15 4.
Suatu pembentuk kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan mudyahardjo, 2014:9
Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter , pikiran intelek, dan tubuh anak ;dalam
taman siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang
kita didik selaras dengan dunianya ki hajar dewantara dalam mudyahrdjo 2014 : 9
2.2.2 Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada undang-undang Republik Indonesia UURI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional
beserta peraturan-peraturan pemerintah yang bertalian dengan pendidikan. Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar
Nasional Pendidikan pasal 26 ayat 1 disebutkan pendidikan dasar untuk meletakkan dasar
1. Kecerdasan
2. Pengetahuan
3. Kepribadian
4. Akhlak mulia
5. Keterampilan hidup mandiri
6. Mengikuti pendidikan lebih lanjut Pidarto, 2014:12
2.3 Konsep Anak
2.3.1 Pengertian Anak
16 Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi 0-1 tahun, usia
bermain 1-2,5 tahun, pra sekolah 2,5-5 tahun, usia sekolah 5-11 tahun hingga remaja 11-18 tahun. Berdasarkan UU Peradilan Anak Undang-Undang
no.3 tahun 1997 tercantum dalam pasal 1 ayat 2 anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 delapan tahun tetapi belum
mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah menikah. Sedangkan dalam pasal 1 Undang-Undang no.24 tahun 2002 mengenai perlindungan anak,
telah dijelaskan pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih didalam kandungan.
Secara umum dikatakan anak adalah seseorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dengan seorang laki-laki dengan tidak
menyangkut bahwa seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. Anak juga cikal bakal
lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerrus cita-cita perjuangan bangsa daya manusia bagi pembangunan nasional. Anak adalah asset bangsa
dimana, masa depan banga dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang. Semakin baik kepibadian anak sekarang maka semakin
baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu sebaliknya, apabila kepribadian anak tersebut akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang.
2.3.2 Hak-Hak Anak
Hak anak adalah segala hak yang seharusnya dimiliki oleh semua anak tanpa adanya perampasan hak oleh orang lain. Hak ini juga diakui pemerintah,
17 terealisasi ketika diambilnya keputusan presiden nomor 36 tahun 1990, yaitu
tentang disahkannya Convention of the Right of The Child Konvensi Hak Anak yang disetujui oleh PBB.Pada peraturan dalam negeri, hak anak diatur dalam
peraturan-peraturan yang terpisah dari peraturan-peraturan hak asasi manusia. Walaupun demikian keadaannya, tetapi dua peraturan ini memiliki kaitan yang
sangat erat dan tidak dapat dipisahkan esensinya masing-masing. Hak-hak yang didapat anak tertulis sangat jelas dalam Undang-Undang
Perlindungan Anak no.23 tahun 2002, Tentang perlindungan anak. Berikut hak- hak anak tersebut diantaranya adalah:
1. Anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berfikir, dan
berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tua
2. Anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya sendiri. Tetapi jika karena suatu sebab
tertentu orang tua didak dapat menjamin tumbuh kembang anak atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak
diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. 3. Berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai
dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial 4. Anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
minat dan bakatnya. Dan bagi anak yang
18 menyandang cacat juga
berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus.
5. Berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
6. Anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi dan
berkreasi sesuai dengan
minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
7. Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan taraf kesejahteraan
sosial. 8. Berhak mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi,
eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan dan
penganiayaan, ketidak adilan, dan perlakuan salah lainnya.
9. Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam sengketa
bersenjata, pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan pelibatan dalam
peperangan.
19 10. Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran
penganiayaan, penyiksaan atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
Dalam Undang-Undang NO.4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak BAB II pasal 2-9 mengatur tentang hak-hak atas kesejahteraan meliputi : hak atas
kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan; hak atas pelayanan;hak atas pemeliharaan dan perlindungan lingkungan hidup ;hak mendapatkan pertolongan
pertama;hak memperoleh asuhan;hak memperoleh bantuan;hak diberi pelayanan dan asuhan;hak memperoleh pelayan khusus;mendapat bantuan dan pelayanan.
2.4 Anak Putus Sekolah