N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase dan proteinuria

BAB 5. PEMBAHASAN

5.1. N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase dan proteinuria

N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase merupakan enzim lysosomal yang secara normal dieksresikan dalam jumlah kecil di urin melalui proses eksositosis di sel tubulus proksimal dan apabila tubulus mengalami gangguan maka jumlahnya akan meningkat dalam urin. 8,9 Peningkatan kadar N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase telah disebutkan sejalan dengan keadaan proteinuria pada sindrom nefrotik dalam keadaan fungsi ginjal normal. 26 Peningkatan kadar enzim ini juga dijumpai pada pasien sindrom nefrotik yang resisten terhadap terapi steroid dibandingkan pada pasien yang sensitif steroid. Berdasarkan data karakteristik dari penelitian ini di dapati jumlah anak laki-laki yang menderita sindrom nefrotik terlihat lebih tinggi daripada jumlah anak perempuan yaitu 15 orang anak laki-laki dan tujuh orang anak perempuan. Hal ini sesuai dengan data di Indonesia dimana dijumpai perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan 2:1. 5 1 Rerata usia anak penderita sindrom nefrotik di penelitian ini didapati 8.59 tahun ±3.54 tahun, hal ini sejalan dengan penelitian di RSCM yang melaporkan sebaran umur penderita antara tiga sampai 11 tahun dengan puncak usia tujuh tahun. 2 Universitas Sumatera Utara Dari 22 subjek yang menderita sindrom nefrotik, berdasarkan respon terhadap terapi steroid terdapat 16 orang yang sensitif steroid dan 6 orang yang resisten steroid. Penelitian lain di Barat menyebutkan dari keseluruhan penderita sindrom nefrotik terdapat 10 yang resisten steroid. Korelasi kuat antara ekresi N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase urin dan proteinuria pada pasien sindrom nefrotik dengan laju filtrasi ginjal normal telah dilaporkan oleh banyak peneliti. Eksresi N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase dan proteinuria yang sejalan merupakan penanda urin prediktif terhadap kondisi perubahan dari tubulus dan respon terhadap terapi. 4 Dari penelitian ini tidak dijumpai hubungan yang bermakna antara kadar N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase urin dengan proteinuria kualitatif p=0.479 pada pasien sindrom nefrotik, baik pada kelompok sensitif steroid p=0.272 maupun kelompok resisten steroid p=0.632. Hal ini mungkin disebabkan sampel pasien sindrom nefrotik yang kurang banyak. Kemungkinan lain penyebab peningkatan kadar N-Acetyl- β-D- Glucosaminidase tidak berhubungan dengan proteinuria adalah sudah terdapatnya kerusakan tubulus yang menyebabkan peningkatan kadar N- Acetyl- β-D-Glucosaminidase urin. Namun hal ini tidak dikonfirmasi dengan hasil histopatologi. Beberapa penelitian melaporkan meningkatnya kadar N- Acetyl- β-D-Glucosaminidase urin sesuai dengan gambaran histopatologis paling banyak adalah FSGS dibandingkan dengan lesi minimal. 13,26 5 Universitas Sumatera Utara

5.2. Kadar N-Acetyl- β-D-Glucosaminidase pada sindrom nefrotik dan