Respon Tingkah Laku Ikan Nila O. niloticus selama Transportasi

Tabel 3 menunjukkan bahwa selama pengujian 180 menit tidak ditemukan adanya kematian pada kontrol, sedangkan pada perlakuan ekstrak dengan konsentrasi 5, 10, 15, dan 20 ditemukan kematian pada ikan masing- masing sebanyak 2, 4, 3, dan 3 ekor. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perlakuan ekstrak yang diberikan memiliki sifat letal. Tingginya tingkat kematian ikan nila uji juga menggambarkan daya toksik suatu senyawa, namun berdasarkan hasil pengamatan tingginya daya toksik ekstrak tidak selalu berkorelasi dengan tingginya tingkat konsentrasi ekstrak. Penentuan nilai konsentrasi letal median dilakukan dengan penghitungan analisis probit menggunakan program pengolah data SPSS 16.0. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa nilai konsentrasi letal median LC 50 ekstrak daun jambu biji daging buah merah sebesar 2,55. Konsentrasi letal median ekstrak daun jambu biji daging buah merah mengindikasikan bahwa sebanyak 50 hewan uji, yaitu ikan nila mengalami kematian pada konsentrasi ekstrak 2,55. Berdasarkan hal di atas, maka penetapan konsentrasi dalam pengujian selanjutnya adalah sebagai berikut 0,25, 0,50, dan 0,75. Hendri et al. 2010 mengungkapkan, apabila konsentrasi letal median suatu senyawa berada pada kisaran 1-10 mgL, maka senyawa tersebut termasuk dalam kategori yang memiliki tingkat daya racun tinggi. Selain itu, juga dijelaskan bahwa suatu senyawa pada konsentrasi tertentu dapat memiliki peran biologis yang baik, namun apabila konsentrasinya melebihi ambang batas yang ditetapkan senyawa tersebut dapat berubah menjadi toksik dan bersifat akut.

4.2 Respon Tingkah Laku Ikan Nila O. niloticus selama Transportasi

Respon tingkah laku merupakan salah satu cara ikan dalam menanggapi perubahan lingkungan. Respon tersebut dapat berupa aktivitas renang ikan, gerak tubuh ikan, gerak buka tutup insang, dan gerak sirip ikan. Pengamatan respon tingkah laku ikan selama simulasi transportasi juga merupakan gambaran fisiologis ikan selama proses transportasi berlangsung. Hasil pengamatan respon tingkah laku ikan nila selama transportasi disajikan pada Gambar 5. a b c Gambar 5 Respon tingkah laku ikan nila O. niloticus selama transportasi: a gerak tubuh; b gerak tutup insang; dan c gerak sirip kontrol ; 0,25 ; 0,50 ; dan 0,75 Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada menit ke-0, tingkah laku ikan pada kontrol dan perlakuan dengan konsentrasi 0,25, 0,50, dan 0,75 cenderung memiliki aktivitas yang normal karena ikan telah melalui proses aklimatisasi selama 15 menit sebelum pengujian dimulai. Aklimatisasi pada ikan dilakukan agar ikan menjadi lebih adaptif terhadap lingkungan barunya, sehingga 1 2 3 4 5 30 60 90 120 Sk a la Waktu Jam 1 2 3 4 5 30 60 90 120 Sk a la Waktu Jam 1 2 3 4 5 30 60 90 120 Sk a la Waktu Jam dalam proses transportasi tingkat stres yang dicapai dapat direduksi. Gambaran visualisasi respon tingkah laku ikan nila selama transportasi dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada fase berikutnya, yaitu menit ke-30 hingga 60, tingkah laku ikan cenderung agak cepat, terutama pada perlakuan dengan konsentrasi 0,25, 0,50, dan 0,75. Hal ini diduga karena pada perlakuan tersebut pengaruh ekstrak belum bereaksi secara optimal pada fisiologis ikan, sehingga efek perlakuan belum terlihat dominan pada tingkah laku ikan, sedangkan pada kontrol, tingkah laku ikan masih dalam kondisi normal, mengingat kondisi media kontrol turbiditas tidak terlalu berbeda dibandingkan menit sebelumnya. Pada menit ke-90 efek perlakuan lebih terlihat dominan pada aktivitas tingkah laku ikan, dimana pada perlakuan dengan konsentrasi 0,25, 0,50, dan 0,75, respon tingkah laku ikan cenderung lebih tenang dan lambat. Hal serupa tidak terjadi pada kontrol, dimana respon tingkah laku ikan kontrol meningkat seiring waktu pengamatan. Diduga penurunan kualitas air yang terjadi pada media kontrol merupakan faktor penyebabnya. Penurunan kualitas air yang terjadi dapat berupa meningkatnya kadar CO 2 , TAN, dan kekeruhan sehingga tingkat stres ikan mempengaruhi aktivitas tingkah lakunya. Gambar 5 menunjukkan bahwa pada menit ke-120 aktivitas tingkah laku ikan yang diberikan perlakuan penambahan ekstrak daun jambu biji buah merah cenderung normal, namun pada ikan kontrol, respon tingkah lakunya cenderung normal lambat. Perilaku yang cenderung normal dan lambat mengindikasikan tingkat kelelahan ikan akibat stres berkelanjutan selama transportasi.

4.3 Pengujian Suhu Media selama Transportasi