BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kayu Laminasi
Bodig dan Jayne 1982 menyatakan bahwa kayu laminasi adalah salah satu komponen kayu komposit yang berfungsi untuk mengontrol atau mengatur
sifat produk melalui desain dan telah dipraktekkan selama beberapa tahun. Layered Composite System, khususnya kayu laminasi dibuat untuk meningkatkan
penggunaannya di dalam struktur perencanaan. Serrano 2003 menyatakan bahwa keuntungan penggunaan kayu laminasi adalah memberikan pilihan bentuk
geometri lebih beragam, memungkinkan untuk penyesuaian kualitas laminasi dengan tingkat tegangan yang diinginkan, meningkatkan akurasi dimensi, dan
stabilitas bentuk. Disamping kelebihan tersebut, kayu laminasi juga memiliki beberapa kekurangan. Apabila kayu solid tersedia dalam ukuran yang diperlukan,
maka proses tambahan dalam pembuatan kayu laminasi akan meningkatkan biaya produksinya melebihi kayu gergajian. Pembuatan kayu laminasi memerlukan
peralatan khusus, perekat, fasilitas pabrik dan keahlian dalam pembuatannya, dibandingkan bila memproduksi kayu gergajian. Semua tahap dalam proses
pembuatan memerlukan perhatian untuk menjamin produk akhir yang berkualitas tinggi Moody et al. 1999.
Moody dan Hernandez 1997 menyatakan bahwa penggunaan utama kayu laminasi adalah pada sistem atap dari bangunan-bangunan komersial, sistem atap
dan lantai rumah. Penggunaan lainnya adalah sebagai bangunan-bangunan komersial dan rumah sebagai balok persegi, balok lengkung, kuda-kuda, balok
struktur, bangunan kayu bertingkat, kubah dan tiang, jembatan untuk bagian- bagian dari struktur bagian atas seperti balok penopang dan decking, serta
penggunaan struktur lain seperti tower transmisi listrik, tonggak listrik, dan penggunaan lain untuk memenuhi persyaratan ukuran dan bentuk yang tidak dapat
dicapai dengan menggunakan tiang kayu konvensional. Komponen penyusun kayu laminasi adalah face, core dan back. Face adalah lapisan teratas pada kayu
laminasi, core adalah lapisan tengah pada kayu laminasi dan back adalah lapisan terakhir atau terbawah dari kayu laminasi.
Kayu laminasi simetris terdiri dari bahan dan ketebalan yang sama pada bagian face dan core, sehingga garis atau sumbu netral tepat berada di tengah
bagian core dari kayu laminasi. Kayu laminasi asimetris terdiri dari bahan yang berbeda pada ketiga bagian penyusunnya. Perbedaan jenis dan ketebalan bahan
menyebabkan garis atau sumbu netral tidak tepat berada di tengah kayu laminasi dapat terjadi pada bagian core atau back, tergantung dari tebal masing-masing
bahan dan centroid pada kondisi transformed cross section TCS. Penggunaan transformed cross section akan mengkonversi berbagai nilai E modulus
elastisitas, dengan satu nilai E saja. Dalam pengukuran pada kondisi TCS, salah satu bagian dari lamina dijadikan sebagai referensi dalam melakukan konversi
pada umumnya bagian atas dari lamina. Adanya TCS menyebabkan pengurangan lebar pada bagian lamina yang memiliki nilai E lebih kecil dari E
referensi, dan penambahan lebar pada bagian lamina yang memiliki nilai E lebih besar dari E referensi Bodig dan Jayne 1982.
2.2 Dinding Sekat