of
the terms and conditions of the agreement, that substantially all the risks and rewards incidental to
ownership of these leased assets are transferred to the Group, therefore the lease agreement are
recognized as a finance lease. Further details are disclosed in Note 21.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty
Rugi penurunan nilai piutang Impaiment loss on of receivables
Grup mengevaluasi pelanggan tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tersebut tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan
kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang
spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Grup. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika diterima
tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
The Group evaluates specific customers where it has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the
customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any
available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for
customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to
collect. These specific allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received
affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.
Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi
individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya
dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan
evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa
depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan
untuk melunasi jumlah terutang. If the Group determine that no objective evidence
of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and
collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the
estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the
customers’ ability to pay all amounts due.
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 45 - Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha
yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian
historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha
pada kelompok tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are
estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group. Further details are disclosed in Notes 7 and 8.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi
Estimated useful lives of fixed assets and investment property
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan dari aset tetap. Depresiasi
dihitung berdasarkan biaya komponen-komponen aset tetap dikurangi dengan nilai sisa. Estimasi
utama mencakup estimasi masa manfaat pabrik semen yang bisa berbeda dengan masa manfaat
sesungguhnya. Masa manfaat sesungguhnya akan bergantung
pada berbagai
faktor seperti
pemeliharaan, perkembangan teknologi, pasar semen, dan sebagainya. Nilai sisa pabrik juga sulit
diestimasi karena lamanya masa manfaat pabrik dan ketidakpastian akan kondisi ekonomi. Nilai sisa
diestimasi setiap tahun berdasarkan kondisi teknis peralatan tersebut.
Management determines the estimated useful lives and depreciation of fixed assets. Depreciation is
calculated based on the various components of the cost of fixed assets less the residual value. The
main estimate includes the estimated useful life of the cement plant which could differ from the actual
useful life. Actual useful life will depend on various factors
such as
maintenance, technology
development, cement market, etc. Residual value of the plant is also difficult to estimate because of
the length of the useful life of the plant and the uncertainty of economic conditions. The residual
value is estimated annualy based on the technical condition of the equipment.
Jika estimasi masa manfaat dan nilai sisa harus direvisi, tambahan beban depresiasi dapat terjadi di
masa yang akan datang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14 dan 15.
If the estimated useful lives and residual values should be revised, additional depreciation expense
may occur in the future. Further details are disclosed in Note 14 and 15.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit
Penghasil Kas
UPK melebihi
nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan
pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal
atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang
dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an
asset or a Cash Generating Unit CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair
value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on
available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or
observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Perhitungan nilai pakai
mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan akan
diperoleh dari unit penghasil kas menggunakan tingkat pertumbuhan dan diskonto yang wajar dalam
menghitung nilai kini. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada
perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK
yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus
kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan
tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak
diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 September 2015 dan 2014.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The value in use
calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the
cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to
calculate present value. The future cash flow projection does not include restructuring activities
that are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s
performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the
discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows
and the growth rate used for extrapolation purposes. The management believes that no
impairment loss is required as of September 30, 2015 and 2014.
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 46 - Imbalan pascakerja
Post-employment benefit Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada
beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi
yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pascakerja mencakup tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pascakerja.
The present value of post-employment liability depends on several factors that are determined by
actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the net cost of
post-employment benefits include a discount rate, salary increase rate, and expected return on plan
assets. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of post-employment liabilities.
Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk
menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan
liabilitas imbalan pascakerja. Dalam menentukan tingkat
suku bunga
yang sesuai,
Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi
pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan
dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan
pascakerja yang terkait. The appropriate discount rate at the end of the
reporting period is the interest rate used in determining the present value of estimated future
cash outflows expected to settle the post- employment
liabilities. In
determining the
appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rates of government bonds
denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time
period with a period of related post-employment benefits liability.
Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan pascakerja lainnya termasuk
asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 41.
The key assumption used for determining other post-employment liabilities included current market
conditions. Additional information is disclosed in Note 41.
Provisi pajak Provision for tax
Pertimbangan signifikan
dilakukan dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah
dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui
terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan
digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57
revisi 2009, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa terhadap
semua posisi pajak yang terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui. Significant judgment is involved in determining the
provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with
respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future
taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability,
the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be
recognized in accordance with PSAK No. 57 revised 2009, “Provisions, Contingent Liabilities
and Contingent Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes
to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 39.
The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of
whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 39.
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 47 - Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh
manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui,
berdasarkan saat
penggunaan dan
tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan
pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 39.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that
it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences
can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred
tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable
profits together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Note 39.
Penyisihan penurunan nilai persediaan usang dan bergerak lambat
Allowance for obsolete and slow moving inventories
Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual
pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah
yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
Allowance for obsolete and slow moving inventories is estimated based on the best
available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions,
their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for
their sales. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects
the amount estimated. Further details are disclosed in Note 9.
Provisi untuk biaya restorasi tanah tambang Provision for quarry restoration
Grup melakukan penelaahan atas provisi restorasi tanah tambang pada akhir periode laporan. Dalam
penentuan jumlah provisi untuk restorasi tanah tambang diperlukan estimasi dan asumsi yang
signifikan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jumlah terhutang pada akhirnya.
Faktor-faktor tersebut mencakup estimasi untuk waktu dan jumlah biaya untuk aktivitas restorasi,
perubahan teknologi,
perubahan peraturan,
peningkatan biaya dibandingkan dengan tingkat inflasi dan perubahan tingkat bunga diskonto.
Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan jumlah pengeluaran aktual di masa mendatang
dapat berbeda dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Jumlah provisi pada akhir periode pelaporan
merupakan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya restorasi masa mendatang yang
diperlukan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 27.
The Group assesesits quarry restoration provision at end of reporting period. Significant estimates and
assumptions are made in determining the provision for quarry restoration as there are numerous
factors that will affect the ultimate liability payable. These factors include estimates of the extent and
costs of restoration activities, technological changes, regulatory changes, cost increases as
compared to the inflation rates and changes in discount rates. Those uncertainties may result in
future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision at end of
reporting period represents management’s best estimate of the present value of the future
restoration costs required. Further details are disclosed in Note 27.
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 48 - Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset
tetap Obligation for dismantling and removal of fixed
assets Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset
tetap diakui dalam tahun dimana terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap nilai wajar
dapat dibuat. Pengakuan kewajiban tersebut mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk
restorasimembongkar untuk setiap lokasi dan berdasarkan estimasi terbaik dari pengeluaran
yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dari restorasipembongkaran di masa depan,
didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan harga pasar saat ini
untuk nilai waktu dari uang yang sesuai dengan risiko tertentu dari kewajiban. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 27. Obligation for dismantling and removal of fixed
assets is recognized in the year in which it is incurred if reasonable estimates of fair value can
be made. Recognition of liabilities requires estimation of the cost for restoration dismantling
for each location and based on the best estimate of the expenditure required to settle the liabilities of
the restorationdismantling in the future, discounted using a pre-tax rate that reflects current market rate
for the time value of money and appropriate, certain risks of liability. Further details are
disclosed in Note 27.
Penurunan nilai goodwil Impairment of goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil
kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk
mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang
menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai
kini. Determining whether goodwill is impaired requires
an estimation of the value in use of the cash- generating units to which goodwill has been
allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows
expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable
discount rate in order to calculate present value. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan
pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014.
Management believes that there is no impairment loss required as of September 30, 2015 and
December 31, 2014.
DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
30 SEPTEMBER 2015 Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain Lanjutan PT SEMEN INDONESIA PERSERO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE PERIOD ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated Continued
- 49 - 5. KAS DAN SETARA KAS