4.5. Bioakumulasi Logam Berat pada Sedimen, Air, dan Ikan
Bioakumulasi menurut Semichal 2008, lebih banyak kearah kompartemen sedimen sedangkan biokonsentrasi lebih kearah akumulasi pada
hewannya. Bioakumulasi menurut Soemirat 2003 bisa dihitung dengan menggunakan rumus koefieien determinasi Kd dan hasilnya disajikan pada
Tabel 13. Dari Tabel 13 terlihat bahwa semua logam berat yang diamati ada hubungan yang tinggi distribusi kandungan logam berat pada sedimen dengan
konsentrasi yang ada di air. Kondisi ini akan mempercepat proses bioakumulasi pada ikan patin yang dipelihara.
Biokonsentrasi menurut Soemirat 2003 bisa dihitung dengan menggunakan rumus faktor biokonsentrasi BCF antara ikan insang, hati, daging dan sedimen
disajikan pada Tabel 14, 15, dan 16. Tabel 13. Hasil perhitungan koefisien determinasi Kd pada sedimen dan air
Waduk Cirata No
Jenis logam berat Nilai Kd
Kategori afinitas Ket.
1 2
3 4
Timbal Pb Kadmium Cd
Merkuri Hg Besi Fe
22,7 9,14
13.415,5 166,33
5 5
5 5
tinggi tinggi
tinggi tinggi
Tabel 14. Nilai BCF antara insang ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan sedimen
No Jenis logam berat
Nilai BCF Kategori afinitas
Ket. 1
2 3
4 Timbal Pb
Kadmium Cd Merkuri Hg
Besi Fe 0,14
0,13 0,0076
0,25 1
1 1
1 rendah
rendah rendah
rendah
Tabel 15. Nilai BCF antara hati ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan sedimen
No Jenis logam berat
Nilai BCF Kategori afinitas
Ket. 1
2 3
4 Timbal Pb
Kadmium Cd Merkuri Hg
Besi Fe 0,11
0,085 0,53
1 1
1 1
rendah rendah
rendah rendah
Tabel 16. Nilai BCF antara daging ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan sedimen
No Jenis logam berat
Nilai BCF Kategori afinitas
Ket. 1
2 3
4 Timbal Pb
Kadmium Cd Merkuri Hg
Besi Fe 0,16
0,095 0,0009
0,22 1
1 1
1 rendah
rendah rendah
rendah Dari Tabel 14, 15, dan 16 bahwa konsentrasi logam berat di dalam
sedimen Waduk Cirata tidak memberikan pengaruh langsung terhadap akumulasi pada organ tubuh ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata.
Untuk melihat pengaruh konsentrasi logam berat pada air terhadap akumulasi pada ikan patin disajikan pada Tabel 17, 18, dan 19.
Tabel 17. Nilai BCF antara insang ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan air No Jenis logam berat
Nilai BCF Kategori afinitas
Ket. 1
2 3
4 Timbal Pb
Kadmium Cd Merkuri Hg
Besi Fe 3,24
1,15 10,15
486,67 3-3,5
1-3 5
5 medium rendah
medium rendah tinggi
tinggi
Tabel 18. Nilai BCF antara hati ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan sedimen
No Jenis logam berat Nilai BCF
Kategori afinitas Ket.
1 2
3 4
Timbal Pb Kadmium Cd
Merkuri Hg Besi Fe
2,55 0,61
1.039,33 1-3
1 1
5 medium rendah
rendah rendah
tinggi Tabel 19. Nilai BCF antara daging ikan yang dipelihara di Waduk Cirata dan
sedimen No Jenis logam berat
Nilai BCF Kategori afinitas
Ket. 1
2 3
4 Timbal Pb
Kadmium Cd Merkuri Hg
Besi Fe 3,70
0,86 12,5
428,67 3-3,5
1 5
5 medium rendah
rendah tinggi
tinggi Dari Tabel 17, 18, dan 19 bahwa akumulasi biokonsentrasi logam berat
pada ikan patin sangat dipengaruhi oleh konsentrasi yang ada pada air. Begitu juga dengan konsentrasi logam berat yang lainnya Cd, Hg, dan Fe sangat
dipengaruhi oleh konsentrasi yang ada pada air. Hasil perhitungan akumulasi tiap-tiap logam berat di awal penelitian, akhir
penelitian, di akuarium tanpa diberikan sedimen, dan di akuarium yang diberikan sedimen dari Waduk Cirata Gambar 23. Dari Gambar 23 terlihat bahwa total
akumulasi logam berat Pb pada ikan yang dipelihara di akuarium konsentrasinya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipelihara di Waduk Cirata. Hal ini
berhubungan dengan sifat logam berat Pb yang mudah larut dalam air dan media penyebarannya bisa melalui udara.
Logam berat Cd konsentrasi ikan yang dipelihara di akuarium pada Gambar 23 terlihat nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dipelihara di Waduk
Cirata. Tingginya nilai akumulasi pada ikan yang dipelihara diakuarium karena Cd lebih mudah terikat oleh sedimen, sehingga diperairan logam Cd menjadi tidak
bebas. Sedangkan pada akuarium, konsentrasi logam Cd bertambah tetapi yang mengikat tidak ada sehingga tingkat akumulasi oleh ikan patin menjadi tinggi.
Sifat dari logam berat Hg bisa menjadi cair pada suhu normal, sehingga mudah masuk ke dalam plankton. Plankton merupakan salahsatu komponen rantai
makan yang banyak dimakan oleh ikan patin. Sehingga dari Gambar 23 terllihat konsentrasi akumulasi logam berat Hg pada ikan yang dipelihara di Waduk Cirata
lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang di pelihara di akuarium.
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
Lo g a m B e ra t
Awa l 0.341
0.072 0.019
10.716 Akhir
0.997 0.091
0.045 29.320
Ta npa s e dim e n 1.180
0.129 0.001
28.350 P a ka i s e dim e n
1.215 0.148
- 29.090
P b C d
Hg F e
Gambar 23. Total akumulasi logam berat pada ikan
4.6. Hubungan Antara Parameter