berprestasi, kesempatan memperoleh penghargaan dan promosi. Terpenuhinya faktor tersebut akan menimbulkan kepuasan, namun tidak
terpenuhinya faktor ini tidak selalu mengakibatkan ketidakpuasan. Dissatisfies hygiene factors adalah faktor-faktor yang menjadi sumber
ketidakpuasan, yang terdiri dari: gajiupah, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja dan status. Faktor ini diperlukan untuk
memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan dasar karyawan. Jika tidak terpenuhi faktor ini, karyawan tidak akan puas. Namun, jika
besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karyawan tidak akan kecewa meskipun belum terpuaskan.
C. Komitmen 1. Pengertian Komitmen
Komitmen digambarkan sebagai sikap yang memiliki keinginan kuat untuk tetap berorganisasi tertentu, berusaha keras sesuai keingainan organisasi, dan
keyakinan terhadap penerimaan nilai dan tujuan organisasi Luthans, 2006:249.
Komitmen adalah suatu kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang
konsisten, Panggabean 2004:135. Menurut Sunarto 2005:25, komitmen adalah
kecintaan dan kesetiaan, terdiri dari: penyatuan dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi, dan kesediaan untuk
bekerja keras atas nama organisasi. 2. Jenis - Jenis Komitmen
Jenis - jenis komitmen adalah: Robbins, 2008:101
Universitas Sumatera Utara
a. Komitmen afektif yaitu perasaan emosional untuk organisasi dan
keyakinan dalam nilai-nilainya. b.
Komitmen berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan
organisasi tersebut. c.
Komitmen normatif yaitu komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.
3. Motif Yang Mendasari Komitmen
Ada dua motif yang mendasari seseorang untuk berkomitmen pada organisasi atau unit kerjanya Reichers dalam Munandar, 2004: 79 antara
lain: a.
Side-best orientation Hal ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang dialami atas
segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu kepada organsasi apabila meninggalkan organisasi tersebut. Dasar pemikiran ini adalah
bahwa meninggalkan organisasi akan merugikan karena takut kehilangan hasil kerja kerasnya yang tidak bisa diperoleh dari tempat
lain. b.
Goal-congruance orientation Hal ini memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal
individu dan organisasi sebagai hal yang menentukan komitmen pada organisasi. Pendekatan ini menyatakan bahwa komitmen karyawan
Universitas Sumatera Utara
pada organisasi dengan goal-congruance
orientation akan
menghasilkan karyawan yang memiliki penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, keinginan untuk membantu organisasi, keinginan
untuk membantu organisasi dalam mencapaitujuan, serta hasrat untuk tetap menjadi anggota organisasi.
D. Kinerja 1. Pengertian Kinerja