14 menyediakan block grant Saat ini terdapat 161 pendidikan perikanan
menengah yang terdiri Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri, DaerahSwasta dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh Indonesia.
Dikdasmen, 2002
2.4 Perencanaan SDM Terdapat beberapa pengertian tentang perencanaan SDM, diantaranya
menyatakan perencanaan merupakan suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu baik secara kualitas maupun
kuantitas dengan cara tertentu Umar, 2003. Ditambahkan melalui perencanan dimaksudkan agar perusahaan dapat terhindar dari kelangkaan sumber daya
manusia pada saat dibutuhkan maupun kelebihan SDM pada saat kurang dibutuhkan. Perencanaan merupakan unsur penting dalam mengembangkan
stratejik dan keunggulan bersaing suatu organisasi Purnama, 2000. Nawawi 2001 menyebutkan karena perencanaan SDM menyangkut prediksi kebutuhan
SDM di masa datang maka tujuan khususnya terkait pula dengan waktu yang terdiri dari tujuan perencanaan jangka pendek dan tujuan perencanaan jangka
sedangpanjang. Perencanaan SDM mengacu beberapa pendekatan seperti pendekatan
perencanaan dari atas ke bawah yang artinya kebutuhan direncanakan secara keseluruhan dari kebutuhan. Perencanaan dari bawah ke atas yang
mendasarkan pada kebutuhan gugus kecil dan selanjutnya diproyeksikan pada kebutuhan total, dan peramalan yang diarahkan untuk mendayagunakan SDM
yang ada dengan berbagai konsekuensi hak dan kewajiban. Untuk menentukan suatu proses perencanaan terdapat beberapa model yang dapat dipergunakan
diantaranya dengan model peramalan Umar, 2003.
2.5 Motivasi Bekerja di Laut
Menurut kamus bahasa Indonesia modern Muhammad Ali, motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan seseorang untuk
bekerja. Motivasi orang untuk bekerja bermacam-macam Arep dan Tanjung 2003. Demikian halnya dengan tenaga kerja yang bekerja di laut. Memutuskan
untuk bekerja di laut tentunya bukan hal mudah karena memerlukan berbagai pertimbangkan. Disamping diperlukan kompetensi sebagai anak buah kapal ikan,
juga dibutuhkan fisik dan jasmani yang baik serta mental dan kepribadian yang
15 kuat karena dalam kurun waktu yang lama harus berada di laut. Kegiatan
penangkapan ikan pada kapal-kapal penangkapan ikan yang masuk dalam skala industri membutuhkan waktu operasional penangkapan ikan minimal 1 bulan
berada di laut. Untuk itu diperlukan motivasi yang sangat kuat bagi seseorang untuk bekerja di laut, sehingga masa kerja karyawan menjadi panjang, kinerjanya
menjadi semakin baik dalam menunjang kesuksesan bagi perusahaan. Tenaga kerja menengah berkontribusi sebesar lebih dari 25 ANKAPIN TK II dan lebih
dari 22 untuk ATKAPIN II dari total tenaga kerja pada kapal yang berukuran antara 24 m hingga 72 m. Untuk kapal dengan ukuran kurang dari 24 m porsi
tersebut lebih besar. Hal ini berarti dalam satu kapal dengan 12 awak kapal, tiga orang lebih adalah tenaga menengah.
Menurut Maslows jika kebutuhan seseorang sudah terpenuhi maka akan termotivasi untuk bekerja. Ditambahkan terdapat lima hirarki kebutuhan
manusia yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamananperlindungan, kebutuhan akan kebersamaansosial, kebutuhan penghormatan dan
penghargaan serta kebutuhan aktualisasi diri. Jadi, hal pertama yang harus dipenuhi dulu adalah kebutuhan fisik. Apabila kebutuhan fisik telah terpenuhi,
maka kebutuhan yang berikutnya adalah kebutuhan keamanan. Demikian seterusnya sampai pada kebutuhan tertinggi yaitu kebutuhan aktulisasi diri.
Berdasarkan kebutuhan tersebut yang sangat didambakan oleh setiap individu, maka seorang pimpinan SDM sangat perlu mempelajari secara seksama tentang
tingkat-tingkat kebutuhan bagi bawahannya Umar, 2003. SDM perikanan menengah sejak dari sekolah menengah SUPM, SMK
sudah menyadari untuk disiapkan dan diarahkan untuk bekerja di laut dengan berbagai kegiatan yang mendasari kompetensinya. Secara umum 80 lebih
lulusan langsung bekerja di kapal perikanan. Selanjutnya berbagai aspek berpengaruh terhadap motivasi untuk bertahan bekerja di laut seperti aspek
pendapatan, aspek manajemen kapal dan lainnya Dikmenjur, 2002.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian