5 Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong
perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan
keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6 Memajukan kebudayaan: penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni
dengan melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangun imajinasi dan
mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya. 7
Hiburan: penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan citra image dari drama, tari, kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olahraga, permainan,
dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok dan individu. 8
Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat
saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.
12
I.5.2 Komunikasi Organisasi
Dipandang dari sudut perspektif fungsional komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Sedangkan dari sudut perspektif interpretif, komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai
proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 27.
Universitas Sumatera Utara
mengubah organisasi dan menekankan peran “orang-orang” dan proses dalam menciptakan makna.
Menurut Goldhaber 1986, memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut, “organizational communication is the process of creating and
exchanging message within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainly”. Atau dengan kata lain komunikasi organisasi adalah
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah.
13
1. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan.
Komunikasi organisasi mempunyai peranan penting dalam memadukan fungsi-fungsi manajemen dalam suatu perusahaan yaitu:
2. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan .
3. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya dengan cara efektif. 4.
Mengadakan seleksi, pengembangan dan penilaian anggota organisasi. 5.
Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang menimbulkan keinginan orang untuk memberikan kontribusi.
6. Mengendalikan prestasi.
I.5.3 Komunikasi Vertikal
Saluran arus komunikasi yang dibahas dalam penelitian ini adalah komunikasi vertikal dan hanya yang bersifat formal.
13
Dr. Arni Muhammad, op.cit, hal. 67.
Universitas Sumatera Utara
1. Saluran Formal Arus Komunikasi Vertikal Ke Bawah Downward
Communication Aktivitas komunikasi pada tingkat ini, para pimpinan memberikan
berbagai informasi yang relevan dengan pekerjaan dan organisasi seperti: instruksi, perintah, petunjuk pelaksanaan kerja, pengarahan dan penjelasan
tentang berbagai yang diperlukan, manakala terjadi perubahan di luar kelaziman, persuasi dan motivasi bahkan juga hukuman. Fungsi
komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a.
Pemberian atau penyampaian instruksi kerja. b.
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu dilaksanakan.
c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang
berlaku. d.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk dapat bekerja lebih baik.
2. Saluran Formal Arus Komunikasi atas Upward Communication
Arus komunikasi yang mengalir pada tingkat ini adalah arus pesan dari para karyawan kepada pimpinan mereka, baik kepada kepala bagian,
kepala divisi, kepala departemen maupun pimpinan puncak. Menurut Smith Goldhaber, 1986 komunikasi ke atas berfungsi sebagai balikan
kepada pimpinan atasan memberikan petunjuk tentang keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kepada bawahan dan dapat memberikan
Universitas Sumatera Utara
stimulus kepada karyawan bawahan untuk berpartisipasi dalam merumuskan pelaksanaan kebijaksanaan bagi organisasinya.
14
a. Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau tugas yang sudah
dilaksanakan. Fungsi komunikasi dari bawahan kepada atasan ini adalah :
b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan
ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh karyawannya bawahan.
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari karyawan bawahan.
d. Penyampaian keluhan dari karyawan bawahan tentang dirinya
sendiri maupun pekerjaannya.
I.5.4 Kepemimpinan