Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA

d Kedalaman dan keluasan pasar serta pergerakan harga merupakan reaksi yang cepat yang cepat terhadap informasi.

B. Penelitian Sebelumnya

Sehubungan dengan judul penelitian yang diambil, dibawah ini adalah penelitian serupa yang dilakukan oleh peneliti lain yang lebih dulu meneliti kasus ini atau paling tidak berhubungan dengan kasus yang akan dibahas oleh penulis dan hasil dari penelitian menjadi acuan atau dasar dalam penyusunan skripsi ini. Berikut ini mengenai peneliti-peneliti sebelumnya: Budi Wibowo 2004 melakukan penelitian tentang pengujian tuntas atas anomali pola harian dan efek akhir pekan pada return dan volatility IHSG dan LQ-45 1994 – 2004. Peneliti ini ingin mengetahui pola seasonalitas harian weekend Effect dan weekday effect baik yang terjadi pada return maupun volatilitas Bursa saham. Data yang digunakan peneliti adalah IHSG sebagai market indeks dan LQ-45 mencerminkan 45 saham yang palin liquid. Closing price harian untuk kedua indeks mencakup data dari 28 November 1994 sampai 12 Oktober 2004. Return saham dihitung dengan menggunakan formula seperti yang digunakan Jaffe dan Westerfield 1985 dalam Eni Supratmi 2005 : Untuk menguji validitas model regresi ordinary least square OLS distribusi error akan di uji normalitasnya dengan Jarque – Berra normality test . Penggunaan metode regresi OLS akan menghasilkan uji t dan uji F. Rt = I t I t-1 – 1 x 100 Untuk mengatasi variance dan error di gunakan model ARCH untuk melihat innovation effect dapat di gunakan T-ARCH. Hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa rata-rata return terjadi pada hari Senin, sedangkan return hari Jumat positif dan tertinggi dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Hal ini terjadi pada IHSG maupun LQ-45 pada semua periode. Tatang Ary Gumanti dan Farid Ma’ruf 2004 melakukan penelitian tentang efek akhir pekan terhadap return saham dengan studi kasus perusahaan LQ-45. penelitian ini hanya meneliti saham-saham yang termasuk kelompok LQ-45 yang dikenal dengan saham Blue Chip dan saham yang aktif diperdagangkan. Analisis data yang digunakan peneliti adalah dengan regresi statistik. Dari perhitungan regresi ini diperoleh angka adjusted. Hasil perhitungan regresi ini juga menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham harian untuk semua hari perdagangan tidak signifikan pada tingkat α = 5. Peneliti juga melakukan penelitian terhadap abnormal return dengan menggunakan uji analisis of variance ANOVA. Hasil analisis dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa abnormal return saham harian tidak signifikan pada tingkat α = 5. Peneliti juga melakukan pengujian tentang ada tidaknya efek akhir pekan terhadap return saham, pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t two sample assuming uniqual variances. Berdasarkan pada analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh efek akhir pekan terhadap return saham kelompok LQ-45 di BEJ dengan melakukan pengujian terhadap return saham harian terbesar terjadi pada hari perdagangan Jumat dan terjadi pada hari perdagangan Senin. Dwi Cahyaningdyah 2005 melakukan penelitian tentang analisis pengaruh hari perdagangan terhadap return saham : Pengujian week-four effect dan Rogalski effect di BEJ. Penelitian ini bertujuan melakukan empat macam pengujian yaitu menguji pengaruh hari perdagangan terhadap saham, menguji apakah return Senin yang negatif hanya terjadi pada hari Senin minggu ke- empat dan ke-lima week four effect, menguji apakah return Senin yang negatif di dahului oleh adanya return Jumat yang negatif bad Friday dan menguji apakah Monday effect menghilang pada bulan april berkaitan dengan earning management yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan publik rogalski effect. Penelitian ini mengambil sampel 73 saham yang aktif diperdagangkan di BEJ selama periode penelitian. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode regresi . Dari 73 saham yang di analisis pada periode penelitian 2002-2003, diperoleh jumlah observasi sebanyak 53.287 observasi. Hasilnya adalah rata- rata return saham tertinggi terjadi pada hari Jumat yaitu sebesar 0,0034 dan rata-rata return terendah terjadi pada hari Senin yaitu sebesar -0,0029. Hasil pengujian ini menunjukkan terjadi fenomena day of the week effect di BEJ. Budi Wibowo 2004 melakukan penelitian tentang analisis dampak informasi antar hari serta pola antar hari return dan volatilitas saham-saham dual listing di BEJ dan NYSE. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pola dinamis antar hari return trading hours dan non trading hours, volatilitas antar hari dari saham-saham dual listing di BEJ dan NYSE serta pola arus informasi antara dua bursa di BEJ dan NYSE pada saham-saham tersebut. Data yang digunakan data harian daily daham PT. Telekomunikasi Indonesia dan PT. Indosat. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji Granger Causality. Dari pengujian tersebut dapat dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa informasi volume mempengaruhi return trading hours saham PT. Indosat. Tanda negatif menunjukkan secara rata-rata informasi yang masuk bersifat negatif terhadap return. Terdapat perbedaan return trading hours pada hari Senin dan Jumat dimana cenderung terjadi kenaikan return pada hari tersebut. Eni Supratmi 2005 dalam skripsinya melakukan penelitian tentang pengujian atas anomali pola harian dan efek akhir pekan pada return IHSG dan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta 2003-2004, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah anomali pola harian dan efek akhir pekan terbukti signifikan ada pada return di Bursa Efek Jakarta, baik pada IHSG maupun pada LQ-45. Data yang digunakan adalah indeks harian dari IHSG, dan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta 2003-2004 Dalam melaksanakan penelitian ini obyek yang dipilih Eni Supratmi 2005 adalah PT. Bursa Efek Jakarta, dimana di bursa tesebut semua data yang dibutuhkan oleh Eni Supratmi 2005 tersedia. Data yang digunakan Eni Supratmi 2005 meliputi indeks penutupan harian dari Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan Indeks LQ-45 tahun 2003-2004. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harian, return harian pada IHSG dan LQ-45 periode 2003-2004. indeks harian IHSG digunakan untuk menghitung return IHSG dan indeks harian LQ-45 digunakan untuk menghitung return LQ-45. skala pengukuran yang digunakan adalah skala ratio dan terdapat perhitungan yang harus dikerjakan secara matematis berdasarkan rumus yang ada. Dalam pengujian hipotesis ini Eni Supratmi 2005 menggunakan uji data tiga sampel atau lebih tidak berhubungan indefendent dengan df drajat kebebasan 5. Uji yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis alasan kenapa menggunakan uji Kruskal Wallis adalah untuk mencari perbedaan tertinggi atau terendah diantara hari secara signifikan atau suatu uji untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata return hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat secara signifikan. Dari penelitian yang telah dilakukan Eni Supratmi 2005 telah dihasilkan kesimpulan bahwa rata-rata return terendah ada pada hari Senin baik pada IHSG sebagai indeks keseluruhan yang listed di BEJ maupun pada LQ-45 yang merupakan kumpulan 45 saham yang paling likuid transaksinya. Rendahnya return hari Senin yang terjadi lebih mencolok pada LQ-45. Rata- rata return tertinggi antara IHSG dan LQ-45 tidak jatuh pada hari yang sama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ternyata rata-rata return tertinggi untuk IHSG pada hari Jumat dan rata-rata tertinggi untuk LQ-45 terjadi pada hari Rabu.

C. Kerangka Pemikiran