42
4.4.2 Parameter Ketanggapan
Berdasarkan parameter penilaian ketanggapan yang diperoleh dari Puskesmas Padang Bulan Medan, mayoritas pasien menyatakan puas. Masing-
masing untuk cepat tanggap petugas sebanyak 150 responden 100 merasa puas, pemberian solusi sebanyak 135 responden 90,0 merasa puas, komunikasi yang
efektif sebanyak 119 responden 79,3 merasa puas, dan pemberian informasi obat sebanyak 118 responden 78,7 merasa puas. Hal yang berbeda juga di
tunjukkan oleh Puskesmas Polonia Medan dengan parameter penilaian yang sama yaitu mayoritas pasien menyatakan kurang puas. Masing-masing untuk cepat
tanggap petugas sebanyak 110 responden 73,3 merasa kurang puas, pemberian solusi sebanyak 126 responden 84,0 merasa kurang puas, komunikasi yang
efektif sebanyak 117 responden 78,0 merasa kurang puas, dan pemberian informasi obat sebanyak 126 responden 84,0 merasa kurang puas. Hal ini
dikarenakan Puskesmas Padang Bulan memiliki apoteker dan dibantu oleh dua orang asisten apoteker yang bertugas di ruang farmasi Puskesmas Padang bulan
Medan, dan Puskesmas Polonia Medan hanya memiliki satu orang asisten apoteker.
Menurut Khotler 1994, sumber daya manusia dan keramahan petugas sebagai penunjang besar terhadap kepuasan konsumen. Semakin manusia
memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi pasti pengetahuan yang dimiliki tinggi dibandingkan sumber daya manusia yang hanya memiliki jenjang
pendidikan rendah. Berdasarkan parameter penilaian ketanggapan dari Puskesmas Polonia
Medan, informasi obat memiliki persentase nilai yang terendah yaitu 14,7.
Universitas Sumatera Utara
43 Artinya dari 150 pasien yang menjadi responden dalam penelitian ini hanya 22
orang yang merasa puas terhadap pelayanan informasi obat. Terbukti dari obat yang diberikan kepada pasien tanpa etiket dan informasi obat. Etiket ditulis di
belakang nama obat dengan Spidol yang mencantumkan aturan pakai obat tanpa disertai informasi apapun. Hal ini terbukti selama peneliti penelitian di Puskesmas
Polonia Medan. Informasi obat merupakan salah satu hal yang penting dalam pelayanan
kefarmasian oleh karena itu petugas ruang farmasi harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah dimengerti, akurat, etis, bijaksana, dan terkini.
Manfaat adanya pemberian informasi obat yaitu, mengurangi resiko terjadinya efek samping obat, menambah keyakinan akan efektivitas dan kemampuan obat
yang digunakan. Informasi obat yang diberikan sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi Permenkes, RI., 2004.
4.4.3 Parameter Keyakinan