Pengertian Humor Pantun Humor

18 2 Tanggapan visual, yakni tanggapan terhadap sesuatu yang lihat 3 Tanggapan perasa, yakni tanggapan terhadap sesuatu yang dialaminya. b. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu: 1 Tanggapan ingatan, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang diingatnya 2 Tanggapan fantasi, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang dibayangkannya 3 Tanggapan pikiran, yaitu tanggapan terhadap sesuatu yang dipikirkannya. c. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu: 1 Tanggapan benda, yaitu tanggapan terhadap benda yang menghampirinya atau berada didekatnya. 2 Tanggapan kata-kata, yaitu tanggapan terhadap kata-kata yang didengarkan dan dilihatnya. 6

B. Pantun Humor

1. Pengertian Humor

Menurut bahasa, humor memiliki arti ”kemampuan merasai sesuatu yang lucu atau menyenangkan, atau keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menimbulkan rasa lucu, kejenakaan, atau keadaan yang menggelikan hati”. 7 Dalam bahasa Inggris apabila berbentuk kata kerja, humor memiliki arti ”menyenangkan hati atau menghibur”. Humor, lain dari lucu yang merupakan kata sifat adalah kata benda. Humor menurut Meriem 6 Agus Suyanto, Psikologi Umum, Jakarta bumi aksara 2004 , hal. 31-32. 7 John M. Echol dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia Jakarta : PT. Gramedia, 1996 Cet. Ke-23, h. 296. 19 Webster Dictionary sebagaimana dikutip oleh Umar Khayam adalah suatu kemampuan untuk melihat sesuatu yang lucu atau berbeda dengan persepsi umum. Jadi, humor bukanlah yang lucu tetapi kemampuan untuk memiliki persepsi mengenali yang lucu, yang tidak umum. 8 Humor juga bisa diartikan tingkah, perilaku yang tidak biasanya yang mengeluarkan emosi seseorang dengan melihat hal tersebut, sehingga orang yang melihatnya mampu untuk tertawa atau tersenyum. Dalam ensiklopedi nasional Indonesia, James Danandjaya menulis bahwa humor akan menimbulkan tawa bagi pendengarnya apabila memiliki salah satu sifat di bawah ini : a. Mengandung kejutan atau sesuatu yang tidak terduga. b. Dapat mengecoh orang. c. Mengungkapkan kata yang tidak senonoh oleh adat masyarakat seperti yang berhubungan dengan seks. d. Menampilkan sesuatu yang aneh dan tidak biasa. e. Tidak masuk akal dan tidak logis. f. Mengandung kenakalan untuk mengganggu orang. g. Mempunyai arti ganda untuk suatu kata yang sama. 9 ”Humor yang disebutkan diatas ini biasanya terjadi pada humor teka-teki yang bersifat permainan kata. Namun, kadang-kadang humor dapat memiliki beberapa sifat sekaligus.” 10 Bagi orang yang sudah mendengar, sebuah humor menjadi kurang atau bahkan tidak lucu lagi. Ketika ada seseorang yang sedang mengungkapkan sebuah humor, terkadang pendengarnya sudah dapat menebak akhir sebuah humor yang kebanyakan merupakan kejutan di akhir. 8 Umar Khayam, “Kita dan Humor”, KOMPAS, 17 Januari 1996, h. 4. 9 James Danandjaya, “Humor” Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta : PT Adi Cipta Pustaka, 1998, Jilid 6, h.198. 10 Ibid, h. 199. 20

2. Pengertian, Tekhnik, Syarat, dan Jenis Pantun