Dana syari’ah telah tumbuh sebesar 19,05 persen dan nilai aktiva bersih NAB tumbuh secara signifikan sebesar 206,5 persen terhitung sejak akhir
2006. Secara kumulatif hingga akhir 2007 terdapat 25 Reksa Dana syari’ah 5,7 persen dari total Reksa Dana, dengan nilai NAB per 10 Desember 2007
senilai Rp2,1 triliun 2,35 persen dari total NAB Reksa Dana.
9. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Menurut Dahlan Siamat 2001 : 249 Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang
disebut Bursa Efek. Pasar Modal dapat dikatakan seebagai suatu keadaan yang timbul karena adanya kegiatan perdagangan sekuritas jangka panjang yaitu
dalam bentuk saham dan obligasi serta berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan tersebut. Seperti halnya pasar pada umumnya, Pasar
Modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli dengan risiko untung dan rugi.
Menurut UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, “Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.
Suad Husnan 2001 : 3 menerangkan bahwa secara formal Pasar Modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan
sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun
perusahaan swasta. Dengan demikian Pasar Modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan Financial market. Dalam financial market
diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001: 1 menuliskan Pada dasarnya Pasar Modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen jangka
panjang yang bisa diperjualkan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri. Menurut Jogiyanto 2003 : 11 dijelaskan bahwa Pasar Modal
merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau dengan membeli obligasi.
Sedangkan menurut Eduardus 2001:25 dalam Eni Supratmi 2005 Pasar Modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang
memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjualbelikan di Pasar Modal berupa
surat-surat berharga di Bursa Efek. Dari beberapa pengertian diatas dapat dismpulkan bahwa pada dasarnya
Pasar Modal adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual sekuritas jangka panjang, dimana didalamnya juga terdapat unsur untung dan rugi.
b. Manfaat Pasar Modal
Dalam pendirian Pasar Modal terdapat bebarapa manfaat, menurut Pandji Anoraga 2001 : 12 diantaranya :
1 Bagi Emiten
a Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar
b Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana
selesai. c
Tidak ada Convenant sehingga manajeman dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana perusahaan.
d Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki aktiva
perusahaan. e
Ketergantungan emiten terhadap Bank menjadi kecil. f
Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan.
g Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko
tinggi. h
Tidak ada bebas financial yang tetap. i
Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas. j
Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu. k
Profesional dalam manajeman meningkat. 2
Bagi Investor a
Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham
yang mencapai capital gain. b
Memperoleh dividen bagi mereka yang memegang saham dan bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang
obligasi.
c Mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham bagi
pemegang saham, dan mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang obligasi bila diadakan bagi pemegang obligasi.
d Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi. Misal dari
saham A ke saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi risiko.
3 Bagi Lembaga Penunjang
a Menuju kearah professional di dalam memberikan pelayanannya
sasuai dengan bidang studi masing-masing. b
Sebagai pembentuk harga dalam Bursa parallel c
Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang d
Likuiditas efek semakin tinggi. 4
Bagi Pemerintah a
Mendorong laju pembangunan b
Penciptaan lapangan kerja c
Memperkecil debt service ratio d
Mengurangi beban anggaran dari BUMN Dibawah ini adalah jadwal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia :
Tabel 2.1 Jadwal Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Hari Keterangan Waktu
Senin – Kamis Sesi I
Sesi II 09.30 – 12.00 WIB
13.30 – 16.00 WIB Jumat
Sesi I Sesi II
09.30 – 11.30 WIB 14.00 – 16.00 WIB
Sumber : www.bei.co.id
Struktur organisasi pada Pasar Modal Indonesia menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin 2001:13 dalam Eni Supratmi dapat
dilihat di bawah ini:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia
Lembaga Penunjang : Biro Administrasi Efek
Bank Kustodian Wali Amanat
Penasihat Investasi Pemeringkat Efek
Emiten : Perusahaan Publik
Reksa Dana
Menteri Keuangan
Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM
Bursa Efek Kliring Penjamin Efek
Indonesia KPEI Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian LPP
Perusahaan Efek : Penjamin Emisi
Perantara pedagang efek Manajer Investasi
Profesi Penunjang : Akuntan
Konsultan Hukum Penilai
Notaris
10. Bursa Efek