5 x 5 x 3 cm
3
Masing-masing kayu laminasi dibuat 5 x 5 x 4 cm
3
sebanyak tiga kali ulangan 5 x 5 x 6 cm
3
3. Contoh Uji Pengujian Absorbsi Suara
Kayu laminasi dibuat menjadi contoh uji berdiameter 3 cm dan berukuran tebal yaitu 3, 4, dan 6 cm, masing-masing diulang sebanyak
tiga kali.
3.3.4 Pengujian Sifat Mekanis
Pengujian destruktif yang dilakukan mengacu pada ASTM D-143 2000 dengan metode primer untuk pengujian pada kayu laminasi dan metode sekunder
untuk pengujian pada masing-masing bahan pembentuknya. Masing-masing pengujian dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Pengujian dilakukan dengan
metode beban tunggal di tengah bentang one point loading sesuai ASTM D-143 2000. Kecepatan pembebanan yang digunakan sebesar 1,3 mmdetik dengan
panjang bentang L sebesar 14 x t. Parameter yang diperoleh dari pengujian ini adalah modulus elastisitas MOE dan kekuatan lentur MOR yang dihitung
dengan rumus : MOE
=
ΔPL
3
4 Δybh
3
MOR =
3PL 2bh
2
Keterangan : MOE
= modulus elastisitas kgcm
2
MOR = modulus of rupture kgcm
2
ΔPΔY = kemiringan slope kurva beban defleksi hingga batas proporsi kgcm
Pmax = beban maksimal hingga contoh uji rusak kg
L = panjang bentang cm
b = lebar contoh uji cm
h = tebal contoh uji cm
Gambar 6 Pengujian Sifat Mekanis Menggunakan Metode One Point Loading.
3.3.5 Pengujian Sifat Fisis 3.3.5.1 Kadar Air
Nilai kadar air didapat dengan cara membandingkan pengurangan berat basah dan berat kering tanur terhadap berat kering tanurnya menggunakan rumus :
KA =
BKU-BKT BKT
X 100 Keterangan :
KA = kadar air
BKU = berat kering udara g
BKT = berat kering tanur g
3.3.5.2 Kerapatan
Nilai kerapatan diperoleh dari perbandingan berat kayu dengan volumenya dalam kondisi kering udara. Penentuan kerapatan ini dilakukan secara gravimetris
dengan menggunakan rumus : Kerapatan
ρ =
BKU VKU
gcm
3
Keterangan : BKU
= berat kering udara g VKU
= volume kering udara cm
3
3.3.5.3 Berat Jenis
Nilai Berat Jenis BJ diperoleh dari perbandingan kerapatan kayu dengan kerapatan air, dengan catatan kerapatan air sama dengan 1 grcm
3
. Berat jenis diukur pada berat kering tanur dan volume kering udara.
BJ =
BKT VKU
ρ air
Keterangan : BJ
= berat jenis ρ air
= kerapatan air dianggap 1 gcm
3
Gambar 7 Pengujian Sifat Fisis.
3.3.6 Pengujian Absorbsi Suara
Pengukuran koefisien absorbsi suara dilakukan dengan menggunakan metode gelombang berdiri. Setelah sinyal generator di-setting pada frekuensi
tertentu 200 Hz, 250 Hz, 315 Hz, 400 Hz, 500 Hz, 630 Hz, 800 Hz, 1000 Hz, 1250 Hz, 1600 Hz, 2000 Hz, 2500 Hz, 3000 Hz, 3150 Hz, 4000 Hz, dan 5000
Hz, salah satu ujung tabung dari alat resonance tube WA-9612 PASCO scientific dipasang contoh uji. Setelah itu microphone dinamis digeser mendekati dan
menjauhi contoh uji. Dengan menghubungkan output microphone dengan oscilloscope, akan terlihat puncak-puncak gelombang melalui oscilloscope. Dari
puncak-puncak gelombang tersebut, ditentukan Vmin dan Vmax yaitu dari amplitudo terkecil dan terbesar yang terdapat pada oscilloscope, yang merupakan
fungsi tegangan terhadap waktu. Koefisien absorbsi suara dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
α = 1-
V V
V V
Keterangan : α
= koefisien absorbsi suara V
min
= tegangan minimum mV V
max
= tegangan maksimum mV
Gambar 8 Pengujian Absorbsi Suara Menggunakan Metode Gelombang Berdiri.
Gambaran umum urutan proses penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 9 Alur Proses Penelitian.
Pengolahan Data
Uji Absorpsi Suara Bahan penelitian
Plywood, balsa, MDF, dan akasia dikeringudarakan hingga mencapai KA 15
Styrofoam
Sortimen dipotong menjadi berukuran 100 x 5,5 cm
2
untuk dibuat menjadi KAYU LAMINASI Sisa sortimen digunakan untuk pengujian
bahan pembentuk kayu laminasi Cek KA 15
Pemotongan bahan menjadi sortimen berukuran 100 x 10 cm
2
Uji Mekanis Pemotongan contoh uji berukuran 88 x 5 x
tebal bahan cm
3
Pemotongan contoh uji berukuran 5 x 5 x tebal bahan cm
3
-Pemotongan sampel uji berukuran 3 x 2,5 x 0,4 cm
3
untuk plywood
-Pemotongan sampel uji berukuran 5 x 2,5 x tebal bahan cm
3
untuk bahan lain Pembuatan kayu laminasi styrofoam, balsa, dan MDF
menggunakan perekat FOX dengan berat labur 175 gm
2
, klem selama 24 jam dan dikondisikan selama 1 minggu
‐ Pemotongan contoh uji berukuran 10 x 2,5 x 0,4 cm
3
untuk bagian face -Pemotongan contoh uji berukuran 60 x 2,5 x tebal
bahan cm
3
untuk bagian core - Pemotongan contoh uji berukuran 27 x 2,5 x 1,6
cm
3
untuk bagian back
Uji Fisis Pemotongan sampel uji
berdiameter 3 cm x tebal bahan Pemotongan sampel uji
berdiameter 3 cm x tebal bahan
3.4 Analisis Data
Pengolahan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan Microsoft Excel
2007. Data-data dalam penelitian ditampilkan secara sederhana dengan menggunakan tabel dan grafik.