Stres Kerja Landasan Teori 1. Motivasi

22

3. Stres Kerja

Stress is a state of tension experienced by individuals facing extraordinary demands, constraints, or opportunities. Maksudnya, stres adalah keadaan ketegangan yang dialami oleh individu yang menghadapi tuntutan luar biasa, kendala, atau peluang Schemerhorn, 2002. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan Rivai, 2004. Stres disebabkan oleh dua faktor, yaitu on the job dan off the job. Penyebab on the job adalah Handoko, 2003: a. Beban kerja yang berlebihan b. Tekanan atau desakan waktu c. Kualitas supervisi yang jelek d. Iklim politis yang tidak aman e. Wewenang yang tidak mencukup untuk melaksanakan tanggung jawab f. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dengan pegawai g. Konflik antara pribadi dan antar kelompok h. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai i. Kemenduaan peran role ambiguity j. Berbagai bentuk perubahan k. Frustasi Penyebab-penyebab stres kerja “off the job” Rivai, 2004: 23 a. Kekuatiran Finansial b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak c. Masalah-masalah fisik d. Masalah-masalah perkawinan misal, perceraian e. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal f. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara Terdapat dua perndekatan stres kerja, yaitu pendekatan individu dan perusahaan Rivai, 2004. Pendekatan-pendekatan ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan stres. a. Pendekatan individu meliputi: 1. Meningkatkan keimanan 2. Melakukan meditasi dan pernafasan 3. Melakukan relaksasi 4. Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga 5. Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan b. Pendekatan perusahaan meliputi: 1. Melakukan perbaikan iklim organisasi 2. Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik 3. Menyediakan sarana olahraga 4. Melakukan analisis dan kejelasan tugas 5. Meningkatkan partisiasi dalam proses pengambilan keputusan 6. Melakukan restrukturisasi tugas 24 7. Menerapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran Cara mengelola stres kerja Rivai, 2004 a. Program klinis Program ini penanggulangannya didasarkan atas pendekatan medis tradisional. Beberapa unsur dari program tersebut mencakup: 1. Diagnosis. Orang yang mempunyai masalah meminta pertolongan. Orang atau petugas pada unit kesehatan karyawan mencoba mendiagnosis masalah. 2. Pengobatan Treatment. Disediakan penyuluhan atau terapi dorongan. Jika staf dalam perusahaan tidak dapat menolong, karyawan tersebut dianjurkan berkonsultasi kepada ahli di lingkungan tersebut. 3. Penyaringan Screening. Pemeriksaan individu secara berkala dalam pekerjaan yang penuh dengan ketegangan diadakan untuk mendeteksi indikasi masalahsecara dini. 4. Pencegahan Prevention. Pendidikan dan bujukan dilakukan untuk meyakinkan karyawan yang mempunyai pekerjaan dengan resiko besar bahwa sesuatu harus dilakukan untuk menolong mereka menanggulangi stres. 25 b. Program keorganisasian. Program ini ditujukan untuk seluruh karyawan. Kadang program ini merupakan perluasan program klinis. Program tersebut sering didorong oleh masalah-masalah yang ditemukan dalam kelompok atau suatu unit, atau oleh perubahan penangguhan seperti relokasi pabrik, penutupan pabrik, atau pemasangan peralatan baru. Yang termasuk ke dalam program yang dapat menangani stres adalah manajemen berdasarkan sasaran management by objectives, program pengembangan organisasi, pengayaan pekerjaan, perancangan kembali struktur organisasi, pembentukan kelompok kerja otonom, pembentukan jadwal kerja variabel, penyediaan fasilitas kesehatan karyawan. c. Penanggulangan secara mandiri 1. Tenang, ambil nafas panjang dan cobalah untuk santai dan tenangkan diri. 2. Kenali permasalahan, coba kenali akar permasalahannya, apa yang membuat diri resah. 3. Terapi, ikutilah kegiatan sosial sehingga dapat menghindari permasalahan sejenak. 4. Hadapilah, sebaiknya hadapi dan selesaikan agar tidak mengganggu lagi. 5. Atur jadwal, buat jadwal yang harus diprioritaskan lebih dahulu dan tentukan mana yang dapat ditunda. Perkecil 26 peluang untuk timbulnya stres dengan mempersibuk diri sendiri. 6. Diskusi, diskusikan masalah yang menyebabkan timbulnya stres dengan atasan atau psikolog. 7. Sharing, ceritakan masalah yang dihadapi pada keluarga atau pasangan. 8. Buat keseimbangan, stres muncul karena terlalu fokus pada pekerjaan, bagilah waktu antara pekerjaan dan keluarga. Melakukan hal-hal bersama keluarga akan membuat kembali segar. 9. Pahami tugas dan kewajiban sebagai karyawan, mungkin inilah yang jelas-jelas akan mengurangi stres yang dialami di tempat kerja. Dengan mengetahui kewajiban akan mampu mengatur waktu dan rutinitas sehingga peluang stress akan makin kecil. 10. Selain itu dapat pula diatasi dengan kekuatan yang bersumber dari dalam diri sendirikekuatan yang datang dari dalam diri, berupa: keberanian menerima cobaan dengan berdoa, ikhlas menerima akan membantu menyelesaikan masalah, mampu mengendalikan perasaan, lebih mementingkan kesehatan badan, mampu sebagai pendengar yang baik, mendengar keluhan orang, mampu menempatkan diri sebagai sahabat bagi orang yang sedang mengalami musibah, mengupayakan 27 mendapatkan dukungan dari keluarga dalam menghadapi berbagai masalah sulit, mampu bereaksi cepat dalam menghadapi masalah, mampu menyelesaikan setiap masalah selangkah demi selangkah, bilamana perlu mengubah filosofi kehidupan, selalu positif thinking, selalu bersyukur bilamana menghadapi masalah, selalu senyum dalam menghadapi berbagai masalah. Dari teori stres kerja diatas, penulis menggunakan teori menurut Rivai yang menyatakan bahwa stres kerja disebabkan oleh faktor on the job dan off the job.

4. Konflik kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Konflik Terhadap Stres Kerja Karyawan Bagian Sumber Daya Manusia di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 37 123

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 9 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN,STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.POS INDONESIA KANTOR Pengaruh Gaya Kepemimpinan,Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt.Pos Indonesia Kantor Pos Karanganyar.

0 3 15

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 3 16

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 4 15

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 3 17

PENGARUH STRES KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA Pengaruh Stres Kerja, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Karyawan di Kantor PDAM Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM Pengaruh Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Simpan Pinjam.

0 1 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 11