37 Masyarakat desa Tangga mayoritas berprofesi sebagai petani dimana jenis
tanaman yang banyak ditanami masyarakat sekitar adalah tanaman padi dan tanaman sawit.Selain bekerja atau bertani dilahan milik pribadi sebagian
masyarakat desa Tangga juga bekerja sebagai buruh tani di lahan perkebunan sawit atau lahan perkebunan karet yang berada tidak jauh dari desa Tangga.
Selama lima tahun terakhir telah terjadi pergeseran komoditi pertanian dari yang dulunya mayoritas komoditi padi berubah menjadi tanaman perkebunan baik
tanaman kelapa sawit maupun tanaman karet. Sebenarnya di desa tangga telah lama berdiri PT. INALUM yang
seharusnya bisa memberikan kontribusi atau bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kontribusi
PT. INALUM dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak pernah dirasakan masyarakat khususnya masyarakat desa Tangga.Hanya sedikit dari
penduduk masyarakat desa Tangga yang dipekerjakan di PT. INALUM, itupun jika bisa diterima mereka hanya bekerja dibidang security atau keamanan dan
bekerja dibidang buruh.
2.3.3. Etnis dan Agama
Penduduk desa Tangga adalah mayoritas suku Batak Toba dan menganut agama Kristen, walaupun ada sebagian penduduk yang beragama Islam dan
Katolik itu hanya sebagian kecil saja. Saat ini sudah banyak masyarakat pendatang dari luar kabupaten Asahan yang berdomisili di desa Tangga, seperti
dari penyabungan, dari Aceh, dari Tebing Tinggi, dari Perbaungan, dll.Interaksi antara penduduk setempat dan masyarakat pendatang yang berdomisili di desa
38 Tangga terjalin harmonis, masyarakat setempat tidak pernah merasa tergangu
dengan adanya pendatang baru ke desa Tangga asalkan pendatang itu bisa mematuhi aturan yang berlaku dan menjaga sopan santun dalam bertindak.
Penduduk desa Tangga mayoritas kumpulan marga Tuan Dibangarna nama kumpulan untuk marga bagi suku Batak Toba yang terdiri dari marga
Panjaitan, Silitongan, Siagian, dan Sianipar. Marga lainnya sudah banyak yang datang dan menetap di desa Tangga seperti marga sitorus, marga sirait, dll.
Banyak faktor yang membuat marga lain datang dan menetap di desa Tangga, diantaranya karena ingin mengadu nasib di desa orang lain, dan ada juga karena
istri dari sang suami dimana istri yang berasal dari desa Tangga menginginkan tetap tinggal di desa tersebut.
2.3.4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Aek Songsongan khususnya di desa Tangga sudah terbilang cukup baik dimana sudah terdapat sarana umum
pendidikan, seperti TK dan beberapa sekola SMA diantaranya satu sekola SMA negeri, dan tiga sekola SMA swasta, guru pengajar di kecamatan Aek
Songsongan juga sudah memenuhi.
39
TABEL2.2 DATA GURU DAN MURID di AEK SONGSONGAN
Tingkatan Sekolah Jumlah Murid
Jumlah Guru
SD 2.536
180 SMP
15.77 103
SMA 2.048
106
Sumber: kec. Aek Songsongan tahun 2010.
Selain sarana dan prasaran dibidang pendidikan yang perlu perbaiki, sarana dan prasarana dibidang kesehatan juga merupakan salah satu bidang yang perlu
diperhatikan.Jumlah dokter di kecamatan Aek Songsongan masih sangat minim dengan adanya bidan yang tinggal dan buka praktek di setiap desa maka
pelayanan kesehatan semakin baik.Terdapat 2 tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai dokter dimana satu orang bekerja di puskesmas dan satu orang lagi
membuka tempat praktek pribadi, dan untuk tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai bidan dan mantri perawat berjumlah 39 orang yang tersebar di beberapa
desa di kecamatan Aek Songsongan.
2.4. Struktur Organisasi Pengelola Air Terjun Ponot