Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Pengembangan

67

3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Pengembangan

Banyak faktor yang perlu diketahui dan diperhatikan dalam perencanaan pengembangan sebuah tempat wisata agar pengembangan tempat wisata itu berjalan dengan sukses, dalam perencanaan yang baik faktor penghambat dan faktor pendukung dalam penlaksanaan rencana pengembangan sangat perlu diperhatikan.

1. Wisatawan

Perencanaan dan pengembangan suatu desstinasi wisata meliputi sebagian besar dari sumber daya fisik atau komponen produk wisata, tidak kurang penting wisatawan yang menjadi perhatian utama dimana sebuah tempat akan dikatakan sebagai destinasi wisata yang potensial. Menurut Bambang Sunaryo, wisatawan tourist adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan. wisatawan yang melakukan perjalanan jauh jarang berjumlah kecil 1 orang biasanya wisatawan yang datang dari tempat yang jauh berjumlah banyak hal ini dilakukan untuk meringankan biaya perjalanan, menghindari suntuk di perjalanan dan menghindari hal buruk di perjalanan, wisatawan yang berjumlah lebih dari satu atau dalam jumlah banyak biasanya berasal dari komunitas, kampus dan organisasi tertentu. Wisatawan biasanya melakukan perjalanan aktivitas wisata untuk mencari kesenangan, ketenangan dan kenyamanan selain itu wisatawan juga melakukan kegiatan wisata untuk mencari suasana baru dan untuk menghilangkan rasa kepenatan dari kegiatan sehari- hari, seperti menghilangkan rasa kepenatan dari pekerjaan dan menghilangkan rasa kepenatan dari kegiatan kampus. Dengan 68 melakukan wisata sebagian beban aktivitas sehari-hari akan terasa berkurang dan dengan melakukan kegiatan wisata juga akan menghasilkan pemikiran kreatif, karena dalam melakukan kegiatan wisata tidak hanya ditemukan ketenangan pikiran saja, hal-hal baru di tempat wisata juga banyak ditemukan. Peran wisatawan dalam perkembangan sebuah destinasi wisata sangat penting, dimana wisatawan merupakan hal yang sangat vital dalam perkembangan sebuah tempat wisata, sebuah tempat wisata dikatakan sudah berkembang atau sukses bisa dilihat dari jumlah wisatawan yang dapat dijumpai di tempat wisata. Tempat wisatabisa dikatakan telah berkembang baik bisa dilihat dari banyak atau sedikit wisatawan yang berkunjung, selain itu dalam menyimpulkan tempat wisata telah berkembang dengan baik atau tidak bisa dilihat dari wisatawan apakah mereka merasa bosan atau tidak bosan berlama-lama dan mereka tidak bosan datang berulang- ulang ke tempat wisata itu bahkan banyak wisatawan yang berulang- ulang datang ketempat wisata itu. Destinasi wisata air terjun Ponot merupakan destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi wisatawan bahkan berulang-ulang dikunjungi wisatawan yang sama. Khusus di kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir tempat wisata air terjun Ponot sudah dikenal masyarakat, tempat wisata ini tidak lagi menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat di dua kabupaten tersebut, karena sudah banyak wisatawan dari dua kabupaten tersebut yang berkunjung ke tempat wisata ini. Walaupun wisata Air Terjun Ponot harus bersaing dengan tempat wisata yang lainnya yang berada tidak jauh dari tempat wisata ini tetapi mulai di resmikan 69 menjadi tempat wisata, air terjun Ponot tidak pernah sepi pengunjung bahkan dari tahun ke tahun pengunjung semakin banyak. TABEL 3.1 JUMLAH WISATAWAN DI AIR TERJUN PONOT NO. TAHUN JUMLAH WISATAWAN 1. 2007 5.100 2. 2008 54.690 3. 2009 61.250 4. 2010 58.090 5. 2011 60.960 6. 2012 70.566 7. 2013 60.765 8. 2014 95.655 JUMLAH 467.076 Sumber data: Ketua Pengelola Air Terjun Ponot data diambil pada 19 maret 2015. Keterangan: = masa terjadi keributan di air terjun Ponot dan tidak ada kejelasan struktur pengelola air terjun Ponot. Dari data jumlah wisatawan tersebut dapat dilihat perkembangan tempat wisata yang baik dan banyak diminati wisatawan, dimana hampir dari tahun ke tahun wisatawan meningkat di tempat wisata Air Terjun ponot. Tempat wisata air Terjun Ponot memang diresmikan pada tahun 2003, tetapi pada tahun 2003 sampai tahun 2006 masih belum memiliki data pasti mengenai jumlah pengunjung di tempat wisata ini, pada tahun 2003 sampai tahun 2006 juga belum ada dicetak karcis masuk ke tempat wisata ini dan pada tahun 2007 mulai dicetak karcis masuk pengunjung. Pada tahun 2007 dapat dilihat pengunjung yang sangat berbeda dengan pengunjung pada tahun-tahun yang lain, hal itu karena pada tahun 2007 terjadi keributan dalam pengelolaan tempat wisata ini selama 8 bulan, 70 sehingga pada tahun itu hanya dihitung pengunjung pada bulan agustus sampai akhir bulan desember.

2. Transportasi

Lokasi air terjun Ponot yang jauh dari kota sehingga transportasi sangat dibutuhkan wisatawan untuk mencapai lokasi wisata air terjun Ponot, banyak transportasi yang bisa digunakan wisatawan untuk menuju air terjun Ponot. kebanyakan wisatawan menggunakan kendaraan pribadi menuju air terjun Ponot seperti mobil pribadi dan sepeda motor pribadi. Alat transportasi yang hanya mengandalkan kendaraan yang lewat saja membuat wisatawan kebanyakan kewalahan menuju tempat wisata ini, tidak ada kendaraan pasti yang melintasi tempat wisata ini. Kebanyak kendaraan yang melintasi tempat wisata ini adalah kendaraan travel dan kendaraan antar Kota yang berangkat dari loket masing- masing dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelum berangkat. Kebanyakan kendaraan yang melintasi tempat wisata air terjun Ponot tidak bisa ditumpangi karena sewa di kendaraan sudah penuh danada juga karena sopir mobil tidak mengizinkan karena penumpang hanya setengah jalan dari trayek kendaraan mereka. Saat ini kendaraan yang melintasi tempat wisata air terjun Ponot hanya kendaraan antar kota seperti Karya Agung, Operanto, dll. Selain menggunnakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum wisatawan juga bisa menumpang bus PT.INALUM hanya saja bus ini jarang melintas. Keadaan transportasi yang sampai saat ini belum bisa optimal menuju tempat wisata air terjun Ponot menghambat pengembangan destinasi wisata dan membuat kebanyakan wisatawan yang tidak punya kendaraan pribadi harus 71 merogo kocek lebih dalam untuk mencapai tempat wisata ini. Perencanaan pengembangan air terjun ponot dibidang transportasi kurang optimal, Kerjasama untuk transportasi telah dilakukan oleh pihak pengelola dengan pihak Musfika yang menyediakan transportasi untuk wisatawan dan menyediakan paket wisata tidak berjalan mulus, terbukti dengan belum adanya kendaraan pariwisata dari Musfika yang beroperasi di tempat wisata air terjun Ponot. Bapak M. Imron Siagian selaku ketua pengelola air terjun Ponot mengakui masalah utama dalam pengembangan destinasi wisata air terjun Ponot adalah kekurangan dana untuk pengembangan, untuk menjalin kerjasama secara optimal dengan Musfika dan untuk membuat pihak Musfika bersedia menyediakan kendaraan ketempat wisata ini secara reguler pihak pengelola wisata harus menyediakan dana awal yang diberikan kepada pihak Musfika. Semenjak diresmikan menjadi tempat wisata sampai saat ini masalah dana belum pernah bisa diselesaikan pihak pengelola, kebanyakan dana digalang oleh bapak M.Imron Siagian dari organisasinya sendiri yaitu IPK Ikatan Pemuda Karya.

3. Objek dan Daya Tarik Wisata

Setiap tempat wisata pasti memiliki objek dan daya tarik masing-masing, semakin unik objek wisata yang dimiliki maka objek wisata yang unik tersebut akan menjadi daya tarik lebih bagi wisatawan. Suatu pemandangan menarik bisa menjadi sebuah nilai lebih pada objek wisata, selain keindahan pemandangan sebagai daya tarik wisatawan ketenangan dan kenyamanan bagi wisatawan juga menjadi hal yang perlu dievaluasi pengelola tempat wisata. Pembangunan di tempat wisata harus disesuaikan dengan Objek utama tempat wisata, 72 pembangunan harus selaras dengan objek wisata yang ada, seperti pembanguna hotel, pembangunan tempat istirahat dan pembangunan atraksi pendukung objek utama. Pembangunan hotel dan atraksi pendukung tidak boleh berlebihan yang membuat objek utama di tempat wisata menjadi berkurang, objek utama di tempat wisata yang menjadi daya tarik harus tetap asli walaupun ada beberapa pembangunan di sekitar objek utama tempat wisata. Air terjun Ponot yang memiliki daya utama air terjun berlantai 2 dan memiliki ketinggian ± 250 meter menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Air terjun ini berbebeda dengan air terjun pada umumnya dimana air terjun ini adalah salah satu air terjun tertinggi di Indonesia dan air terjuin ini berlantai 2 menjadi keunikan tersendiri. Airnya yang masih jernih menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mandi di tempat wisata ini. Air terjun ini berbeda dengan air terjun lainnya dimana wisatawan bisa berdiri tepat di bawah jatuhan air terjun dan mandi di jatuhan air terjun ini tanpa takut terbawa arus, berbeda dengan air terjun pada umumnya dimana wisatawan tidak bisa berada tepat dibawah jatuhan air terjun. Walaupun debit air terjun Ponot cukup besar tetapi wisatawan tidak takut berada tepat di bawah jatuhan air karena air terjun ini memiliki 2 lantai sehingga jatuhan terakhir air terjun ini tidak berbahaya bagi wisatawan. Selain daya tarik air terjun yang berlantai 2 di tempat wisata ini juga memiliki daya tarik lainnya yang tidak kala unik yaitu jatuhan air terjun Ponot membentuk pelangi yang sangat indah, pelangi ini biasanya terlihat jelas pada siang hari dan pada sore hari. Pelangi yang terbentuk ini juga menjadi sejarah mengapa air terjun ini dinamakan Ponot, sementara air terjun ini berada di desa 73 Tangga. Jatuhan air terjun lain mungkin menhasilkan pelangi,tetapi kebanyakan penlangi yang dihasilkan di air terjun lain tidak bisa disentuh oleh wisatawan, berbeda dengan pelangi yang terbentuk ditempat wisata ini dimana wisatawan bisa berdekatan dengan pelangi yang terbentuk bahkan wisatawan juga bisa menyentuh pelangi yang terbentuk. Pada musin hujan tempat wisata ini memiliki daya tarik pendukung yang membuat tempat wisata ini semakin unik, yaitu air terjun di tempat wisata ini menjadi 2 dimana air terjun yang berada di samping air terjun Ponot yang beroperasi pada musim hujan saja bisa dilihat oleh wisatawan yang berkunjung. Air terjun yang berada disamping air terjun Ponot ini dinamakan air terjun Pancuran Harimau air terjun ini hanya bisa dilihat jika pada musim hujan saja, karena pada musim kemarau air terjun ini di tutup oleh pihak PT.INALUM untuk keperluan pembangkit listrik mereka dan pada musim hujan air pihak PT. INALUM membuka aliran air ke air terjun Pancuran Harimau. Memang air terjun ini tidak setinggi air terjun Ponot tetapi daya tarik air terjun Pancuran harimau ini tidak kalahmenarik dengan air terjun Ponot. Banyak wisatawan menceritakan kepada saya mengapa air terjun ponot ini memiliki daya tarik berbeda dengan air terjun pada umumnya, dari hasil wawancara dilapangan salah satu wisatawan yaitu Alex Marpaung mengatakan bahwa; “ di air terjun ini wisatawan bisa mandi tepat dibawah jatuhan air terjun sedangkan di tempat wisata air terjunyang lain wisatawan tidak bisa mandi seperti di air terjun Sipisopiso”. 74 Keunikan ini menjadi daya tarik lebih pada wisatwan, ditambah dengan mitos jika mandi langsung dibawah jatuhan air terjun ini badan kita akan sehat dan dipercaya dengan mandi di tempat ini penyakit akan sembuh. Mitos tentang air di tempat wisata ini berkhasiat bagi kesehatan membuat banyak wisatawan mandi di tempat ini bahkan banyak dari antara mereka membawa air dari tempat wisata ini pulang dalam skala besar dan skala kecil. 4. Fasilitas Pelayanan Sikap baik masyarakat lokal dan keramah tamahan masyarakat lokal kepada wisatawan membuat wisatawan merasa nyaman dan tenang ketika berada di tempat wisata. Selain objek wisata yang unik yang membuat wisatawan merasa tenang dan nyaman sikap dan pelayanan masyarakat lokal juga menjadi faktor yang mempengaruhi rasa nyaman dan tenang wisatawan di sebuah tempat wisata, berbeda tempat maka berbeda pula sikap dan pelayanan di tempat itu. Sikap masyarakat desa berbeda dengan sikap masyarakat kota, maka dari itu masyarakat desa selaku penerima tamu atau penerima wisatawan harus bisa beradaptasi dengan sikap masyarakat kota atau sikap setiap wisatawan. Wisatawan yang berkunjung berbeda-beda tidak hanya dari satu tempat saja, ada yang dari kota dan ada juga yang berasal dari desa. Cara berpakaian para wisatawan juga berbeda-beda sesuai dari mana mereka berasal, ada yang berasal dari kota dan berpakaian agak terbuka , berpakaian ketat, dll disini masyarakat lokal selaku pengelola harus bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat kota, masyarakat lokal tidak boleh mengejek dan berkata yang membuat wisatawan merasa tidak nyaman berada di 75 tempat wisata. Masyarakat lokal selaku pengelola tempat wisata bertugas membuat wisatawan merasa aman dan nyaman ketika berada di tempat wisata. Pungutan liar , pengompasan dan premanisme adalah beberapa hal yang sering di jumpai di beberapa tempat wisata yang membuat kebanyakan wisatawan jerah berkunjung ke sebuah tempat wisata, hal ini perlu di hindari di sebuah tempat wisata. Berbeda tempat wisata berbeda juga pelayanan yang diberikan , tidak semua pelayanan di tempat wisata sama, ada tempat wisata yang memberikan pelayanan baik dan juga ada tempat wisata yang memberikan pelayanan biasa. Pelayanan di tempat wisata tidak hanya dari sikap pengelola wisata saja tetapi secara keseluruhan mulai dari sikap pengelola penginapan, sikap penjaga kedai tempat wisatawan beristirahat dan sikap masyarakat lokal. Pelayanan yang baik dan ramah tamah ditunjukkan oleh masyarakat Kecamatan Aek Songsongan khususnya masyarakat desa Tangga kepada wisatawan yang berkunjung, ketua pengelola bapak M.Imron Siagian selalu menekankan pada anggotanya untuk memberikan pelayanan terbaik pada wisatawan, selain itu bapak M.Imron Siagian juga selalu mengawasi anggotanya dalam bekerja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Bapak M. Imron selalu menekankan kepada seluruh anggotanya agar setiap keributan dan kejadian yang terjadi di tempat wisata agar dilaporkan kepadanya secepat mungkin. Pelayanan yang baik yang selalu ditekankan oleh bapak M.Imron Siagian kepada anggotanya sampai saat ini masih diterapkan anggotanya, belum pernah ada wisatawan yang komplen kepada pengelola atas pelayanan yang diberikan 76 pengelola wisata air terjun Ponot. Pada hari besar bapak M.Imron bekerjasama dengan pemerintah dan pihak keamanan seperti Polisi dan TNI untuk mengamankan keadaan pada hari besar, karena pada hari besar seperti; tahun baru, hari Imlek, dan hari raya Idul Fitri pengunjung dalam satu hari bisa mencapai 2-3 ribu pengunjung. Selain bekerjasama dengan berbagai pihak seluruh anggota pengelolah air terjun Ponot juga disuruh untuk turun kelapangan dan diberikan tugas masing-maing sesuai dengan bidang yan telah disepakati. Seluruh anggota pengelola air terjun Ponot sebanyak 80 orang, walaupun sedemikian banyak anggota dan pihak pemerintah yang ikut mengamankan tetapi pada hari besar para pengelola selalu kewalahan menghadapi banyaknya wisatawan yang berkunjung pada hari besar. Atas pelayanan baik dari pengelola wisata, mulai di resmikan sebagai tempat wisata sampai saat ini belum ada keluhan dari wisatawan yang mengalami kehilangan kendaraan dan barang- barang berharga yang di tinggalkan di kendaraan. Untuk menjaga kendaraan atau parkiran bapak M.Imron tidak mengizinkan anggota yang masih berstatus bersekola menjaga parkiran, bapak M.Imron selalu mempercayakan penjaga parker pada masyarakat yang sudah tamat sekolah khusus tamat SMA, hal ini dilakukan karena anak sekola banyak yang teledor asal ambil uangnya saja tidak teliti memeriksa kendaraan wisatwan. Pelayanan dari pengelola air terjun Ponot dan masyarakat lokal juga terbukti pada tahun 2013 ketika satu rombongan wisatawan asal Medan berkunjung, dimana kendaraan wisatawan mengalami kerusakan pada kendaraan dan bahan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kendaraan harus dibeli dari kota 77 sedangkan kota yang paling dekat yang menyediakan barang itu adalah kota Siantar. Perjalanan dari tempat wisata air terjun Ponot menuju kota siantar membutuhkan waktu ± 4 jam, karena kedaan tidak memungkinkan untuk memperbaiki pada hari itu maka mereka harus menginap dan bapak M.Imron Siagian selaku ketua pengelola tempat wisata bertanggung jawab menyediakan tempat penginapan pada wisatawan dan selain itu bapak M.Imron juga memanggil montir untuk memperbaiki kendaraan wisatawan. Seluruh biaya perbaikan pada montir dibayar bapak M.Imron Siagian dimana dana diambil dari uang khas pengelola tempat wisata , rombongan wisatawan hanya membayar uang pembelian spare part kendaraan yang rusak. Bapak M.Imron Siagian bercerita kepada saya mengapa dia mau membantu rombongan wisatawan, “bukan soal uang kita yang hidup ini, kalau uang yang bisa kita carinya tetapi selagi kita bisa membantu mengapa tidak kita bantu, lagian mereka berada di tempat saya mereka bertamu ke tempat saya maka saya sebagai tuan rumah harus memperlakukan mereka dengan baik karena mereka datang dengan baik-baik, kecuali mereka membuat keributan disini maka saya tidak akan membantu” ujar bpak M. Imron kepada saya.” Selain itu bagaimana jika saya atau keluarga saya yang berada dalam posisi itu?, dan pelayanan seperti ini adalah prioritas kami kepada wisatawan” ujar bapak M.Imron Siagian lagi kepada saya.

5. Infrastruktur Pendukung

Dalam pengembangan sebuah destinasi wisata infrastruktur pendukung harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan dan kebutuhan masyarakat 78 lokal.Masalah yang sering terjadi dalam pengembangan suatu destinasi wisata dimana kebanyak prasarana tidak tersedia atau prasarana yang tersedia tidak mendapat perawatan yang baik, hal ini sering menjadi keluhan wisatawan bagi pengelola tempat wisata. Untuk menyediakan prasarana dengan baik pengelola harus menyediakan seorang yang memiliki keahlian dibagian itu seperti insinyur, sementara untuk pembangunan kesesuaian jalan pemikiran masyarakat lokal dengan sang insinyur tidak sejalan seringan bertolak belakang karena apa yang ingin dibuat seorang insinyur tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata. Ada seorang insinyur yang ingin membuat bangunan elite sebagai prasarana pendukung tetapi masyarakat lokal menolak karena terlalu berlebihan. Selain tidak sejalan caraberpikir masyarakat lokal dengan sang insinyur masalah dana juga menjadi problem dalam membangun infrastruktur pendukung. Bangunan pendukung atau sarana dan prasarana pendukung tempat wisata harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan objek wisata yang ada, sehingga tidak mengurangi daya tarik tempat wisata tersebut. Tempat wisata pada umumnya selalu menyediakan sarana dan prasarana yang umum dibutuhkan wisatawan salah satunya adalah kamar mandi WC. Wisatawan yang berkunjung ketempat wisata air terjun Ponot sudah mengetahui jenis wisata yang mereka kunjungi, sehingga wisatawan yang berkunjung akan mempersiapkan apa peralatan yang akan dibutukhan di tempat wisata ini seperti; pakain pengganti, handuk, dll. Sesuai dengan jenis wisata yang dimiliki maka pengelola tempat wisata menyediakan kamar mandi WC untuk pendukung 79 tempat wisata ini.Selain untuk keperluan kamar mandi seperti pada umumnya kamar mandi ini juga diperlukan wisatawan untuk berganti pakaian. Penyediaan infrastruktur pendukung ditempat wisata ini masih belum optimal dimana masih banyak infrastruktur pendukung belum terlengkapi seperti infrastruktur pendukung ditempat wisata pada umumnya, diantaranya:

1. Listrik

Listrik ditempat wisata air terjun Ponot belum terlengkapi dimana pada malam hari lampu ditempat wisata ini belum ada, hanya mengandalkan lampu rumah masyarakat setempat dan lampu jalan yang disediakan pemerintah setempat. Jika pada malam hari wisatawan yang berkemah ditempat wisata ini harus membawa alat penerangan sendiri, walaupun demikian wisatawan yang berkemah ditempat wisata ini mengatakan mereka lebih suka tempat wisata ini hanya mengandalkan alat penerangan seadanya, mengingat tempat wisata ini adalah wisata alam. Dengan hanya mengandalkan penerangan seadanya membuat tempat wisata ini seperti kita berada di alam yang sesungguhnya atau nuansa alam terasa asli.

2. Jalan raya

Seperti pada umumnya tempat wisata jalan raya merupakan hal yang sangat diperhatikan wisatawan sebelum mengunjungi sebuah destinasi wisata, jika jalan menuju tempat wisata susah dialui kendaraan dengan jarak yang cukup jauh maka wisatawan akan malas berkunjung ke tempat wisata. Apalagi dengan zaman yang semakin berkembang dan diikuti dengan perkembangan teknologi yang membuat manusia semakin malas. Dizaman ini manusia banyak bergantung pada 80 teknologi yang membuat manusia menginginkan segalanya bersifat instan. Jalan menuju tempat wisata air terjun Ponot sudah terbilang cukup baik dimana jika wisatawan melalui kota Porsea menuju tempat wisata ini maka wisatawan akan melalui jalan raya yang cukup mulus hanya saja 100 meter jalan menuju tempat wisata air terjun Ponot berlobang. Sudah beberapa kali pihak pengelola melakukan pembangunan jalan menuju tempat wisata ini tetapi dikarenakan keadaan lingkungan membuat jalan menuju tempat wisata ini rusak kembali.

3. Pendidikan

Pada umunya tempat wisata menyediakan sarana untuk pendidikan yang berkaitan dengan tempat wisata yang dikunjungi wisatawan, sarana pendidikan ini diperuntunkan untuk mengajarkan pada wisatawan tentang sejarah dan perkembangan tempat wisata yang dikunjungi. Selain untuk wisatawan sarana pendidikan diperuntunkan pada masyarakat lokal dan pengelola tempat wisata bagaimana menjaga dan melestarikan tempat wisata. Wisata air terjun Ponot belum menyediakan sarana pendidikan pada wisatawan, sampai saat ini belum ada sarana pendidikan yang mengajarkan pada wisatawan mengenai sejarah dan perkembangan air terjun Ponot, sampai saat ini kebanyakan wisatawan hanya mengetahui sejarah air terjun Ponot dari mulut ke mulut, sedangkan pendidikan kepada masyarakat lokal dan pengelola pihak air terjun Ponot hanya memberikan pengajaran informal.

4. Penginapan atau perumahan

Infrastruktur pendukung seperti penginapan bagi wisatawan sangat dibutuhkan bagi wisatawan yang ingin bermalam atau wisatawan yang ingin 81 menikmati suasana pagi hari yang sejuk di tempat wisata khususnya ditempat wisata alam. Untuk membangun sebuah penginapan membutuhkan dana yang cukup besar membuat pihak pengelola wisata kebanyakan tidak sanggup menyediakan infrastruktur pendukung wisata ini. biasanya yang menyediakan penginapan adalah orang-orang kaya atau investor swasta yang ingin merauk keuntungan dari sebuah destinasi wisata, dengan terjalin kerjasama yang baik antara pihak investor dan pihak pengelola wisata akan memberikan keuntungan bagi masing-masing pihak, dimana pihak investor akan mendapat dana penghasilan dari wisatawan yang menginap dan dengan adanya penginapan maka wisatawan tidak perlu pulang-balik ketempat wisata sehingga tempat wisata tidak pernah sepi akan pengunjung. Wisata air tejun Ponot belum menyediakan penginapan bagi wisatawan kekurangan dana menjadi hal utama tidak disediakannya penginapan bagi wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ketempat wisata air terjun Ponot dan ingin menginap harus menyediakan alat kemah dan alat penerangan sendiri. Pihak pengelola air terjun Ponot mengizinkan wisatawan berkemah tanpa dipungut bayaran tetapi wisatawan yang bermalam harus mengikuti aturan yang ada yaitu tidak boeh melakukan hal buruk ditempat wisata.

6. Fasilitas kesehatan

Infrastruktur pendukung lainnya di tempat wisata yang peru diperhatikan khususnya ditempat wisata alam adalah fasilitas kesehatan, di tempat wisata alam wisatawan dituntut untuk berpetualang dengan alam kejadian yang tidak di inginkan tidak tahu kapan akan terjadi maka untuk mengantisipasi keadaan buruk pada wisatawan secara cepat biasanya pihak pengelola wisata menyediakan 82 fasilitas kesehatan yang praktis dan mudah dijangkau. Kotak P3K adalah salah satu alat kesehatan yang harus disediakan pihak pengelola wisata untuk mengantisipasi secara cepat jika terjadi kecelakaan di tempat wisata. Pihak pengelola wisata air terjun ponot belum menyediakan fasilitas kesehatan, pihak pengelola hanya mengandalkan klinik dan rumah sakit yang tersedia, padahal jarak antara tempat wisata dengan rumah sakit dan klinik cukup jauh untung sampai mulai diresmikan sebagai tempat wisata sampai saat ini belum pernah terjadi kecelakaan di tempat wisata ini.

7. Masyarakat Lokal dan Informasi.

Dalam pengembangan sebuah destinasi wisata sangat diperlukan peran aktif dari masyarakat setempat atau masyarakat lokal, karena secara tidak langsung pengembangan sebuah destinasi wisata akan berdampak pada masyarakat itu sendiri. Dampak dari sebuah pegembangan destinasi wisata bias terlihat diberbagai bidang, mulai dari bidang ekonomi masyarakat, bidang sosial budaya, bidang lingkungan, dll. Hubungan baik yang terjalin antara pegembang sebuah destinasi wisata dengan masyarakat lokal akan memudahkan dalam pengembangan sebuah destinasi wisata. Kualitas sumberdaya manusia merupakan faktor perlu diperhatikan dalam pengembangan sebuah tempat wisata.Semakin tinggi kualitas sumberdaya manusia di suatu daerah maka berbanding lurus dengan hasil dari aktifitas yang dikerjakan, Begitu juga dalam pengembangan sebuah destinasi wisata. Pengembangan destinasi wisata harus menyesuaikan keadaan dengan masyarakat lokal, dalam pengembangan sebuah destinasi wisata masyarakat lokal 83 harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal dan kebudayaan masyarakat setempat. Begitu juga dengan apa yang terjadi di destinasi wisata air terjun Ponot, Peran aktif masyarakat lokal yang membuat pengembangan destinasi wisata air terjun Ponot seperti saat ini, tanpa adanya peran aktif masyarakat lokal destinasi wisata air terjun Ponot tidak akan tercapai seperti yang sekarang. Masyarakat kecamatan Aek Songsongan khususnya masyarakat desa Tangga memberikan dukungan dan kontribusi besar dalam pengembangan wisata air terjun Ponot. Kontribusi besar masyarakat desa Tangga terhadap pengembangan wisata air terjun Ponot berbanding lurus dengan yang didapatkan masyarakat setempat dari tempat wisata ini. Mulai diresmikan menjadi tempat wisata sampai saat ini tempat wisata air terjun Ponot secara tidak langsung telah membantu kesejahteraan masyarakat desa Tangga, dimana kebanyakan masyarakat setempat berpenghasilan dari berkebun dan berladang, penghasilan dari berkebun dan berladang tidak menentu dengan adanya tempat wisata ini masyarakat setempat merasa sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Keamanan dan kenyamanan di tempat wisata air terjun Ponot menjadi hal utama yang dijaga masyarakat setempat, ketua pengelola wisata air terjun Ponot selalu menekankan pada anggotanya dan masyarakat setempat agar member pelayanan terbaik kepada wisatawan yang dating.Pelayanan baik yang diberikan masyarakat setempat dan pengelola tempat wisata membuat wisatawan yang datang ketempat wisata ini merasa nyaman dan tenang.Masyarakat lokal juga selalu menjaga kebersihan dan melestarikan potensi wisata yang ada. 84 Selain dengan peran aktif masyarakat lokal, informasi mengenai sebuah tempat wisata kepada masyarakat juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sebuah destinasi wisata. Mengingat persaingan di dunia industri pariwisata semakin ketat maka strategi pengembangan sebuah destinasi wisata juga harus lebih kreatif dan berbeda dengan tempat wisata lainnya. Salah satu strategi pengembangan yang perlu diperhatikan pengembang sebuah destinasi wisata yaitu Penyampaian informasi secara luas dan penyampain informasi secara baik.

3.4. Dampak Pengembangan Air Terjun Ponot

Dokumen yang terkait

Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara

14 120 53

Potensi Kawasan Air Terjun Sihobuk Sebagai Daya Tarik Wisata Alam Di Kabupaten Tapanuli Tengah

1 19 54

KAJIAN POTENSI WISATA AIR TERJUN PONOT DI DESA TANGGA KECAMATAN AEK SONGSONGAN KABUPATEN ASAHAN.

3 18 22

POTENSI DAN PENGEMBANGAN AIR TERJUN BANYUNIBO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 14

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 1

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 2 24

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 1 27

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 2

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 9