Pendekatan Between Estimator BW

Jika dicermati lebih lanjut pada tingkat KabupatenKota, terlihat bahwa Kota Tangerang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi, yaitu 6,32 persen per tahun, sedangkan Kabupaten Tangerang rata-rata pertumbuhan ekonominya paling rendah hanya 3,95 persen per tahun Tabel 6. Tabel 6. Pertumbuhan Ekonomi Menurut KabupatenKota se Provinsi Banten Tahun 2007-2009 KabupatenKota 2007 2008 2009 Rata-rata Kab. Pandeglang 4,48 4,29 3,97 4,25 Kab. Lebak 4,90 4,06 4,10 4,35 Kab. Serang 6,48 5,51 4,40 5,46 Kab. Tangerang 4,71 3,95 3,18 3,95 Kota Tangerang 6,86 6,37 5,74 6,32 Kota Cilegon 6,25 5,63 5,44 5,77 Provinsi Banten 6,04 5,77 4,69 5,50 Sumber: BPS Provinsi Banten data diolah Pertumbubahan ekonomi Banten tidak terlepas dari peran sektor unggulan yaitu sektor industri. Sektor ini menyumbang lebih dari 40 persen PDRB Provinsi Banten. Sektor unggulan berikutnya adalah sektor perdagangan dan jasa Gambar 9, namun melihat rata rata penyerapan tenaga kerja kedua sektor ini relatif sama dengan sektor yang bukan unggulan, yaitu sektor pertanian. Sumber: BPS Provinsi Banten data diolah Gambar 9. Persentase Distribusi sembilan Sektor Kegiatan Ekonomi di Provinsi Banten 2000 – 2008 Rata-rata PDRB perkapita Provinsi Banten tahun 2002–2009 sebesar 10,11 juta per tahun BPS Provinsi Banten, 2009. Gambar 10 menunjukkan bahwa dari 8 KabupatenKota di Provinsi Banten, hanya ada dua daerah yang 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 9. JASA-JASA 8. KEUANGAN, PERSEWAAN JASA PERUSAHAAN 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 5. B A N G U N A N 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1. PERTANIAN memiliki rata-rata PDRB perkapita diatas nilai tersebut, yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon dengan nilai rata-rata masing-masing 15,19 juta rupiah dan 29,42 juta rupiah. Kedua kota ini merupakan daerah perindustrian, sehingga pendapatan perkapitanya besar. Sedangkan empat KabupatenKota lainnya memiliki PDRB perkapita dibawah nilai rata-rata. Terlihat bahwa terjadi ketimpangan dalam distribusi pendapatan antar KabupatenKota di Provinsi Banten Gambar 10. - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 tahun Ju taan R u p iah pandeglang lebak kab.tangerang serang kot.tangerang cilegon Sumber: BPS Provinsi Banten data diolah Gambar 10. Perkembangan PDRB Perkapita KabupatenKota di Provinsi Banten 2002 – 2009 Perbedaan pendapatan penduduk antar kabupatenkota juga menunjukan pola konsumsi yang berbeda pula. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah yang pola konsusmsi non makanan lebih mendominasi dibanding konsumsi makanan yaitu sebesar 60,8 persen dibanding 39,2 persen. Kabupaten Tangerang juga merupakan daerah yang hampir sama pola konsumsinya dengan Kota tangerang, dan empat kabupatenkota lainnya, pola konsumsinya masih didominasi oleh pengeluaran untuk konsumsi makanan Tabel 7. Tabel 7. Persentase Pengeluaran Perkapita Sebulan Menurut KabupatenKota dan Jenis Pengeluaran, Tahun 2009 KabupatenKota Jenis Pengeluaran Makanan Non Makanan Kab. Pandeglang 66,7 33,3 Kab. Lebak 64,4 35,6 Kab. Tangerang 47,4 52,6 Kab. Serang 59,6 40,4 Kota Tangerang 39,2 60,8 Kota Cilegon 53,4 46,6 Provinsi Banten 49,4 50,6 Sumber: BPS Provinsi Banten data diolah