61
5
.4.2 Strategi pengembangan tenaga teknis perikanan tingkat menengah
Berdasarkan analisis
TOWS dan pendapat dari nara sumber diperoleh gambaran kondisi faktor pendorong serta faktor penghambat dalam
pengembangan tersebut. Komponen – komponen esensial dari kondisi tersebut dijadikan acuan dalam penyusunan strategi pengembangan penyediaan tenaga
teknis perikanan tingkat menengah. Strategi pengembangan yang dirancang meliputi : 1 pengembangan infrastruktur, 2 peningkatan kualitas lembaga
pendidikan perikanan, 3 kebijakan sertifikasi, 4 pengembangan kerjasama, 5 peraturan tenaga kerja 6 sistem pengelolaan pendidikan, 7 perijinan kapal
penangkap ikan.
5.4.2.1 Strategi pengembangan infrastruktur
Infastruktur pendukung pengembangan tenaga teknis kelautan dan perikanan tingkat menengah yang tersedia pada lembaga pendidikan kejuruan
yang ada pada saat ini relatif masih jauh dari memadai. Kondisi ketersediaan infrastruktur yang tidak merata pada setiap lembaga pendidikan menyebabkan
produk kualitas lulusan yang dihasilkan masih berbeda, sehingga diperlukan adanya suatu standar sarana dan prasarana yang dapat diacu oleh seluruh
lembaga pendidikan yang ada. Banyak lembaga pendidikan yang hanya memiliki sarana gedung tempat belajar namun tidak memiliki sarana bagi siswa
untuk melakukan praktek. Padahal lulusan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan kejuruan seharusnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai.
Kondisi ini menunjukkan kemampuan dan keterampilan tenaga-tenaga yang dihasilkan sangatlah bergantung pada latihanpraktek ataupun magang selama
menjalani pendidikan. Kegiatan pengembangan pendidikan sangatlah mutlak membutuhkan
infrastruktur yang menyangkut prasarana dan sarana yang memadai. Kondisi infrastruktur yang ada saat ini pada rata-rata lembaga pendidikan formal
menengah kejuruan kelautan dan perikanan diduga menyebabkan kurang berkualitasnya lulusan yang dihasilkan. Sehingga untuk meningkatkan mutu
lulusan maka lembaga pendidikan dituntut untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar yang telah ditetapkan dalam STCW- F 1995.
Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan sarana dan prasarana sangatlah berkaitan dengan besarnya dana yang harus dipersiapkan dan
62 disediakan karena mahalnya biaya sarana tersebut. Sesuai dengan ketentuan
dalam STCW – F disebutkan bahwa selain komponen sarana pembelajaran yang dipersiapkan selama pendidikan, juga harus disediakan sarana khusus yang
diperlukan untuk melengkapi kemampuan siswa misalnya yang berkaitan dengan keselamatan di kapal, pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan
dan lingkungan perairan daerah penangkapan. Agar pengembangan tenaga teknis perikanan tingkat menengah dalam menghasilkan tenaga kerja yang
memilki kemampuan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan diperlukan suatu kebijakan yang bersifat nasional. Hal tersebut sangatlah berkaitan dengan
kemampuan pemerintah dalam mengelola lembaga pendidikan kejuruan yang telah eksis pada saat ini diantaranya dengan :
1. Melakukan seleksi prioritas pengembangan terhadap lembaga-lembaga
pendidikan yang ada 2.
Menetapkan batas waktu kepada lembaga pendidkan untuk memenuhi ketentuan pengembangan yang dipersyaratkan
3. Melaksanakan pengawasan pengembangan terhadap lembaga pendidkan
4. Menetapkan ketentuan yang menyangkut persyaratan pendirian lembaga
pendidikan kejuruan secara ketat
5.4.2.2 Strategi peningkatan kualitas lembaga pendidikan perikanan