Rasio Pengembalian Modal Return on Equity Rasio Laba Operasi atas Total Investasi Return on Investment
32
Tingkat kepuasan nasabah LKM-A Berkah secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kriteria pada tabel 6 berikut
ini. Tabel 6 Kriteria indeks kepuasan konsumen
a
Angka Indeks Interpretasi
0.00-0.20 Sangat Tidak Puas
0.21-0.40 Tidak Puas
0.41-0.60 Cukup Puas
0.61-0.80 Puas
0.81-1.00 Sangat Puas
a
Sumber : Ihsan dalam Oktaviani dan Suryana 2006
Definisi Operasional
Berikut ini merupakan tabel yang berisikan definisi operasional dari atribut- atribut yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 7 Definisi operasional atribut-atribut penelitian di LKM-A Berkah
Lokasi LKM-A 1= Jarak lokasi sangat jauh dan sangat sulit dicapai
2= Jarak lokasi jauh dan sulit dicapai 3= Jarak lokasi cukup dekat dan cukup mudah
ditempuh 4= Jarak lokasi dekat dan mudah ditempuh
5= Jarak lokasi sangat dekat dan sangat mudah ditempuh
Kebersihan LKM-A 1= LKM-A Berkah sangat kotor dan tidak nyaman
2= LKM-A Berkah kotor dan tidak nyaman 3= LKM-A Berkah cukup bersih dan nyaman
4= LKM-A Berkah bersih dan nyaman 5= LKM-A Berkah sangat bersih dan nyaman
Kelengkapan fasilitas kantor seperti kursi tunggu, formslip setorankwitansi, tempat menulis, alat tulis,
komputer. 1= Fasilitas LKM-A Berkah sangat tidak lengkap
semua alat yang dibutuhkan tidak tersedia 2= Fasilitas LKM-A Berkah tidak lengkap hanya
ada beberapa kebutuhan yang tersedia 3= Fasilitas LKM-A Berkah cukup lengkap
setengah dari alat yang dibutuhkan tersedia 4= Fasilitas LKM-A Berkah lengkap hanya ada
beberapa kebutuhan yang tidak ada 5= Fasilitas LKM-A Berkah sangat lengkap semua
kebutuhan tersedia
Kartu Nasabah 1= Sangat tidak menyukai kebijakan kepemilikan
kartu nasabah saat ini 2= Tidak menyukai kebijakan kepemilikan kartu
nasabah saat ini 3= Menerima saja kebijakan kepemilikan kartu
nasabah saat ini 4= Menyukai kebijakan kepemilikan kartu nasabah
saat ini 5= Sangat menyukai kebijakan kepemilikan kartu
nasabah saat ini
33 Ketelitian dan keakuratan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya 1= Karyawan sangat tidak teliti dalam
melaksanakan pekerjaannya 2= Karyawan tidak teliti dalam melaksanakan
pekerjaannya 3= Karyawan cukup teliti dalam melaksanakan
pekerjaannya 4= Karyawan teliti dalam melaksanakan
pekerjaannya 5= Karyawan sangat teliti dalam melaksanakan
pekerjaannya
Realisasi janji 1= Manajemen LKM-A Berkah sama sekali tidak
pernah menepati janji pemberian pinjaman 2= Manajemen LKM-A Berkah seringkali tidak
pernah menepati janji pemberian pinjaman 3= Manajemen LKM-A Berkah jarang tidak
menepati janji pemberian pinjaman 4= Manajemen LKM-A Berkah sangat jarang tidak
menepati janji pemberian pinjaman 5= Manajemen LKM-A Berkah selalu menepati
janji pemberian pinjaman
Kerjasama dengan pihak lain Kerjasama dengan pihak lain
1= Dana permodalan dari luar LKM-A sangat tidak membantu pemberian pinjaman
2= Dana permodalan dari luar LKM-A tidak membantu pemberian pinjaman
3= Dana permodalan dari luar LKM-A cukup membantu pemberian pinjaman
4= Dana permodalan dari luar LKM-A membantu pemberian pinjaman
5= Dana permodalan dari luar LKM-A sangat membantu pemberian pinjaman
Kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi masalah 1= Sangat tidak responsive dalam menangani
masalah 2= Tidak responsive dalam menangani masalah
3= Cukup responsive dalam menangani masalah 4= Responsive dalam menangani masalah
5= Rangat responsive dalam menangani masalah
Kecepatan dalam menangani transaksi 1= Sangat lamban dalam menangani transaksi
2= Lamban dalam menangani transaksi 3= Cukup cepat dalam menangani transaksi
4= Cepat dalam menangani transaksi 5= Sangat Cepat dalam menangani transaksi
Pemberian informasi 1= Tidak pernah ada informasi yang diberikan
mengenai kegiatan LKM-A 2= Pernah ada informasi yang diberikan mengenai
kegiatan LKM-A tetapi tidak jelas 3= Ada informasi yang diberikan mengenai
kegiatan LKM-A dan cukup jelas 4= Ada informasi yang diberikan mengenai
kegiatan LKM-A dan jelas 5= Ada informasi yang diberikan mengenai
kegiatan LKM-A dan sangat jelas
Pengetahuan karyawan dalam memberikan informasi kepada nasabah
1= Informasi yang diberikan sangat tidak jelas 2= Informasi yang diberikan tidak jelas
3= Informasi yang diberikan kurang jelas 4= Informasi yang diberikan jelas
5= Onformasi yang diberikan sangat jelas
Proses penentuan nilai bagi hasil yang disetujui bersama oleh manajemen dan nasabah
1= Nasabah sangat tidak setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati
2= Nasabah tidak setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati
3= Nasabah cukup setuju dengan pembagian bagi hasil yang telah disepakati
34 Proses penentuan nilai bagi hasil yang disetujui
bersama oleh manajemen dan nasabah 4= Nasabah setuju dengan pembagian bagi hasil
yang telah disepakati 5= Nasabah sangat setuju dengan pembagian bagi
hasil yang telah disepakati
Sistem Penagihan Pinjaman 1= Sistem penagihan yang ada sangat tidak efektif
dan efisien 2= Sistem penagihan yang ada tidak efektif dan
efisien 3= Sistem penagihan yang ada cukup efektif dan
efisien 4= Sistem penagihan yang ada telah efektif dan
efisien 5= Sistem penagihan yang ada telah sangat efektif
dan efisien
Penyelenggaraan Rapat Anggota tepat waktu 1= Rapat anggota sangat tidak bermanfaat bagi
anggota 2= Rapat anggota tidak bermanfaat bagi anggota
3= Rapat anggota cukup bermanfaat bagi anggota 4= Rapat anggota bermanfaat bagi anggota
5= Rapat anggota sangat bermanfaat bagi anggota
Kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang diberikan LKM-A
Kemudahan dalam memanfaatkan jasa yang diberikan LKM-A
1= Meminjam di LKM-A Berkah sangat sulit dan terlalu banyak persyaratan
2= Meminjam di LKM-A Berkah sulit dan banyak persyaratan
3= Meminjam di LKM-A Berkah cukup mudah dan cukup banyak persyaratan
4= Meminjam di LKM-A Berkah mudah dan sedikit persyaratan
5= Meminjam di LKM-A Berkah sangat mudah dan sangat sedikit persyaratan
Pemberian hadiah bagi nasabah aktif 1= Sangat tidak suka dengan hadiah yang telah
diberikan 2= Tidak suka dengan hadiah yang telah diberikan
3= Cukup suka dengan hadiah yang telah diberikan 4= Senang dengan hadiah yang telah diberikan
5= Sangat senang dengan hadiah yang telah diberikan
Sistem Infaq 1= Adanya sistem infaq sangat memberatkan
nasabah dan tidak tepat sasaran 2= Adanya sistem infaq memberatkan nasabah dan
tidak tepat sasaran 3= Adanya sistem infaq tidak memberikan
pengaruh apapun pada nasabah 4= Adanya sistem infaq tidak memberatkan
nasabah, tepat sasaran, dan membantu nasabah utuk beramal
5= Adanya sistem infaq sangat tidak memberatkan nasabah, sangat tepat sasaran, dan sangat
membantu nasabah utuk beramal
Waktu pinjaman 1= Waktu pinjaman sangat menyulitkan nasabah
dalam mengembalikan pinjaman 2= Waktu pinjaman menyulitkan nasabah dalam
mengembalikan pinjaman 3= Waktu pinjaman cukup memudahkan nasabah
dalam mengembalikan pinjaman 4= Waktu pinjaman memudahkan nasabah dalam
mengembalikan pinjaman 5= Waktu pinjaman sangat memudahkan nasabah
dalam mengembalikan pinjaman
Adanya akad saat transaksi berlangsung 1= Nasabah sangat tidak setuju dengan adanya
akad saat transaksi peminjaman 2= Nasabah tidak setuju dengan adanya akad saat
transaksi peminjaman
35 Adanya akad saat transaksi berlangsung
3= Nasabah cukup setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman
4= Nasabah setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman
5= Nasabah sangat setuju dengan adanya akad saat transaksi peminjaman
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambaran Umum Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Berkah
Sejarah LKM-A Berkah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A Berkah pada awal mula
berdiri merupakan lembaga keuangan yang berada di bawah Gapoktan Berkah sub-unit simpan pinjam. Pembentukan LKM-A terjadi atas dasar kebutuhan para
pengurus dan anggota untuk mengelola sumber permodalan Gapoktan yang berasal dari dana pemerintah, yaitu dana Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan PUAP.
Gapoktan Tani Berkah berdiri pada bulan April tahun 2009 dan terdiri dari tiga kelompok tani yaitu Mandiri I, Mandiri II, dan Maju Bersama. Pembentukan
Gapoktan pada awalnya bertujuan untuk mendapatkan dana bantuan pinjaman dari pemerintah bagi masyarakat pertanian khususnya para petani kecil. Dana tersebut
merupakan dana PUAP yang akan diberikan dengan syarat petani harus ikut serta dalam suatu Gapoktan. Cara pemberian dana dilakukan secara kolektif dan
Gapoktan bertanggung jawab atas perputaran dana PUAP dengan cara melaporkan pengguliran dana secara berkala setiap bulan kepada pemerintah melalui para
penyuluh. Pemberian dana PUAP tersebut akhirnya diberikan kepada Gapoktan Tani Berkah pada akhir tahun 2009 sebagai salah satu penerima dana PUAP dari
23 Gapoktan wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
Pada saat pembentukan Gapoktan, pembentukan LKM-A telah dilakukan namun belum berjalan aktif. Pengurus Gapoktan masih merangkap sebagai
pengurus LKM-A, pengawasan terhadap dana pinjaman dari pemerintah pun sangat rendah. Setahun setelah pemberian pinjaman dana PUAP, mulai terlihat
banyak pinjaman yang tidak juga dikembalikan oleh anggota gapoktan. Pinjaman terus mengalami kemacetan sampai akhirnya seorang tokoh masyarakat di daerah
sekitar yang telah ditunjuk sebagai manajer LKM-A mengambil alih kendali. Hal tersebut disetujui oleh para anggota yang tergolong lancar dalam pengembalian
dikarenakan sulit untuk melakukan pinjaman berulang apabila dana yang akan dipinjamkan tersendat di anggota lainnya. Penyuluh setempat juga sepakat untuk
memperbaharui kepengurusan LKM-A bagi keberlangsungan sub-unit simpan pinjam dan LKM-A Berkah.
LKM-A Berkah memulai kepengurusannya yang baru dan terpisah dari Gapoktan pada tahun 2011. Manajer LKM-A mencoba membuat berbagai strategi
baru yang diharapkan dapat membuat pinjaman terus bergulir dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satu strategi yang dapat meringankan nasabah LKM-A
yaitu dengan memberlakukan sistem ekonomi Islam Syariah yang
36
mempermudah proses pengembalian yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengembalian pinjaman.
Banyak kendala yang dihadapi LKM-A Berkah dalam menangani dana pemerintah. Meskipun sulit, pengelolaan dana ini masih terus berjalan berkat kerja
sama antar Gapoktan dan LKM-A. Pemerintah pada saat itu khususnya Departemen Pertanian ingin memberikan apresiasi bagi Gapoktan dengan cara
memberikan pelatihan mengenai LKM-A. Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Peternakan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Bogor akhirnya memilih
Gapoktan Tani Berkah dengan LKM-A Berkah sebagai satu-satunya Gapoktan yang menjadi perwakilan dari Kota dan Kabupaten Bogor karena dianggap
sebagai salah satu Gapoktan yang aktif dan mampu bertahan dalam penyaluran dana PUAP yang terus bergulir.
Pendirian LKM-A Berkah secara resmi terjadi pada tanggal 5 Juni tahun 2011 dengan struktur organisasi baru dan perlahan berdiri secara mandiri dibawah
organisasi Gapoktan Tani Berkah. Perkembangan LKM-A terus terlihat dari peningkatan nominal peminjaman serta persentasi pinjaman lancar dari tahun ke
tahun. Saat ini LKM-A Berkah sedang bersiap untuk memperkuat dirinya dengan lembaga hukum berupa koperasi yang tentunya berdasarkan prinsip Syariah,
sesuai dengan sistem yang telah berjalan saat ini. Visi dan Misi LKM-A Berkah
Visi dan misi dari LKM-A Berkah merupakan cerminan masa depan dari lembaga keuangan ini. Karena lembaga keuangan ini menjalankan sistem
berdasarkan sistem ekonomi Islam, maka visi dan misinya kental akan nuansa keagamaan. Berikut ini adalah visi dan misi dari LKM-A Berkah.
Visi :
1. Menjadi lembaga keuangan yang mendapat Ridha Allah SWT, kuat, dan dipercaya.
2. Sebagai lembaga yang sportif, luwes, dinamis, dan adil dalam melaksanakan peraturan.
Misi : 1. Menanamkan keyakinan bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik pemberi
rezeki. 2. Membudayakan kejujuran, amanah, sabar, dan membiasakan tertib dalam
muamalah. 3. Memberikan pelayanan optimal, mudah, cepat, tepat, aman,dan nyaman.
4. Meningkatkan kemampuan nasabah dalam mengakses modal. 5. Membantu masayarakat pertanian dalam memenuhi kebutuhan akan sarana
pertanian. 6. Mengadvokasi nasabah, khususnya petani dalam menyelesaikan masalah
pertanian.
Struktur Organisasi LKM-A Berkah
Struktur organisasi menunjukkan suatu suusunan yang saling terkait dan memiliki hubungan. Struktur organisasi juga dapat menggambarkan tanggung
jawab yang diemban oleh tiap-tiap individu atau kelompok dalam struktur tersebut. Dalam setiap organisasi maupun kelembagaan, pasti memiliki struktur
organisasi dengan stuktur dan komposisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
37
dan kegiatan yang dilakukan. Struktur organisasi pada LKM-A Berkah dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.
Gambar 5 Struktur organisasi LKMA Berkah
Setiap bagian dari struktur organisasi memiliki spesifikasi tugas masing- masing. Adapun uraian tugas dari mereka adalah sebagai berikut :
1. Sekretaris •
Mencatat administrasi dan kegiatan yang dilakukan LKM-A •
Membuat surat undangan untuk keperluan LKM-A 2. Bendahara
• Melakukan pembukuan pinjaman dan cicilan
• Mengerjakan buku besar
3. Kolektor •
Melakukan kegiatan penagihan kepada nasabah •
Membantu manajer dalam melakukan pencairan
Aktivitas LKM-A Berkah
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A Berkah memiliki beberapa kegiatan yang tidak jauh berbeda dengan lembaga keuangan mikro lainnya.
Kegiatan utama yang dilakukan oleh LKM-A Berkah adalah simpan pinjam yang sumber permodalannya berasal dari dana PUAP. Sistem yang digunakan oleh
LKM-A Berkah menggunakan Sistem Syariah yang dalam lembaga keuangan dikenal tidak menyulitkan nasabah maupun pemberi pinjaman. Perbedaan LKM-A
dengan LKM salah satunya adalah target dari pinjaman yang diberikan. LKM-A lebih memprioritaskan individu yang memiliki latar belakang pertanian secara
luas sebagai nasabah utama.
Aktivitas pembiayaan yang ada di LKM-A Berkah pada mulanya tidak memiliki plafon pinjaman seperti pada lembaga keuangan lainnya, tetapi karena
manajemen LKM-A mulai merasa membutuhkan sistem tersebut untuk membatasi jumlah pinjaman, mulai tahun 2012 plafon pinjaman pun mulai diberlakukan.
Plafon pinjaman terdiri dari dua jenis, yang terdiri dari pinjaman dengan nominal Rp500 000-Rp1 000 000 dan pinjaman dengan nominal lebih dari Rp1 000 000.
Waktu angsuran kedua plafon tersebut juga berbeda, plafon pertama memiliki
Pengawas LKM-A
Ketua Kelompok-Kelompok Tani
Manajer LKM-A
Jajat Sudrajat
Sekretaris
1.
Resti Juliastuti
2.
Lulu Faizah
Bendahara
Ita
Kolektor
Asnah
38
waktu pinjaman 100 hari dengan angsuran yang dibayarkan setiap 10 hari sekali, sedangkan plafon kedua memiliki waktu pinjaman 10 bulan dengan angsuran
yang dibayarkan setiap satu bulan sekali.
Keanggotaan dan Penyaluran Dana PUAP di LKM-A Berkah
Sejak awal mula berdiri, lembaga keuangan ini memiliki tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan permodalan bagi masyarakat pedesaan,
khususnya yang bekerja di bidang pertanian. Sumber permodalan dari kegiatan simpan pinjam ini berasal dari dana bergulir pemerintah dalam bentuk dana
PUAP. Pada saat dana pinjaman dari pemerintah turun, Gapoktan dan LKM-A menyalurkannya kepada para petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani
Berkah. Seiring berjalannya waktu, banyak petani yang tidak sanggup ataupun tidak merasa perlu mengembalikan pinjaman tersebut sehingga mengganggu
kegiatan sinpan pinjam di LKMA Berkah. Sebagai alternatif penyelesaian masalah, maka Manajer LKM-A membuat strategi baru yaitu dengan
memperpanjang jangka waktu peminjaman dari pengembalian yang dilakukan setiap bulan diubah menjadi cicilan yang dilakukan selama 100 hari sesuai masa
tanam padi karena mayoritas nasabah merupakan petani padi. Cakupan peminjam pun tidak hanya anggota Gapoktan tetapi diperluas hingga masyarakat
yang berprofesi sebagai pedagang produk-produk agribisnis untuk mempercepat perputaran dana.
Saat ini LKM-A telah memiliki nasabah sebanyak 127 orang yang 69 diantaranya telah terdaftar sebagai anggota LKM-A Berkah. Nasabah yang berasal
dari luar Gapoktan dapat bergabung menjadi anggota Gapoktan merangkap LKM-A setelah melakukan pinjaman minimal tiga kali. Persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menjadi anggota, nasabah harus membayarkan simpanan pokok sebesar Rp50 000 dan hanya dibayarkan sekali dalam keanggotaan. Simpanan
wajib dalam LKM-A Berkah merupakan tabungan yang dimiliki oleh nasabah. Sifat simpanan wajib ini bersifat tidak wajib, tergantung dari keinginan dan
kemampuan nasabah. Sedangkan untuk dapat meminjam di LKM-A, calon nasabah hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang akan disetujui oleh ketua
Gapoktan dan manajer LKM-A, mengumpulkan fotokopi KTP Kartu Tanda Penduduk dan KK Kartu Keluarga. Dalam setiap pencairan pinjaman, LKM-A
mewajibkan nasabahnya untuk memberikan infaq sumbangan tanpa jumlah minimal untuk membantu anak yatim maupun orang-orang yang membutuhkan.
Penyaluran dana tersebut akan dilakukan setiap akhir tahun disaksikan oleh beberapa perwakilan nasabah beserta pengurus LKM-A dan Gapoktan.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
Analisis kinerja keuangan atau hal yang finansisal penting untuk diketahui bagaimana kinerja sebuah perusahaan atau organisasi bagi lembaga keuangan
seperti LKM-A Berkah. Penilaian akan kinerja keuangan penting dilakukan karena akan memperlihatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Analisis rasio
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis rasio likuiditas, analisis rasio
39
solvabilitas, dan analisis rasio profitabilitas. Analisis rasio yang telah dilakukan nantinya dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kinerja dari
LKM-A Berkah.
Analisis Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio likuiditas pada LKM-A Berkah dihitung menggunakan rasio lancer dan rasio kas.
a.
Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar adalah perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar. Aset lancar terdiri dari kas dan piutang, sedangkan kewajiban lancar terdiri dari
simpanan wajib dan iuran pokok. Hasil dari perhitungan rasio lancar dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8 Rasio lancar LKM-A Berkah periode 2010-2012
a
Tahun Aset Lancar Rp
Kewajiban Lancar Rp Rasio
2010 79 341 250
5 442 000 14.58
2011 98 318 600
6 802 000 14.45
2012 110 680 000
7 215 000 15.34
a
Sumber : Data primer Diolah
Hasil perhitungan rasio lancar LKM-A Berkah menunjukkan bahwa aset lancar LKM-A besarnya 14.8 kali kewajiban lancarnya pada tahun 2010,
sedangkan pada tahun 2011 dan tahun 2012 memiliki besar aset lancar masing- masing sebesar 14.45 dan 15.34. Dalam praktiknya, rasio lancar yang tergolong
baik memiliki standar perbandingan 200 2:1 antara kas dan kewajiban lancer. Nilai-nilai tersebut cukup tinggi dan dianggap masih sangat mampu untuk
memenuhi kewajiban-kewajban lancarnya. Walaupun memiliki nilai yang cukup tinggi, rasio lancar LKM-A Berkah dari tahun 2010 hingga tahun 2012 mengalami
fluktuasi. Terjadi nilai penurunan rasio pada tahun 2011 sebesar 0.13 dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0.89. Pada LKM-A Berkah
dalam perhitungan yang telah dilakukan, nilai rasio lancar keseluruhan lebih dari 200 yang berarti LKM-A Berkah memiliki kemampuan yang sangat baik untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek.