lain, baik secara individu maupun berkelompok. Stres fisiologis diperparah akibat terjadinya abrasi serius dan kejutan mekanis, terutama akibat ikan yang meronta-
ronta Ross  Ross 2008.
2.5 Metode Penurunan Proses Metabolisme Ikan selama Transportasi
Penurunan  metabolisme  merupakan  suatu  upaya  yang  dilakukan  untuk mengurangi  buangan  hasil  metabolisme  yang  bersifat  toksik  selama  transportasi.
Hal  ini  bertujuan  menciptakan  lingkungan  yang  kondusif  bagi  ikan  sehingga tingkat  kelangsungan  hidup  ikan  yang  ditransportasikan  tetap  tinggi.  Tingginya
tingkat  kelangsungan  hidup  ikan  pasca  proses  transportasi  mengindikasikan keberhasilan  proses  transportasi.  Metode-metode  yang  dapat  diaplikasikan  untuk
menurunkan  laju  metabolisme  ikan  selama  transportasi,  diantaranya  teknik imotilisasi dan pengurangan metabolit.
2.5.1 Teknik imotilisasi
Pembiusan  atau  imotilisasi  ikan  untuk  tujuan  transportasi  dapat  dilakukan dengan penurunan suhu maupun penambahan senyawa kimia. Pembiusan dengan
suhu  rendah  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara,  diantaranya  pembiusan  secara langsung dan secara bertahap. Sedangkan pembiusan dengan pemberian senyawa
anestesi  dilakukan  dengan  menambahkan  senyawa  anestesi  ke  dalam  media dengan  konsentrasi  tertentu  hingga  ikan  masuk  dalam  fase  sedatif.  Pembiusan
ikan  dengan  suhu  rendah  lebih  menguntungkan  daripada  menggunakan  bahan- bahan kimia. Hal ini disebabkan dalam penggunaan suhu rendah lebih murah dan
aman digunakan karena tidak didapatkan residu kimia yang dapat membahayakan konsumen Junianto 2003.
Pembiusan secara langsung dilakukan dengan memasukkan ikan yang akan dibius  ke  dalam  media  air  yang  telah  didinginkan  sampai  suhu  pembiusan.
Sedangkan pembiusan secara bertahap dilakukan dengan menurunkan suhu media secara bertahap sampai suhu pembiusan tercapai Junianto 2003. Syamdidi et al.
2006  menyatakan  bahwa  metode  penurunan  suhu  secara  bertahap  merupakan dasar  penyusunan  teknologi  transportasi  ikan  hidup.  Metode  yang  dilakukan
adalah  dengan  menurunkan  suhu  media  air  secara  bertahap  dengan  kecepatan 5 ÂșCjam sampai ikan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
2.5.2 Pengurangan metabolit
Penggunaan  suhu  rendah  untuk  transportasi  ikan  hidup  terbukti  cukup efektif  untuk  mengurangi  aktivitas  ikan  selama  transportasi  dan  meningkatkan
ketahanan  hidup  ikan.  Sebagaimana  diketahui,  perlakuan  penurunan  suhu  dapat menekan respirasi dan aktivitas ikan Syamdidi et al. 2006. Aplikasi suhu rendah
dalam transportasi sistem tertutup dapat dilakukan dengan menambahkan es batu ke dalam kantong yang berisikan media sebanyak 10-15 L hingga suhu mencapai
18ÂșC Nugroho  Sulhi 2011. Alternatif  lain  untuk  meningkatkan  ketahanan  hidup  ikan  selama
transportasi  dapat  dilakukan  dengan  menambahkan  ekstrak  daun  jambu  biji daging  buah  putih  ke  dalam  media  transportasi.  Selama  simulasi  transportasi,
ekstrak  dapat  menurunkan  laju  ekskresi  ikan.  Penurunan  laju  ekskresi  ikan disebabkan  aktivitas  ekstrak  daun  jambu  biji  daging  buah  putih  yang  dapat
memberikan efek penghambatan terhadap buangan ikan Novila 2012. Buangan  ikan  mengandung  amoniak  yang  dalam  jumlah  tinggi  dapat
bersifat  toksik  terhadap  ikan  selama  proses  transportasi.    Hasil  penelitian Novila 2012  menyatakan  bahwa  ekstrak  daun  jambu  biji  daging  buah  putih
mampu  menghambat  laju  ekskresi  ikan  nila  O. niloticus  selama  transportasi 2 jam,  sehingga  meminimalkan  akumulasi  amoniak  di dalam  air  selama
transportasi.  Konsentrasi  optimal  aplikasi  ekstrak  daun  jambu  biji  daging  buah putih dalam proses transportasi ikan nila sebesar  1.
3. METODOLOGI