menunjuk seorang pejabat satu tingkat lebih rendah yang bertindak untuk dan atas nama pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan.
C. Obyek yang Diawasi Oleh Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Karo
Badan Pengawas Daerah atau Inspektorat Kabupaten Karo memiliki bidang-bidang yang menjadi objek pengawasannya meliputi bidang
pemerintahan dan sosial politik, bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, bidang aparatur dan tenaga kerja, bidang pendapatan dan
kekayaan. Bidang-bidang tersebut dipaparkan berikut ini: a
Bidang Pemerintahan dan Sosial Politik. Meliputi: 1.
Pemerintahan Umum 2.
Pemerintahan Daerah 3.
Pemerintahan Kecamatan 4.
Pemerintahan Kelurahan 5.
Masalah Pertanahan 6.
Penyelenggaraan pembinaan sosial politik yang menjadi tugas dan tanggung jawab Bupati.
b Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat. Meliputi:
1. Perencanaan, Penyelenggaraan dan peningkatan sektor ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Menyelenggarakan pembinaan peningkatan kesejahteraan rakyat
yang menjadi urusan rumah tangga daerah. c
Bidang Aparatur dan Tenaga Kerja. Meliputi: 1.
Penyelenggaraan pembinaan dan pendayagunaan aparatur 2.
Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pendayagunaan tenaga kerja.
d Bidang Pendapatan dan Kekayaan. Meliputi:
1. Pengelolaan pembinaan, peningkatan pendapatan daerah
2. Pemeriksaan terhadap pengelolaan dan pembinaan kekayaan milik
DaerahNegara Jika dilihat dari objek pengawasan bidang-bidang yang dinaungi
Badan Pengawasan daerah diatas maka terlihat bahwa objek yang diawasi badan tersebut sangatlah luas mencakup seluruh unit kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten kecuali Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Bank. Kalau dilihat dari jumlah tenagapegawai pengawas pada Badan
Pengawas Daerah itu sendiri sangat sedikit dan tidak sebanding dengan objek yang diawasi sehingga sulit untuk memperoleh hasil pengawasan
yang baik. Untuk itu perlu adanya peningkatan jumlah tenaga kerja maupun kemampuan dari aparat pengawasan itu sendiri sehingga akan
menciptakan hasil pengawas yang baik.
D. Struktur Inspektorat Kabupaten Karo
Universitas Sumatera Utara
Inspektorat Kabupaten Karo adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 19 Tahun 2008 yang merupakan Unsur
Penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui
pembinaan Sekretaris Daerah. Badan Pengawasan Daerah mempunyai tugas untuk membantu Bupati di dalam pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
Pemerintahan di Daerah Kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa.
Badan Pengawasan Daerah terdiri dari bagian Tata Usaha, Bidang Pemerintahan, Bidang Pembangunan. Bidang Keuangan dan Kekayaan, dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
34
Berdasarkan Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Karo dijelaskan bahwa Inspektorat Kabupaten Karo
berkedudukan di bawah Pemerintahan Daerah Kabupaten Karo, sejajar dengan badan dan dinas lain yang dinaungi oleh Pemerintah Kabupaten
Karo antara lain Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Sebagai salah satu Badan Pengawas di daerah Kabupaten Karo,
Inspektorat merupakan suatu lembaga yang menggantikan Bawasda wilayah Kabupaten Karo yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam bidang pengawasan fungsional.
34
http:akuntansi.usu.ac.idjurnal-akuntansi-25.html, diakses terakhir tanggal 5 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
Bakesbang Linmas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta badan lain yang merupakan unsur penunjang pemerintahan yang dipimpin
oleh seseorang kepala dengan eselon 2B dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas-tugas Pemerintahan Kabupaten Karo baik sebagai unit staf maupun unit pengawas.
Lebih jelasnya mengenai kedudukan Badan Pengawas Daerah atau Inspektorat Kabupaten Karo dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 23 ayat
5 yaitu, ”Inspektur dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah”. Jadi, dapat diketahui bahwa kedudukan Inspektorat Kabupaten Karo ini
berada di bawah garis perintah Bupati Karo. Dalam menjalankan tugasnya secara administratif mendapat pembinaan melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat Kabupaten Karo meliputi meliputi organ-organ penting yang menempati posisi-posisi tertentu dalam struktur pemerintahan Kabupaten Karo.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 24 Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Karo, dapat diketahui struktur Inspektorat di Kabupaten Karo yakni:
1 Organisasi Inspektorat Kabupaten terdiri dari:
a. Kepala dengan sebutan INSPEKTUR.
b. Sekretariat.
Universitas Sumatera Utara
c. Inspektur Pembantu.
d. Sub Bagian.
e. Jabatan Fungsional.
2 Sekretariat membawahkan:
a. Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian.
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
3 Inspektur Pembantu dibidang Pengawasan Reguler.
4 Inspektur Pembantu dibidang Pengawasan Khusus.
SKEMA INSPEKTORAT KAB. KARO
Berdasarkan ketentuan di atas, Inspektorat dipimpin oleh seorang kepala yang langsung bertanggung jawab kepada Bupati Karo. Pimpinan inspektorat
disebut Inspektur , inspektur ini dibantu oleh beberapa Inspektur Pembantu sesuai
I N S P E K T U R
SEKRETARIAT
INSPEKTUR PEMBANTU
SUB BAGIAN
JABATAN FUNGSIONAL
Universitas Sumatera Utara
dengan bidang masing-masing yang terdiri dari Inspektur Pembantu dibidang Pengawasan Reguler dan Inspektur Pembantu dibidang Pengawasan Khusus.
Jika dilihat ketentuan dalam Pasal 2 Peraturan Bupati Karo Nomor 177 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Karo dan Akademi Kebidanan Kabanjahe, ditentukan bahwa Inspektorat Kabupaten Karo termasuk ke dalam organisasi lembaga teknis daerah.
Selengkapnya ketentuan Pasal 2 dinyatakan: “Organisasi Lembaga Teknis Daerah adalah sebagai berikut :
1. Badan Perencanaan Pembangunan;
2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
5. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
6. Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
7. Inspektorat Kabupaten;
8. Kantor Kearsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi;
9. Kantor Ketahanan Pangan;
10. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;
11. Kantor Lingkungan Hidup;
12. Rumah Sakit Umum; dan
13. Akademi Kebidanan”.
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Karo yang berada di bawah kedudukan Kepala Daerah
Bupati. Inspektorat Kabupaten Karo dipimpin oleh seorang Inspektur yang bertanggung jawab secara langsung kepada Bupati Karo dan dalam teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Karo. Sehubungan dengan kedudukannya secara administrasi berada dalam
pembinaan Sekretraris Daerah Kabupaten Karo, hal-hal yang menjadi bagian pembinaan Sekretaris Kabupaten Karo terhadap Inspektorat sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 45 ayat 2 Peraturan Bupati Karo Nomor 177 Tahun
Universitas Sumatera Utara
2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo dan Akademi Kebidanan Kabanjahe, ditentukan yakni:
a. Perencanaan program pengawasan;
b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
c. Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian tugas pengawasan; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Kedudukannya berada di bawah Kepala Daerah yang dibentuk dalam
susunan organisasi. Susunan organisasi Inspektorat Kabupaten Karo dapat dilihat di bawah ini:
a. Susunan Organisasi Inspektorat Terdiri dari:
1. Inspektur;
2. Sekretaris;
3. Inspektur Pembantu Wilayah I;
4. Inspektur Pembantu Wilayah II;
5. Inspektur Pembantu Wilayah III;
6. Inspektur Pembantu Wilayah IV;
7. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor;
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum;
2. Sub Bagian Program;
3. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
c. Inspektur Pembantu Wilayah I terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
d. Inspektur Pembantu Wilayah II terdiri dari:
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
e. Inspektur Pembantu Wilayah III terdiri dari:
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV terdiri dari:
1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan;
2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan;
3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
Inspektorat Kabupaten Karo sebagai lembaga teknis daerah berfungsi sebagai penunjang Pemerintah Kabupaten Karo di bidang pengawasan.
Inspektorat Kabupaten Karo dipimpin oleh seorang Inspektur yang merupakan pejabat eselon IIB, yang kedudukannya kedudukannya setingkat dengan asisten
Sekretaris Daerah Sekda, Kepala Dinas, dan Pimpinan Lembaga Teknis lainnya Kepala Badan dan Kepala Kantor.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Karo dan Peraturan Bupati Karo Nomor 177 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo
dan Akademi Kebidanan Kabanjahe, Inspektorat Kabupaten Karo berkedudukan sebagai lembaga pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah yang berada di
bawahnya seperti Kecamatan, dan Kelurahan. Dampak dari Kedudukan Badan Pengawas Daerah atau Inspektorat
Kabupaten Karo dalam pelaksanaan peranannya di Kabupaten Karo, dapat berdampak positif dan dampak negatif sebgaai berikut:
1 Dampak Positif
a. Badan Pengawas Daerah Bawasda selaku aparat pengawasan
fungsional akan menjalankanmelaksanakan peranannya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM di lingkungan aparat
pengawas Pemerintah Kabupaten Karo. 2
Dampak Negarif a.
Terbatasnya ruang gerak Badan Pengawas Daerah Bawasda selaku aparat Pengawas dalam melaksanakan peranannya karena
dibawah interpensi Pimpinan serta tidak independennya badan tersebut.
b. Terjadinya berbagai macam perbenturan kepentingan antara
aparat pengawas dengan pimpinan yang akan menyebabkan lemahnya pengawasan tersebut dan akhirnya akan mengarah
kepada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN.
Universitas Sumatera Utara
c. Pada prinsipnya kedudukan Badan Pengawas Daerah sama
dengan Inspektorat yaitu melakukan peranan pengawasan internal di lingkungan Departemen Dalam Negeri Internal
Audito. Namun Badan Pengawas Daerah Kabupaten bertanggung jawab langsung pada Bupati melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten sedangkan Inspektorat Wilayah Kabupaten bertanggung jawab pada Inspektorat Wilayah Propinsi dampak
tidak langsung dari pelaskanaan otonomi. Berdasarkan kedudukan Badan Pengawas Daerah tersebut di atas
maka dapat disimpulkan sementara bahwa pelaksanaan peranannya lebih banyak mengarah ke unsur pembinaan dibanding pengawasan, sebelum
dilakukan pengawasan dari luar external auditor oleh BPKBPKP.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERANAN INSPEKTORAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI