Ciri – Ciri Persepsi Proses Terjadinya Persepsi

memulai kegiatan pembelajaran agar hasil yang diinginkan dapat diraih secara optimal. Kemampuan siswa dalam belajar PAI perlu adanya kematangan dan pengalaman karena berkaitan dengan kemampuan menghapal, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. Apabila persepsi siswa terhadap apa yang akan dipelajari salah, maka akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kegiatan belajar yang akan ditempuh selama proses belajar. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dirumuskan bahwa persepsi siswa yang dimaksud disini adalah penilaian, tanggapan, penafsiran, pandangan, pemahaman dan reaksi yang diberikan oleh siswa terhadap mata pelajaran PAI. Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep Osgood dan Young, yang terdiri dari indikator ; yaitu, 1 penilaian siswa terhadap materi pelajaran PAI, 2 potensi siswa pada mata pelajaran PAI, 3 aktivitas siswa dalam belajar PAI, 4 disiplin siswa dalam lingkungan kelas, 5 hubungan antara guru dan siswa.

b. Ciri – Ciri Persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum dalam dunia persepsi, yaitu 49 : 1. Modalitas: rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat-sifat sensoris dasar dan masing-masing indera cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya. 2. Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang; kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas- sempit, depan-latar belakang, dan lain-lain. 3. Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti 49 Abdul Rahman Shaleh. Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana, 2004, hlm.89 cepat-lambat, tua-muda, dan lain-lain. 4. Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. 5. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita. 50

c. Proses Terjadinya Persepsi

Seseorang menerima rangsangan melalui panca indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan perasaan. Namun demikian masing-masing kita menanggapi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi sensori itu menurut cara masing-masing individu. Persepsi dapat dirumuskan sebagai proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar bermakna tentang suatu fenomena Adanya obyekstimulus yang ditangkap oleh panca indra, kemudian stimulusobyek tadi dibawa ke otak, dari otak muncul respon yang akan dikembalikan ke indra dan muncul sebagai persepsitanggapan. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Namun tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapat respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. 51 50 Irwanto,dkk, Psikologi Umum, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994 cet, III hlm,73 51 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum Yogyakarta: Andi, 2004,hlm.91 Menurut Pareek proses persepsi terbagi menjadi 5, yaitu sebagai berikut: 1. Proses menerima rangsangan, menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui pancaindera. 2. Proses menyeleksi rangsangan, setelah diterima rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk selalu memperhatikan semua rangsangan yang telah diterima. Rangsangan- rangsangan itu disaring dan diseleksi untuk proses lebih lanjut. 3. Proses pengorganisasian, rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam bentuk pengelompokan. 4. Proses penafsiran, setelah rangsangan atau data diterima, si penerima lalu menafsirkan data itu. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan. Pada dasarnya persepsi memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima. 5. Proses pengecekan, setelah data ditafsirkan, si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek, artinya bahwa data atau kesan-kesan itu dapat dicek dengan menanyakan kepada orang lain mengenai persepsi mereka. 52 Dengan demikian taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses persepsi itu merupakan suatu respon yang diberikan oleh individu terhadap stimulus 52 Alex Sobur, Psikologi Umum,…hlm. 451 yang diperoleh melalui pengamatan yang dalam proses ini melibatkan panca indra. Dalam proses persepsi terdapat tiga komponen utama, yaitu: 1. Seleksi selection Seleksi adalah tindakan yang memperhatikan rangsangan tertentu dalam lingkungan. Hal ini merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, pada saat proses pembelajaran pendidikan agama Islam. 2. Organisasi organization Setelah menyeleksi informasi dari lingkungan kita mengorganisasikannya dengan merangkainya sehingga menjadi bermakna. 3. Interpretasi Interpretation Interpretasi adalah proses subyektif dari menjelaskan persepsi kedalam cara yang dimengerti, dalam hal ini bisa berupa tindakan-tindakan yang menunjang kearah tercapainya kemampuan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam seperti, mudah menghapal, menguasai materi, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, apabila seorang siswa mempunyai persepsi positif, akan tetapi jika siswa itu mempunyai persepsi negatif terhadap pelajaran pendidikan agama Islam muncul tindakan acuh dan tak peduli terhadap pelajaran pendidikan agama Islam.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan spritual dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam (studi penelitian pada kasus XI SMA al-Chanasanah Jakarta)

1 23 79

Efektifitas penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMK al-Hidayah Lebak Bulus

1 37 93

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (studi Penelitian pada anak Yatim di SMP YPMS Kedaung)

0 12 77

Hubungan persepsi siswa terhadap disiplin guru dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam

6 30 101

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pamulang

0 3 117

Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Siswa/Siswi SMP Negeri 181 Jakarta)

1 11 83

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

1 5 18

PENGANTAR HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.

0 0 8