Metode Analisis TINJAUAN PUSTAKA

54 2. Data Sekunder Data Sekuder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sugiyono, 2009. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line internet. Dalam proses ini, peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dan berhubungan dengan penelitian. Sehingga dapat menjadi materi pendukung dalam penelitian tersebut. Sumber studi kepustakaan ini berasal dari buku konsentrasi mata kuliah, jurnal-jurnal ilmiah, website, majalah, literatur- literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber.

D. Metode Analisis

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Sugiyono, 2009. Tahap tersebut diantaranya: 1. Proses editing Proses pengecekan dan penyesuian yang diperlukan terhadap data penelitian yang telah dikumpulkan dari hasil kuesioner di lapangan untuk memudahkan proses selanjutnya dengan teknik statistika. Tujuannya adalah menjamin kelengkapan, konsistensi, dan kesiapan data dalam proses. 55 2. Proses Coding Proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol atau pengubahan data kuantitatif menjadi data kuantitatif. 3. Proses Scoring Suatu proses penentuan skor dari jawaban kuesioner responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini responden, dimana dapat diolah dengan alat bantu statistik. 4. Proses Tabulating Proses mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti. Setelah proses tabulasi selesai kemudian data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu IBM SPSS 19. 1. Uji Kualitas Data Untuk mencari kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian, maka harus dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data meliputi, pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrument yang digunakan untuk data penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu validitas dan realibilitas. Artinya, suatu penelitian akan 56 menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang valid atau kurang reliable. 2. Uji Validitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesahihan atau ketepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Alat ukur yang absah akan mempunyai validitas yang tinggi. Pengukuran validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dwi Priyatno, 2008. Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu IBM SPSS 19, dan jika suatu alat ukur mempunyai taraf korelasi minimal 0.30 maka dikatakan signifikan, dan antara skor item terhadap skor totalnya alat skor tersebut adalah valid. Dwi Priyatno, 2008. 3. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dugunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukurannya tersebut diulang. Dwi Priyatno, 2008. Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejalakejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Sekaran 1992, dalam Dwi Priyatno 2008, untuk uji reliabiltas biasanya menggunakan batasan tertentu pada nilai Cronbach Alpha, yaitu : a. Realibilitas 0,6 = kurang baik b. Realibilitas 0,7 = diterima 57 c. Realibilitas 0,8 = baik 4. Uji Asumsi Regresi Berganda a. Uji Linieritas Linieritas adalah keadaan yang menunjukkan hubungan antara variabel motivasi dengan variabel gaya kepemimpinan, stres kerja, konflik dan kinerja bersifat linier garis lurus dalam range variabel independen tertentu. b. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan dan ke kiri. Uji normalitas pada multivariate sebenarnya sangat kompleks karena harus dilakukan pada sebuah variabel secara bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga dilakukan pada sebuah variabel dengan logika bahwa jika secara individual setiap variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama multivariate variabel-variabel tersebut dianggap memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Multikolinieritas Adanya multikolinieritas merupakan pelanggaran dalam asumsi klasik. multikolinieritas maksudnya tidak boleh terjadi hubungan antarvariabel bebas independent. Untuk mendeteksi gejala 58 multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan besaran VIF Variance Influence Faktor dan angka toleran. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol apabila mempunyai nilai VIF lebih kecil daripada 10 dan angka tolerance mendekati 1Santosa, 2000. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat plots antara nilai prediksi ZPRED dengan residual SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarplots antara SRESID dengan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized Ghozali, 2005. e. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antarvariabel bebas dalam penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat dari aturan sebagai berkut: Sunyoto, 2008: 1. Angka DW dibawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif. 59 2. Angka DW diantara -2 sampai 2, berarti tidak terdapat autokorelasi. 3. Angka DW diatas 2, berarti terdapat autokorelasi negatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Model regresi digunakan untuk mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel keputusan pembelian dengan variabel motivasi, gaya kepemimpinan, stress kerja, konflik dan kinerja. Adapun model persamaan regresi yang dapat diperoleh dalam analisis ini adalah : Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e Keterangan: Y = Kinerja β0 = Constanta β 1 β 2 β 3 β4 = Koefisien Regresi X 1 = Motivasi X 2 = Gaya kepemimpinan X 3 = Stress kerja X 4 = Konflik kerja Pada dasarnya analisis regresi adalah untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan pengubah satu demi satu sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat sampai dan yang paling lemah. 60 1. Analisis Korelasi R Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 , X 3 ,…. X n terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen X 1 , X 2 , X 3 ,…. X n terhadap variabel dependen Y. nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati nilai 1 maka hubungan yang terjadi semakin kuat, dan juga sebaliknya. Menurut Sugiyono 2009, dijelaskan bahwa hubungan korelasi mempnyai kriteria sebagai berikut : a. 0,00 – 1,99 = sangat rendah b. 0,20 – 0,39 = rendah c. 0,40 – 0,59 = sedang d. 0,60 – 0,79 = kuat e. 0,80 – 1,00 = sangat kuat b. Analisis Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen X 1 , X 2 , ……., X n secara serentak terhadap variabel Y. Dwi Priyatno, 2010. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 adalah 0, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai R 2 yang mendekati 1, berarti 61 variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. c. Uji Goodness of Fit 1 Uji Parsial Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X 1 , X 2 , X 3 ,…. X n secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Langkah-langkah uji hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: a Menentukan hipotesis Hipotesis Motivasi : Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan. Hipotesis Gaya Kepemimpinan : Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel gaya kepemimpinan terhadap loyalitas pelanggan. Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hipotesis Stres Kerja : Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan. 62 Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hipotesis Konflik Kerja : Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel konflik kerja terhadap kinerja. Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel konflik kerja terhadap kinerja karyawan. b Menentukan Tingkat Signifikasi Taraf signifikansi = 5 0,05 c Menentukan t hitung Berdasarkan hasil output IBM SPSS 19 pada tabel koefisien regresi. d Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 jumlah kuesioner-jumlah variabel independen-1. e Kriteria pengujian Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel. Ho ditolak jika t hitung ≥ t tabel. 2 Uji Simultan uji F Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen x secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen y. Dwi Priyatno, 2008. 63 Dalam pendekatan yang standar, hal ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan regresi setelah seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk uji F adalah: a Menetukan Hipotesis Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kualitas pelayanan, harga produk, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan. Ha : Terdapat pengaruh secara secara simultan antara variabel kualitas pelayanan, harga produk, dan kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan. b Menentukan Tingkat Signifikasi Tingkat signifikasi menggunakan 0,05 α=5 c Menentukan F hitung Berdasarkan hasil output IBM SPSS 19 pada tabel annova. d Menentukan F tabel Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5, df 1 = jumlah variabel – 1, dan df 2 = n-k-1 jumlah kuesioner- jumlah variabel independen-1. e Kriteria pengujian Ho diterima jika F hitung F tabel Ho ditolak jika F hitung F tabel 64

F. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 37 123

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 3 15

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 3 16

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 4 15

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 3 17

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 11