Timbal Pb HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsentrasi Fe pada hati ikan patin di awal penelitian sebesar 3,7296 mgKg dan mengalami peningkatan akumulasi pada akhir penelitian 6 bulan masa pemeliharaan menjadi 15,59 mgKg 76,08. Peningkatan akumulasi logam Fe tidak semuanya di netralisir, karena logam Fe ini masih diperlukan untuk metabolisme dan pengikatan oksigen oleh ikan, sehingga akumulasinya menjadi tinggi. Konsentrasi Fe pada hati ikan patin yang dipelihara di akuarium tidak diberi sedimen mengalami peningkatan sebesar 13,08 mgKg 77,81. Konsentrasi ini lebih besar jika dibandingkan dengan konsentrasi pada hati ikan patin yang dipelihara di akuarium dengan diberi sedimen konsentrasinya sebesar 4,33 mgKg 25,76. Hal ini disebabkan karena logam Fe mudah larut dalam air, sehingga konsentrasi logam Fe pada sedimen terurai oleh aerasi sehingga banyak diakumulasi oleh ikan dan dipakai untuk proses metabolisme serta pengikatan oksigen. Sisa dari metabilosme yang tidak digunakan kembali diekresikan lagi melalui urin dan feses serta terakumulasi lagi pada sedimen, tetapi yang tanpa sedimen sisa metabolisme tadi tidak terakumulasi pada media lain sehingga kembali dimanfaatkan lagi oleh ikan. Kandungan Fe pada hati ikan patin sudah termasuk dalam kategori yang tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia karena lebih tinggi dari standar baku mutu yang direkomendasikan oleh EPA 1987 dalam Laws 1993 yaitu sebesar 3 mgKg.

4.2.3. Daging

a. Timbal Pb

0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen P b m g K g bb Gambar 11. Logam berat Pb mgKg dalam daging ikan patin Logam berat Pb termasuk dalam logam berat toksik bagi ikan dan banyak tersedia di perairan Das et al. 2007. Pada awal penelitian daging ikan patin telah terkonsentrasi logam berat sebesar 0,1040 mgKg, pada akhir penelitian ada kenaikan akumulasi logam berat pada daging sebanyak 0,389 mgKg 73,26. Logam berat Pb pada daging ikan patin yang dipelihara selama 6 bulan ternyata akumulasinya cukup rendah. Walaupun ikan patin termasuk ikan karnivora dan bisa memakan tumbuhan dan kacang-kacangan maka akumulasi logam beratnya akan lebih cepat melalui rantai makanan. Menurut Zyadah 1998 cemaran logam berat terakumulasi pada air, sedimen, dan komponen yang mempengaruhi biologi perikanan. Tetapi karena proses akumulasi pada daging ikan memerlukan mekanisme yang panjang dan melalui beberapa filter dalam sistem pencernaan, sehingga konsentrasi di dalam daging relatif lebih rendah dibandingkan dengan insang dan hati. Konsentrasi Pb pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium dengan tidak diberi sedimen dari Waduk Cirata konsentrasinya sebesar 0,0,3130 mgKg kenaikannya sebesar 20,9 dari konsentrasi awal dan konsentrasi pada daging ikan patin yang dipelihara diakuarium yang diberi sedimen Waduk Cirata kenaikannya sebesar 0,308 mgKg 74,76. Konsentrasi logam berat Pb pada daging yang dipelihara secara alami di Waduk Cirata lebih kecil dari pada ikan yang dipelihara di akuarium. Hal ini diduga karena media pengikatan logam ini oleh protein dan lemak, sehingga akumulasi pada daging lebih stabil tidak mudah diekresika karena kandungan lemak pada ikan patin sangat tinggi. Konsentrasi Pb pada hati ikan patin yang dipelihara pada akuarium yang diberi sedimen jumlahnya lebih kecil dari pada yang tidak diberikan sedimen. Hal lain karena sifat logam berat yang berbentuk ionik sehingga mudah mengendap pada sedimen. Menurut Effendi 2003 penyerapan logam Pb oleh sedimentanah cukup tinggi. Salah satu upaya untuk menurunkan konsentrasi Pb yaitu dengan meningkatkan kesadahan dan oksigen terlarut. Konsentrasi Pb pada daging ikan patin baik yang dipelihara di Waduk Cirata maupun di akuarium akumulasinya telah melebihi baku mutu standar kemanan pangan yang ditetapkan oleh Kepdirjen P2HP-DKP No 010DJ- P2HP2007 tentang pengendalian dan monitoring hasil perikanan yaitu sebesar 0,2 mgKg. Konsentrasi ini juga sudah tidak layak bagi manusia karena sudah melebihi standar yang direkomendasikan oleh EPA 1987 dalam Laws 1993 yaitu sebesar 0,05 mgKg. Sehingga daging ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata sudah tidak aman untuk dikonsumsi karena akan berakibat toksik bagi yang mengkonsumsinya.

b. Kadmium Cd