Besi Fe Distribusi Logam Berat pada Organ Ikan

Konsentrasi Hg pada daging ikan patin pada akhir penelitian mengalami akumulasi sebesar 0,025 mgKg 99,6 dibandingkan dengan awal penelitian. Menurut Alen-Gill 1996 logam Hg lebih banyak ditemukan di dalam daging ikan, sehingga sangat memungkinkan akumulasi pada daging ikan akan tinggi walaupun tidak diberikan sedimen. Pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium tanpa di beri sedimen kandungan merkurinya tidak terdeteksi juga pada ikan yang dipelihara pada akuarium yang diberi sedimen nilai merkurinya tidak terdeteksi. Penurunan ini karena sifat logam Hg yang mudah terurai oleh bakteri sehingga logam Hg pada daging ikan patin terdepurasi baik pada ikan patin yang dipelihara di akuarium dengan diberi sedimen maupun yang dipelihara di akuarium yang tidak diberi sedimen. Konsentrasi logam Hg pada daging ikan patin yang dipelihara baik yang di Waduk Cirata maupun di akuarium masih dalam ambang standar baku mutu keamanan pangan Kepdirjen P2HP-DKP Nomor. KEP. 010DJ-P2HP2007 tentang pengendalian dan monitoring hasil perikanan yaitu sebesar 1,00 mgKg. Sehingga daging ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata masih layak untuk dikonsumsi.

d. Besi Fe

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen F e m g K g b b Gambar 14. Logam berat Fe mgKg dalam daging ikan patin Kadungan nilai Fe pada sedimen Waduk Cirata cukup tinggi yaitu sebesar 29,495 mgKg. Logam berat Fe termasuk dalam kelompok esensial yaitu dibutuhkan oleh organisme tetapi dalam jumlah yang tidak banyak. Konsentrasi Fe pada daging ikan patin di awal penelitian sebesar 6,47 mgKg dan mengalami peningkatan akumulasi pada akhir penelitian menjadi 7,30 mgKg 11,37. Konsentrasi Fe pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium yang tidak diberi sedimen mengalami peningkatan sebesar 3,864 mgKg 88,22. Konsentrasi ini di bawah konsentrasi akumulasi pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium dengan diberi sedimen mengalami peningkatan sebesar 7,724 mgKg 93,74. Hal ini disebabkan karena mineral Fe mudah larut dalam air, sehingga konsentrasi logam Fe pada sedimen terurai oleh aerasi sehingga banyak diakumulasi oleh ikan dan sebagian dipakai untuk proses metabolisme. Kandungan Fe pada daging ikan ini termasuk dalam konsentrasi yang tidak aman untuk dikonsumsi karena telah melebihi standar baku mutu yang direkomendasikan oleh EPA 1987 dalam Laws 1993 yaitu sebesar 3 mgKg.

4.3. Distribusi Logam Berat pada Media Pemeliharaan Ikan

4.3.1. Logam berat timbal Pb

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen Pb m g K g Insang Hati Daging Gambar 15. Logam berat Pb pada media pemeliharaan Dari Gambar 15 terlihat bahwa kandungan logam berat Pb pada ikan yang dipelihara di Waduk Cirata akumulasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan akumulasi pada organ ikan patin yang dipelihara di akuarium. Kecuali logam berat Pb pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium yang tidak diberi sedimen kensentrasinya mengalami penurunan. Hal ini diduga karena media pengikat logam berat Pb pada ikan patin yaitu protein dan lemak kandungannya cukup tinggi, sehingga akumulasi pada daging relatif stabil tidak mudah terdepurasi.

4.3.2. Logam berat kadmium Cd

0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen Insang Hati Daging Gambar 16. Logam berat Cd pada media pemeliharaan Konsentrasi logam berat Cd Gambar 16 terlihat bahwa pada daging ikan patin yang dipelihara di akuarium tanpa diberi sedimen dari Waduk Cirata lebih rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi pada ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata. Hal ini diduga karena pada ikan patin yang tidak diberi sedimen terjadi depurasi dan susah kembali terikat oleh organ tubuh untuk kembali terakumulasi pada daging. Tetapi konsentrasi Cd pada ikan yang dipelihara di akuarium yang diberi sedimen konsentrasinya lebih tinggi, hal ini diduga karena kondisinya terkontrol dan ada sumber logam berat yaitu pada sedimen. Untuk insang pada ikan yang dipelihara di akuarium yang diberi sedimen konsentrasinya lebih tinggi dari pada yang dipelihara di akuarium yang tidak diberikan sedimen. Hal ini diduga oleh proses depurasi, karena pada insang logam berat Cd mudah sekali dilepaskan dan logam yang dilepaskan tadi tidak terikat pada sedimen sehingga kembali terakumulasi pada insang ikan. Kondisi ini berbeda dengan ikan patin yang dipelihara di akuarium dengan penambahan media sedimen, kandungannya lebih kecil karena logam Cd yang dilepaskan langsung diikat oleh sedimen dan susah kembali untuk diambiloleh ikan.

4.3.3. Logam berat merkuri Hg

0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen Hg m g Kg Insang Hati Daging Gambar 17. Logam berat Hg pada media pemeliharaan Akumulasi logam berat Hg pada ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata konsentrasinya lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi pada ikan patin yang dipelihara di akuarium Gambar 17. Hal ini diduga karena logam berat Hg bersifat cair dan mudah larut, tetapi yang di Waduk Cirata karena konsentrasi dan sumbernya banyak sehingga akumulasinya tetap tinggi.

4.3.4. Logam berat besi Fe

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Pakai Sedimen Fe m g K g Insang Hati Daging Gambar 18. Logam berat Fe pada media pemeliharaan Logam berat Fe termasuk yang esensial, sehingga masih diperlukan oleh ikan walaupun dalam jumlah yang tidak banyak untuk mengikat oksigen. Dari Gambar 18 terlihat bahwa dalam hati konsentrasinya paling tinggi dibanding dengan yang ada pada insang maupun daging. Konsentrasi pada ikan patin yang dipelihara diakuarium tanpa sedimen jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang diberi sedimen. Hal ini diduga karena logam Fe ini bersifat esensial, tetapi pada akuarium yang tidak diberikan sedimen logam beratnya mengalami pengurangan dan tidak ada penambahan dari sumber lain, sehingga yang ada digunakan untuk metabolisme oleh tubuh ikan patin itu sendiri.

4.4. Distribusi Logam Berat pada Organ Ikan

4.4.1.Logam berat timbal Pb 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 Insang Hati Daging Pb m g K g Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Gambar 19. Logam berat Pb pada organ tubuh ikan patin Data hasil analisis konsentrasi logam berat disajikan pada Gambar 19. Akumulasi logam berat Pb yang paling tinggi terdapat pada hati ikan patin. Sedangkan pada insang dan daging lebih rendah jika dibandingkan dengan hati. Hal ini sesuai dengan penelitian Laws 1993 konsentrasi logam berat Pb paling tinggi terdapat pada hati. Hanya konsentrasi logam berat Pb pada ikan patin yang dipelihara di Waduk Cirata kandungan di hati lebih rendah dari pada di insang maupun daging. Hal ini diduga karena akhir penelitian di Waduk Cirata masuk pada musim hujan, sehingga logam berat Pb mengalami pengenceran dan banyak terikat oleh sedimen sedangkan pada ikan mengalami depurasi. 4.4.2.Logam berat kadmium Cd 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 Insang Hati Daging Cd m g Kg Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Gambar 20. Logam berat Cd pada organ tubuh ikan patin Pada Gambar 20 terlihat bahwa konsentrasi logam Cd pada insang masih cukup tinggi terutama pada ikan patin yang dipelihara diakuarium. Hasil ini sesuai dengan penelitian Laws 1993 bahwa kandungan Cd tertinggi yaitu pada hati dan ginjal. Konsentrasi Cd pada hati dan ginjal dipengaruhi oleh sel protein thionin dan transpor metallothionin dari hati ke ginjal oleh sel darah merah. 4.4.3.Logam berat merkuri Hg 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 Insang Hati Daging Hg m g Kg Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Patin Gambar 21. Logam berat Hg pada organ tubuh ikan patin Logam berat Hg pada Gambar 21 mengambarkan bahwa pada ikan patin yang dipelihara di waduk Cirata konsentrasi tertinggi terdapa pada hati, tetapi pada ikan patin yang dipelihara di akuarium konsentrasi tertinggi yaitu pada daging. Hal ini diduga karena sifat logam Hg yang bersifat cair sehingga pada ikan yang dipelihara di akuarium mudah terdepurasi pada bagian insang dan hati, tetapi pada daging susah terombak karena terikat oleh lemak dan protein. 4.4.4.Logam berat besi Fe 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 Insang Hati Daging Fe m g K g Hasil dari Patin Cirata Awal Hasil dari Patin Cirata Akhir Hasil dari Patin Tanpa Sedimen Hasil dari Gambar 22. Logam berat Fe pada organ tubuh ikan patin Dari Gambar 22 terlihat bahwa pada awal penelitian adanya perbedaan konsentrasi logam berat pada setiap organ tubuh ikan patin yang diamati. Tetapi pada akhir penelitian, konsentrasi logam berat Fe tertinggi terdapat pada hati. Konsentrasi pada insang dan daging konsentrasinya lebih kecuali jika dibandingkan dengan konsentrasi pada hati. Hal ini sesuai dengan penelitian Laws 1993 dan disebabkan karena logam berat Fe ini esensial sehingga banyak digunakan untuk metabolisme dan pengikatan oksigen oleh ikan di dalam tubuh. Tetapi pada hati konsentrasi ini dianggap racun dan tidak didistribusikan ke organ lainnya. Penurunan konsentrasi pada daging terjadi pada ikan patin baik yang dipelihara di Waduk Cirata maupun akuarium.

4.5. Bioakumulasi Logam Berat pada Sedimen, Air, dan Ikan