4.2.2. Hati a. Timbal
Pb
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60
Hasil dari Patin Cirata Awal
Hasil dari Patin Cirata Akhir
Hasil dari Patin Tanpa Sedimen
Hasil dari Patin Pakai Sedimen
Pb m
g K
g bb
Gambar 7. Logam berat Pb mgKg dalam hati ikan patin Logam berat Pb termasuk dalam logam berat toksik bagi ikan dan banyak
tersedia di perairan Das et al. 2007. Pada awal penelitian organ hati ikan patin telah terkonsentrasi logam berat sebesar 0,1388 mgKg, pada akhir penelitian ada
kenaikan akumulasi logam berat pada hati sebanyak 0,268 mgKg 48,21. Logam berat Pb pada hati ikan patin yang dipelihara selama 6 bulan ternyata
akumulasinya cukup tinggi. Ikan patin termasuk ikan karnivora dan bisa memakan tumbuhan dan kacang-kacangan maka akumulasi logam berat akan lebih cepat
melalui rantai makanan. Menurut Zyadah 1998 cemaran logam berat terakumulasi pada air, sedimen, dan komponen yang mempengaruhi biologi
perikanan. Konsentrasi Pb pada hati ikan patin yang dipelihara di akuarium yang
tidak diberikan sedimen dari Waduk Cirata konsentrasinya cukup tinggi yaitu sebesar 0,219 mgKg kenaikannya sebesar 71,50 dari konsentrasi awal dan
konsentrasi pada hati ikan patin yang dipelihara diakuarium yang diberi sedimen Waduk Cirata kenaikannya sebesar 0,298 mgKg 68,24. Konsentrasi logam
berat Pb pada hati yang dipelihara secara alami di Waduk Cirata lebih kecil dari pada ikan yang dipelihara di akuarium. Hal ini diduga karena sifat dari logam Pb
itu sendiri yang terikat pada protein dan lemak, karena dalam hati ikan kandungan protein dan lemaknya rendah dibandingkan dengan enzim, sehingga logam berat
Pb bisa di eksresi keluar tubuh melalui urin atau peses. Tetapi karena dalam akuarium sangat terbatas, sehingga kemingkinan terserap masuk lagi ke dalam
tubuh ikan cukup tinggi serta ditunjang oleh salah satu media distribusinya
melalui media udara. Hasil penelitian emisi logam berat Pb banyak terdapat di udara disampaikan oleh Darmono 2008; Connell Miller 1995: Widowati et al.
2008; Effendi 2003: Das et al. 2007: Dauvalter Rognerud 2001. Konsentrasi Pb pada hati ikan yang dipelihara pada akuarium yang
menggunakan sedimen jumlahnya lebih kecil dari yang tidak menggunakan sedimen. Hal ini karena sifat logam berat yang berbentuk ionik sehingga mudah
terikat pada sedimen. Menurut Effendi 2003 logam Pb diserap oleh sedimentanah dengan baik. Salah satu upaya untuk menurunkan konsentrasi Pb
yaitu dengan meningkatkan kesadahan dan oksigen terlarut. Konsentrasi Pb pada hati baik yang dipelihara di Waduk Cirata maupun
akuarium akumulasinya telah melebihi baku mutu standar kemanan pangan yang ditetapkan oleh Kepdirjen P2HP-DKP No 010DJ-P2HP2007 tentang
pengendalian dan monitoring hasil perikanan yaitu sebesar 0,2 mgKg. Konsentrasi ini juga sudah tidak layak bagi manusia karena sudah melebihi
standar yang direkomendasikan oleh EPA 1987 dalam Laws 1993 yaitu baku mutu aman untuk manusia sebesar 0,05 mgKg. Sehingga insang hati ikan patin
sudah tidak layak dikonsumsi karena akan berakibat toksik bagi yang mengkonsumsinya.
b. Kadmium Cd