Sejarah Terbentuknya Wisata Air Terjun Ponot

25

BAB II GAMBARAN UMUM AIR TERJUN PONOT

2.1. Sejarah Terbentuknya Wisata Air Terjun Ponot

Perkembangan wisata Air Terjun Ponot sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Asahan yang memiliki daya tarik wisata yang sangat unik, sehingga sangat menarik untuk dikaji.Selain memiliki keindahan alam yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, air terjun Ponot juga memiliki daya tarik lain salah satunya adalah adanya mitos tentang air terjun Ponot. Destinasi wisata air terjun Ponot memiliki banyak cerita- cerita atau mitos tentang air terjun Ponot, dengan adanya mitos di tempat wisata air terjun Ponot membuat wisatawan penasaran dengan kebenaran mitos di air terjun Ponot. Perkembangan tempat wisata air terjun Ponot mulai dari Air Terjun ini yang dulunya bukan tempat wisata sampai berubah menjadi tempat wisata, memiliki cerita panjang dan butuh kerja keras. Mengubah tempat umum menjadi sebuah destinasi wisata bukan hal yang mudah membutuhkan waktu yang cukup lama. Suka dan duka telah dirasakan pengelolah tempat wisata hingga Air Terjun Ponot seperti sekarang. Bermula dari bapak M. Imron Siagian yang akrab disapa bapak Marwan Siagian, merupakan pengagas Air Terjun Ponot menjadi sebuah tempat wisata alam. Tanpa ada campur tangan pemerintah setempat dan masyarakat setempat merupakan hal yang mustahil mengubah Air Terjun Ponot menjadi tempat wisata alam yang banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan. Dulunya air terjun ini dikenal masyarakat sebagai tempat yang memiliki kekuatan 26 mistis yang kuat atau angker, Walaupun demikian bapak M. Imron Siagian tidak putus asa mewujudkan harapannya. Sepulang dari perantauan bapak ini berpikir kenapa dikampung yang biasa saja menurut bapak ini bisa menjadi sebuah tempat wisata yang banyak dikunjungi orang, tetapi dikampung sendiri yang memiliki keindahan luar biasa dan daya tarik kuat tidak bisa menjadi tempat wisata. Dari pemikiran itu bapak ini kembali ke kampung halamannya dan melihat keindahan Air Terjun Ponot sebagai sebuah tempat yang cocok menjadi tempat wisata alam. Setelah melakukan beberapa studi ke tempat wisata di Indonesia seperti: Bali, Samosir, Sulawesi, dll bapak M. Imron Siagian memulai usahanya. Tanpa ada orang yang membantunya bapak ini mulai membersihkan Air Terjun Ponot, sedikit demi sedikit usahanya mulai membuahkan hasil keindahan air terjun Ponot mulai terlihat. Masyarakat setempat menganggap bapak M. Dari hasil wawancara peniliti dengan salah satu piket pada hari jumat yaitu bapak S. Sitorus, saya mendapat data bahwa: bagaimana pak sejarah terbentuknya air terjun Ponot ini?. air terjun bisa seperti sekarang ini karena usaha keras dari bapak Marwan yang tidak kenal malu. Bahkan masyarakat sekitar sudah menganggap gila tapi si Marwan itu terus melanjutkan usahanya membuka air terjun ini. Banyak ejekan setiap harinya yang diterima bapak ini tetapi bapak ini tidak putus asa. Setelah bapak M. Imron Siagian memulai usahanya ± 6 bulan akhirnya Air Terjun ini sudah bersih dari semak-semak dan bulan selanjutnya bapak M. Imron mulai mengajak seluruh IPK Ikatan Pemuda Karya berpartisipasi dalam peresmian air terjun Ponot. 27 Air terjun Ponot diresmikan menjadi tempat wisata pada tanggal 25 Agustus 2003 yang dihadiri oleh seluruh masyarakat desa Tangga, IPK Ikatan Pemuda Karya dan pemerintah daerah Aek Songsongan. Tidak lama setelah peresmian air terjun Ponot sebagai tempat wisata bapak M. Imron Siagian mulaimerekrut anggota dan membentuk struktur organisasi pengelolaair terjun Ponot.Pengelola hanya dikhususkan pada masyarakat desa tangga dusun 1 satu, setelah beberapa bulan dibuka untuk masyarakat umum mulai dijalin kerjasama dengan pemerintah daerah Aek Songsongan dan Muspika. Pada saat itu pelindung hukum Air Terjun masih Kepala Desa Tangga. Nama Ponot sebenarnya bukan namadaerah di wilayah kecamatan Aek Songsongan, tetapi Ponot adalah sebutan untuk air terjun ini. Mengapa disebut Ponot dan apa arti kata Ponot sulit untuk diungkap karena sudah tidak banyak lagi orang tua di desa Tangga yang bisa dijumpai, khususnya orang tua yang mengetahui sejarah air terjun Ponot. Bapak M.Imron Siagian dan bapak S. Sitorus mengatakan kata “Ponot” berasal dari kata Haliputongan dalam bahasa Batak yang artinya dalam bahasa Indonesia Pelangi.Dikatakan haliputongan pelangikarena jika kita mendekat ke pancuran air terjun ini kita bisa melihat pelangi yang muncul karena percikan air, biasanya pelangi ini akan muncul pada siang hari dan pada sore hari saja. Latar belakang bapak M. Imron Siagian bukanlah keluarga yang memiliki ekonomi cukup, bapak M. Imron Siagian hanya tamat SMA dan orang tuanya hanya berladang. Bapak M.Imron siagian sendiri adalah seorang ketua IPK Ikatan Pemuda Karya cabang Desa Tangga, bapak M. Imron sudah lama 28 bergabung dengan IPK.Awal bapak M. Imron bergabung dengan IPK ketika bapak M. Imron merantau ke kota medan dan sampai saat ini bapak M. Imron masih bergabung dengan IPK. Bapak Imron mengatakan Air Terjun Ponot menjadi tempat wisata bukan karena dirinya, tetapi karena organisasi IPK. Dana pengembangan, pembersihan dan peresmian Air Terjun Ponot diambil dari uang kas IPK cabang Desa Tangga, mulai diresmikan menjadi tempat wisata sampai saat ini airterjun Ponot berada di bawah pengelolaan IPK. Sebenarnya di desa Tangga ada 2 ormas yaitu: ormas PP Pemuda Pancasila dan ormas IPK Ikatan Pemuda Karya, tetapi ormas PP kurang dikenal masyarakat desa Tangga karena kebanyakan masyarakat desa Tangga hanya bergabung dengan ormas IPK saja. Mulai diresmikan menjadi tempat wisata ormas PP sudah beberapa kali ingin mengambil alih pengelolaan wisata air terjun Ponot, tetapi bapak Imron tidak mengizinkan dan melakukan perlawanan sampai kejalur hukum, ormas PP tidak sanggup memberikan bukti dipersidangan menyatakan bahwa ormas PP berhak menjadi pengelola di Air Terjun Ponot. Sudah banyak para investor yang ingin membantu pengembangan air terjun Ponot, tetapi kebanyakan program pengembangan dari investor berhenti ditengah jalan.Pihak pemerintah juga ingin mengambil alih pengelolaan Air Terjun Ponot, tetapi pada saat itu bapak M. Imron tidak mengizinkan, karenamasyarakat setempat tidak setuju jika Air Terjun Ponot dikelola oleh Pemda. Sebagai ketua pengelola wisata Air Terjun Ponot bapak M. Imron Siagian memiliki keyakinan bahwa Air Terjun Ponot akan terus tumbuh dan berkembang seperti destinasi wisata lainnya yang sudah banyak dikunjungi wisatawan lokal 29 dan internasional. Bapak M. Imron memiliki ketegasan dan bijaksana dalam mengambil keputusan sehingga mulai diresmikann sebagai tempat wisata sampai sekarang bapak Imron masih menduduki jabatan ketua pengelola. Bapak Imron sendiri ingin kedudukannya diganti dengan orang lain, karena mengingat umur bapak M. Imron yang sudah cukup tua dan bapak Imron juga harus mengurus anak-anaknya, tetapi sampai sekarang belum ada yang dianggap cocok untuk menggantikan kedudukan bapak M. Imron Siagian belum ada jiwa kepemimpinan yang dimiliki para anggotanya. Bapak M. Imron hanya sesekali datang mengawasi air terjun Ponot biasanya bapak Imron hanya datang pada hari besar saja dan pada hari minggu. Tujuan bapak Imron jarang mengunjungi air terjun Ponot agar para anggotanya bisa belajar sebagai pemimpin kedepannya ketika bapak Imron harus berhenti dari kedudukannya sekarang. Bapak Imron sudah pernah meninggalkan kedudukannya selama 2 tahun yaitu pada tahun 2005 sampai tahun 2007. Bapak Imron berhenti dari jabatannya, karena anggotanya susah diatur dan kekacauan yang dibuat anggota pengelola air terjun Ponot membuat Bapak M. Imron memilih untuk meninggalkan kepengurusan. Selama 2 tahun itu juga kepengurusan pengelola Air Terjun Ponot tidak jelas dan kacau, kedatangan anggota Rider daripersonil TNI ke desa Tangga menambah kekacauan saat itu, sehingga wisata Air terjun Ponot tidak pernah lagi dibuka untuk umum. Pada tahun 2007 personil TNI melakukan pungutan liar pada pengelola Air Terjun Ponot dan melakukan penembakan pada masyarakat setempat dan para wisatawan yang datang ke tempat wisata air terjun Ponot. 30 Pada akhir tahun 2007 bapak Imron dipanggil petuah desa untuk kembali menjadi ketua pengelola air terjun Ponot. Bapak Imron menjadi penenang keadaan pada saat personil TNI membuat kekacauan di air terjun Ponot dan pada saat itu juga bapak Imron melakukan gugatan atas perbuatan para personil TNI di air terjun Ponot, sampai akhirnya personil TNI yang berada di desa Tangga ditarik kembali ke kantor pusat. Bapak M. Imron kembali menjabat sebagai ketua di air terjun Ponot sampai sekarang karena Bapak M. Imron dianggap memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan dan memiliki wibawa sebagai pemimpin. Tidak banyak campur tangan pemerintah terhadap perkembangan wisata ini, pada tahun 2009 pihak pemerintah melakukan beberapa pembangunan diantaranya pembangunan jalan sepanjang 100 meter menuju tempat wisata, dan membuat beberapa plangkat SAPTA PESONA, setelah itu tidak ada lagi kontribusi dari pemerintah setempat sampai sekarang. Walaupun demikian pengelola wisata ini tidak putus asa dalam mengembangkan tempat wisata ini.Sedikit demi sedikit tempat wisata ini mulai berkembang dan mulai dibangun beberapa tempat istirahat untuk wisatawan dan dibangun beberapa kedai.Dana untuk pengengembangan tempat wisata ini diambil dari uang kas yang dikumpulkan setiap harinya. Sebenarnya bukan tidak mau pemerintah ikut campur dalam pengembangan tempat wisata ini, tetapi masyarakat setempat yang tidak mengizinkan pemerintah ikut campur dalam pengembangan air terjun Ponot. Bukan tanpa alasan masyarakat setempat menolak pemerintah mengelola air 31 terjun Ponot, tetapi karena sudah banyak pengalaman pahit yang dialami masyarakat setempat akibat janji manis pemerintah setempat, salah satunya adalah wisata Arum Jeram yang berada tidak jauh dari tempat wisata Air Terjun Ponot yang sudah tutup akibat pemerintah mengambil alih pengelolaannya dari masyarakat setempat, padahal ketika dikelola masyarakat setempat wisata Air Arum Jeram dulunya sudah berkembang pesat bahkan wisatawan dari luar negeri sudah banyak yang berkunjung.Pernah diadakan perlombaan arum jeram di tempat wisata arum jeram ini dan para kontestan kebanyakan dari luar negeri, ketika wisata Air Arum Jeram berkembang pesat pemerintah mulai mengambil alih pengelolaannya.Pengelolaan wisata Air Arum Jeram hanya bertahan dua dekade ditangan pemerintah dan setelah itu wisata Air Arum Jeram ditutup karena alasan yang tidak jelas.

2.2. Letak dan Akses Menuju Air terjun Ponot

Dokumen yang terkait

Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara

14 120 53

Potensi Kawasan Air Terjun Sihobuk Sebagai Daya Tarik Wisata Alam Di Kabupaten Tapanuli Tengah

1 19 54

KAJIAN POTENSI WISATA AIR TERJUN PONOT DI DESA TANGGA KECAMATAN AEK SONGSONGAN KABUPATEN ASAHAN.

3 18 22

POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 14

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 1

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 2 24

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 1 27

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 2

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 9