Subyek Pengawasan Pengawasan Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Berdasarkan landasan tersebut berarti pula bahwa kewenangan pengawasan berada pada pejabatpimpinan, baik pejabatpimpinan struktural sebagai atasan terhadap bawahannya, maupun pejabat pimpinan sesuai dengan tugas yang dipimpinnya maupun pimpinan proyek.

4. Subyek Pengawasan

Pada prinsipnya pengawasan adalah salah satu unsur penting dalam rangka peningkatan pendayagunaan aparatur pemerintah dala m mendukung keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian di atas maka pengawas tersebut adalah pegawai yang bertugas melakukan pengawasan, yang meliputi dua pengertian pokok yaitu para petugas pengawasan fungsional dan para pejabat atau pimpinan yang karena jabatannya harus senantiasa melakukan pengawasan dan pengendalian seluruh pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh perangkatnya. Dalam melakukan pengawasan kepribadian pengawas hendaknya dilandasi sifat jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab, selain itu juga harus memiliki keahlian atau kemampuan teknik yang diperlukan dalam bidang tugasnya. Sehubungan dengan hal tersebut Soetamto, 30 a. Keahlian atau pengetahuan yang menyangkut obyek yang diawasidiperiksa; berpendapat bahwa ada tiga kelompok atau tiga garis keahlian yang diperlukan oleh setiap pengawas, yaitu : 30 Sujamto., Op. cit., hal. 2-3. Universitas Sumatera Utara b. Keahlian tentang teknik atau cara melakukan pemeriksaan; dan c. Keahlian dalam menyampaikan hasil pengawasanpemeriksaan Dengan demikian jelas bahwa fungsi pengawasan mempunyai landasan yang kuat, baik landasan idil, landasan formil maupun landasan fungsional. Selanjutnya kepada pimpinan suatu organisasi pemerintahan tertentu dibentuk perangkat pengawasan fungsional yang bertugas membantu pimpinan dalam segala tingkat untuk melakukan kegiatan serta meningkatkan mutu pengawasan. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang tata cara pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah, bahwa pengawasan fungsional menurut Pasal 1 ayat 7 adalah kegiatan yang dilakukan oleh lembagabadanunit yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dengan cara melalui pengawasan, pengujian, pengusutan dan penilaian. Adapun pengertian dari pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian lebih lanjut dalam Pasal 1 ayat 11,15,16,17 yaitu: 1 Pasal 1 ayat 11, ditentukan bahwa, Pemeriksaan adalah suatu bentuk pengawasan fungsional yang dilakukan dengan cara membandingkan antara peraturanrencanaprogram degnan kondisi dan atau kenyataan yang ada. Adapun pemeriksaan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Pemeriksaan regular yaitu kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara teratur berdasarkan rencana yang telah ditetapkan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. 2. Pemeriksaan insidentil adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan sewaktu-waktu terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. 2 Pengawasan sebagaimana dimaksud, pada ayat 1 dilaksanakan oleh badanlembaga pengawasan daerah kabupaten dan kota. Dalam pasal 20 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 disebutkan bahwa pimpinan tingkat propinsi, kabupaten dan kota mengambil langkah tindak lanjut hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintah di daerah berupa : 1. Tindakan administratif sesuai dengan peraturan perundang- undangan; 2. Tindakan tuntutan perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi; 3. Tindakan tuntutangugatan perdata; 4. Tindakan pengaduan perbuatan pidana; dan 5. Tindakan penyempurnaan kelembagaan, kepegawaian dan ketatalaksanaan.

D. Badan Pengawas Daerah Atau Inspektorat Kabupaten