Jenis-jenis pelanggaran HAM yang di lakukan oleh aparat

BAB III PELANGGARAN HAM OLEH TNI DI SUMATERA UTARA

A. Jenis-jenis pelanggaran HAM yang di lakukan oleh aparat

Setiap negara mempunyai “paket pelanggaran HAM”-nya sendiri. 44 Jelas bahwa tidak ada negara yang di dalam wilayahnya tidak pernah terjadi pelanggaran HAM. Yang penting adalah adanya upaya menyadarkan masyarakat, memantau terjadinya pelanggaran serta melakukan koreksi secara terus-menerus. Menurut kuantitas masalah pelanggaran HAM yang dilaporkan kepada Komnas HAM, jenis pelanggaran HAM yang paling banyak terjadi pada masyarakat secara berturut-turut adalah : kasus persengketaan tanah, kasus perburuhan, kasus perbuatan tidak terpuji oleh aparat negara berupa pelanggaran HAM, kasus perumahan dan kasus-kasus bidang agama. 45 Berdasarkan isu utama di KontraS Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan semenjak Reformasi tahun 1998 berlangsung, ada empat isu dan penggolongan jenis tindak pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat TNI yaitu: 44 Salah satu titik lemah Republik Indonesia yang menjadi bulan-bulanan pihak luar negeri adalah kondisi HAM di provinsi Timor Timur, untuk lebih jelasnya lihat Drs. Saafroedin Bahar, op.cit., hal 99. 45 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Laporan Tahunan 1994, Jakarta : Sekretariat Jendral Komnas HAM, hal 21. Universitas Sumatera Utara 1. Torture Yaitu Penyiksaan yang berarti setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menghukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan atau pejabat publik. 46 2. Ekstra Judicial Killing Yaitu Pembunuhan di luar prosedur hukum. Bisa diartikan sebagai tindakan main hakim sendiri. Karena Indonesia adalah negara hukum maka segala yang di lakukan yang tidak sesuai dengan hukum atau tidak dengan proses hukum dapat dikatakan sebagai sesuatu yang di luar prosedur hukum dan melanggar Hak Asasi Manusia. Sesuai dengan UU No.391999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 33 2 yang berbunyi : “Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan penghilangan nyawa”. 47 46 Undang-Undang No.391999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 1 4 47 Lebih lanjut baca UU No.391999 tentang Hak Asasi Manusia Universitas Sumatera Utara 3. Enforced Disapperances Yaitu Penghilangan orang secara sewenang-wenang. Penculikan orang secara paksa dan tidak kembali, tindak penculikan ini di klasifikasikan sewenang-wenang karena tidak mempunyai dasar hukum yang tepat. Penangkapan, penahanan, pengasingan dan pembuangan orang secara sewenang-wenang bertetangan dengan UU No.391999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 34. 4. Penggunaan wewenang berlebih Yaitu dapat dikategorikan sebagai cara-cara atau tindakan yang berlebihan dari wewenang dan kewajiban yang seharusnya yang di lakukan aparat TNI di lapangan seperti : penangkapan, teror dan intimidasi, penembakan, penganiayaan dan pemukulan, pengambilan lahan secara paksa, penipuan atau pemerasan, penggelapan, perusakan, trafficking, pengeledahan tanpa prosedur hukum, pembongkaran rumah dll. Sebenarnya banyak lagi contoh pelanggaran HAM yang di lakukan oleh aparat namun di klasifikasikan menjadi 4 isu utama, yang di maksud aparat di sini adalah suatu badan atau birokrasi yang dalam menjalankan tugasnya di berikan kewenangan oleh negara untuk melakukan tindak kekerasanrepresif. Mengapa penulis mengambil 4 isu utama di KontraS? Karena penulis merasa, KontraS sebagai suatu Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus perhatiannya concern ke arah Hak Asasi Manusia dan tindak pelanggaran HAM yang di lakukan oleh aparat yaitu : TNI, Polri, Satpol PP, dll. Universitas Sumatera Utara

B. Korelasi antara Reformasi TNI, Komando Teritorial Koter dengan