Hakikat Media Puzzle Media Puzzle

7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Media Puzzle

1. Hakikat Media Puzzle

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi dan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelolaan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni al-insan al-kamil. Disamping itu, pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan merupakan sarana penerus nilai-nilai dan gagasan-gagasan sehingga setiap orang mampu berperan serta dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam buku, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional “Kata media sebenarnya bukanlah kata asing bagi kita, tetapi pemahaman banyak orang terhadap kata tersebut berbeda-beda. Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia kata media diartikan sebagai alat sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk”. 2 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, h. 726. 8 Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiahnya berarti tengah, pengantar atau perantara. Dalam bahasa Arab media disebut wasail bentuk jama dari wasilah yakni sinonim al-wasih yang artinya juga tengah. Kata tengah itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada ditengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Menurut Yudhi Munadi dalam buku Media Pembelajaran, “Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. 3 Media pembelajaran yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini adalah media pembelajaran, suatu alat yang bisa digunakan dalam menunjang pembelajaran agar pesannya sampai ke siswa tepat pada sasaran. Menurut Wina Sanjaya dalam buku Strategi Pembelajaran yang mengatakan bahwa media pembelajaran adalah media pembelajaran bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Jadi dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti TV, radio, slide bahan cetakan, tetapi juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan. 4 Berdasarkan definisi media yang diungkapkan Wina Sanjaya, dapatlah memberi sebuah gambaran bahwa media pembelajaran adalah bahwa semua bahan yang bisa dipergunakan guru untuk meningkatkan ilmu pengetahuan siswa dikatakan sebagai media pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad dalam buku Media Pembelajaran adalah kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah bantu atau 3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 7. 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h. 161. 9 media komunikasi seperti televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi namun apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang betujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. 5 Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan media pendidikan adalah tidak ada batasan tertentu untuk pengertian media, asalkan media tersebut mengandung maksud-maksud pengajaran maka itu bisa disebut sebagai media pengajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pendidikan, alat peraga dan media penjelas. Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media pembelajaran, berikut ciri-ciri umum yang terkandung menurut Azhar Arsyad dalam buku Media Pembelajaran, antara lain: a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik dewasa ini dikenal sebagai hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan pancaindera. b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio. d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. f. Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya: radio, televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya: film, slide, video, OHP atau perorangan misalnya: modul, komputer, radio tapekaset, video recorder. g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategis, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. 6 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 , h. 4. 6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 , h. 7. 10 Kalau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya orang kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran produksi dan evaluasinya. Menurut Arief S. Sardiman dalam buku Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya mengungkapkan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: a. Memperjelaskan penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. 7 Berdasarkan kegunaan-kegunaan yang diungkapkan Arief Sardiman, dapatlah memberi sebuah gambaran bahwa kegunaan adalah cara mempelajari penyajian pesan di dalam kekurangan kemampuan untuk menggunakan media dalam mengatasi sikap pasif siswa dalam lingkungan. Menurut Arief Sardiman dalam buku Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya mengungkapkan bahwa secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan “Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.” 8 Berdasarkan definisi media yang diungkapkan Arief Sardiman, dapatlah memberi sebuah gambaran bahwa media adalah semua bahan dan alat yang bisa digunakan untuk menyalurkan informasi kepada siswa maka disebut media 7 Arief Sardiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 17. 8 Arief Sardiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 6. 11 pembelajaran. Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan suatu bentuk komunikasi dimana siswa tidak hanya terpaku pada penjelasan guru, tetapi siswa dapat menggunakan media-media penunjang pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia adalah suatu metode pembelajaran dengan menggunakan perangkat multimedia sebagai sarana utamanya. Sejarah perkembangan media diawali dengan dikenalnya alam, namun karena pengertian alat dianggap terlalu sempit, maka pengertian alat tersebut berkembang menjadi media. Pengertian media yang dimaksud mengarah pada suatu yang mengantar atau meneruskan informasi atau pesan antara sumber dan penerima pesan. “Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar”. 9 Pengertian media menurut economy journal, tidak terbatas hanya buku- buku saja tetapi semua yang ada di lingkungan siswa yang bisa menggairahkan belajar siswa disebut media. Menurut Arief Sardiman dalam buku Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya “Konsep media dalam proses belajar mengajar dikenal dengan nama media pengertian. Bahwa kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar”. 10 “Pengertian atau batasan tentang media yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Pendapat ini dikemukakan Brings 1970 yang dikutip oleh Arief Sardiman dalam buku Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya dimana media adalah segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. 11 9 Muzamil Misbach, “Media Puzzle ”, dari http:www.economy.journal. Blogspot.com201006media-puzzle.html, 14 Juli 2010. 10 Arief Sardiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 6. 11 Arief Sardiman, dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 6. 12 Berdasarkan definisi-definisi media yang diungkapkan para ahli di atas, dapatlah memberi sebuah gambaran bahwa media adalah bahwa cakupan media lebih besar lagi dan tidak terpatok kepada satu atau dua jenis saja.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Penilaian Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK) Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Subah Kabupaten Batang

0 6 104

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikalongwetan ).

0 1 27

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi.

0 0 31

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI CLUSTER 1 SE-KOTA BANDUNG PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 58

PDF ini Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Katalog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA NEGERI 5 Surakarta | Widalismana | 1 SM

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 64 DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 64 DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 14 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10