35
2.7 Definisi Konsep dan Ruang Lingkup Penelitian
2.7.1 Defenisi Konsep
Konsep merupakan istilah khusus yang digunakan para ahli untuk menggambarakan secara cermat fenomena sosial yang dikaji, untuk menghindari
salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan oleh penelitian. Dimana dalam hal ini peneliti berupaya menggiring para pemvaca hasil penelitian
itu untuk memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan dan dimaksudkan oleh peneliti. Jadi defenisi konsep adalah pengertian yang terbatatas dari seuatu
konsep yang dianut dalam suatu penelitian Siagian, 2011:136-138 Memahami pengertian konsep-konsep yang akan digunakan, maka peneliti
membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut : 1.
Anak putus sekolah yang dimaksud dalam penelitian adalah anak yang berusia 6-18 tahun yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya
sebelum waktunya selesai atau anak yang tidak tamat menyelesaikan program belajarnya dalam jenjang SD, SMP, dan SMA
2. Faktor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu yang
mempengaruhi atas terjadinya hal putus sekolah. 3.
Faktor dalam diri anak yang dimaksud dalam peneletian ini adalah sesuatu hal yang menyebabkan anak putus sekolah yang berasal dari
diri anak tersebut seperti kurangnya minat anak belajar atau niat anak dalam melanjutkan sekolahnya.
4. Faktor luar diri anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sesuatu yang disebabkan dari luar diri anak seperti faktor keluarga
36 yaitu faktor sosial orang tua, ekonomi keluarga, perhatian orang tua
yang kurang, pengaruh lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan teman sebaya atau teman sepergaulan anak, faktor ketersediaan
sumber lokal berupa lapangan pekerjaan yang dapat menyebabkan anak putus sekolah.
2.7.2 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dapat diartikan sebagai pembatasan variable yang digunakan, berapa banyak subjek yang akan diteliti, luas lokasi penelitian,
materi yang dikaji, dan sebagainya. Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian yang penulis rumusan dalam faktor penyebab anak putus sekolah di
Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan yaitu berusia 10 tahun sampai 18 tahun, dapat diukur melalu pembatasan berikut :
a. Faktor dalam diri anak yaitu rendahnya minat anak.
b. Faktor dari luar diri anak:
1. Faktor keluarga
a. Kondisi sosial orang tua
b. Kondisi ekonomi kelurga
c. Perhatian orang tua
2. Pengaruh lingkungan sekolah
3. Pengaruh Teman sebaya
4. Faktor ketersediaan sumber local
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Permasalahan yang dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu member gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu dengan keadaan dan gejala yang terjadi
koenjaraningrat, 1993 : 89. Metode ini digunakan untuk mengetahui lebih dalam mengenai faktor-faktor penyebab anak putus sekolah di Kelurahan Kwala Bekala
Kecamatan Medan johor Kota Medan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan johor Kota Medan. Alasan peneliti melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah
Kelurahan tersebut merupakan paling banyak anak putus sekolah diantara Kelurahan lainnya di kecamatan Medan johor dan tentuntunya masalah ini sangat
penting untuk diteliti untuk mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah
3.3 Unit Analisis dan Informan
3.3.1 Unit analisis
Adapun yang menjadi unit analisis atau objek kajian dalam penelitian ini adalah anak putus sekolah di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan johor