Distribusi Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Subjek Penelitian Faktor Risiko Penyakit Periodontal

4.6 Distribusi Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Subjek Penelitian

Pada Tabel 8 terlihat bahwa sebagian besar anak normal tidak membutuhkan perawatan periodontal, yaitu sebanyak 20 anak 39,2 sedangkan anak autis yang tidak membutuhkan perawatan periodontal adalah sebanyak 8 anak 15,7. Sebanyak 33 anak autis 64,7 membutuhkan perbaikan oral higiene dan skeling profesional, sedangkan pada anak normal sebanyak 22 anak 43,1. Pada kelompok usia 6-12 tahun, sebanyak 16 anak 48,5 pada anak autis memerlukan perbaikan oral higiene dan skeling profesional, sedangkan hanya 6 anak 18,2 pada anak normal. Pada kelompok usia 13-18 tahun sebanyak 17 anak 94,4 yang memerlukan perbaikan oral higiene dan skeling profesional pada anak autis, sedangkan 16 anak 88,9 pada anak normal. Tabel 8. Distribusi kebutuhan perawatan periodontal pada subjek penelitian Kebutuhan perawatan periodontal Kelompok Autis Normal 6-12 tahun n=33 13-18 tahun n=18 Total n=51 6-12 tahun n=33 13-18 tahun n=18 Total n=51 n n n n n n Tidak perlu perawatan Instruksi perbaikan oral higiene Instruksi oral higiene skeling profesional Instruksi oral higiene, skeling profesional perawatan kompleks 7 21,2 10 30,3 16 48,5 - 1 5,6 - 17 94,4 - 8 15,7 10 19,6 33 64,7 - 19 57,6 8 24,2 6 18,2 - 1 5,6 1 5,6 16 88,9 - 20 39,2 9 17,6 22 43,1 -

4.7 Faktor Risiko Penyakit Periodontal

Faktor risiko penyakit periodontal berupa tindakan pemeliharaan kesehatan gigi terdiri atas: frekuensi, waktu menyikat gigi, kunjungan ke dokter gigi, kunjungan ke dokter gigi untuk skeling, dan frekuensi makan di luar jam makan utama dapat dilihat pada Tabel 9. Frekuensi menyikat gigi yang benar pada anak autis dilakukan oleh 66,7 anak, namun hanya 11,8 anak dengan waktu menyikat gigi yang benar. Pada anak normal, frekuensi menyikat gigi yang benar dilakukan oleh keseluruhan anak 100 dan 31,4 diantaranya menyikat gigi dengan waktu yang benar. Sebanyak 17,6 anak autis pernah melakukan kunjungan ke dokter gigi dan tidak ada satupun yang rutin ke dokter gigi, sedangkan 39,2 anak normal pernah melakukan kunjungan ke dokter gigi bahkan 5,9 lainnya rutin melakukan kunjungan ke dokter gigi, selain itu sebanyak 98,04 anak autis tidak pernah skeling dan pada anak normal, yaitu sebanyak 92,16. Untuk frekuensi makan diluar jam makan utama terdapat 17,6 anak autis dengan frekuensi makan diluar jam makan utama yang salah, sedangkan pada anak normal sebanyak 19,6 Tabel 9. Tabel 9. Faktor risiko penyakit periodontal Faktor risiko penyakit periodontal Autis n=51 Normal n=51 n n Frekuensi menyikat gigi a. ≥ 2 kali b. 1 kali jarang

c. Tidak pernah

Waktu menyikat gigi a. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur b. Waktu menyikat gigi salah c. Tidak pernah Kunjungan ke dokter gigi a. Rutin b. Pernah c. Tidak pernah 34 66,7 17 33,3 - 6 11,8 45 88,2 - - 9 17,6 42 82,4 51 100 - - 16 31,4 35 68,6 - 3 5,9 20 39,2 28 54,9 Tabel 9. Faktor risiko penyakit periodontal lanjutan Faktor risiko penyakit periodontal Autis n=51 Normal n=51 n n Kunjungan ke dokter gigi untuk skeling a. Rutin b. Pernah c. Tidak Pernah Frekuensi makan di luar jam makan utama a. ≤ 3 kali b. 4 kali - 1 1,96 50 98,04 42 82,4 9 17,6 - 4 7,84 47 92,16 41 80,4 10 19,6

BAB 5 PEMBAHASAN