Berdasarkan pasal 5 ayat 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 69PBI2004 Tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank,
ditentukan kriteria bank yang mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dan ditempatkan dalam pengawasan khusus Bank
Indonesia, yaitu bank yang memenuhi 1 satu lebih kriteria di bawah ini : a.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum kurang dari 8 delapan persen.
b. Rasio Giro wajib minimum dalam rupiah kurang dari rasio yang
ditetapkan untuk Giro Wajib Minimum dalam rupiah kurang dari rasio yang ditetapkan untuk Giro Wajib Minimum Bank, dengan
perkembangan yang memburuk dalam waktu singkat atau berdasarkan penilaian Bank Indonesia mengalami permasalahan likuiditas yang
mendasar.
B. Dampak yang Ditimbulkan Oleh Bank Gagal Bagi Dunia Perbankan dan Perekonomian Nasional
Bank Indonesia melakukan tugas pengawasan bank berdasarkan Undang- Undang Perbankan khususnya pasal 37 dan PBI No.69PBI2004 tentang Tindak
lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank yang sebagian telah diubah dengan PBI No.738PBI2005 serta Surat Edaran Intern No.943Intern tanggal 15
November 2007 perihal Pedoman Pelaksanaan Ketentuan Tindak lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank. Dalam proses pengawasan terhadap bank
Universitas Sumatera Utara
bermasalah, Bank Indonesia menerapkan pasal 37 UU Perbankan untuk melakukan langkah-langkah perbaikan corrective actions, antara lain:
a Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada
bank atau pihak lain. b
Pemegang saham menambah modal. c
Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban.
Tindakan pengawasan tersebut diterapkan juga terhadap Bank Century yang merupakan hasil merger tiga bank pada Desember 2004. Konsepsipolicy
mengenai penyelamatan bank berdampak sistemik atas dasar PERPU No.4. Pada dasarnya keputusan untuk menyelamatkan Bank Century tidak didasarkan oleh
besarnya biaya penyelamatan tetapi atas dasar penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sebagaimana diatur dalam pasal 22 ayat 1 b
Undang-Undang RI No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan. Sementara itu, tidak tepat jika disimpulkan bahwa BI tidak
memperhitungkan biaya penyelamatan Bank Century akan mencapai Rp 6,7 triliun. Hal ini disebabkan didasarkan pada datainformasi yang ada pada saat itu,
sebagai berikut : 1
Bank Indonesia sudah melakukan koordinasi dengan KSSK mengenai permasalahan Bank Century sejak tanggal 13 November 2008.
2 Pada saat menyampaikan surat GBI kepada KSSK tanggal 20 November
2008, pemeriksaan Bank Indonesia terhadap Bank Century masih berlangsung sehingga kondisi riil Bank Century secara utuh belum dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui, sehingga perhitungan CAR pun masih bisa berubah sesuai dengan hasil temuan pemeriksaan.
60
Penyelamatan Bank Century harus dilihat dalam konteks penyelamatan sistem keuangan, perbankan dan perekonomian secara keseluruhan yang pada
periode tersebut diambang krisis sebagai dampak daripada krisis perekonomian global yang saat itu tengah berlangsung. Kebijakan Bank Indonesia dalam
penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berpotensi sistemik, merupakan bagian dari kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam upaya penanganan
dampak krisis global, dengan maksud untuk menyelamatkan sistem keuangan, perbankan dan perekonomian Indonesia.
61
60
Diakses dari
Kondisi keuangan dunia akibat krisis global yang merupakan dampak dari krisis home buyers di Amerika serikat juga turut mempengaruhi Indonesia. Bank
Century yang merupakan salah satu bank gagal dalam suatu krisis pada saat itu akan berdampak buruk pada perbankan dan perekonomian makro Indonesia
karena kondisi keuangan yang memburuk tersebut memicu terjadinya krisis kepercayaan investor dan keketatan ikuiditas di pasar keuangan global yang
kemudian segera menyebar ke belahan dunia lain dan menyulitkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mencari dana di pasar internasional
contagion effects atau biasa kita kenal dengan dampak domino.
www.bi.go.id , Q ATerkait pengawasan Bank Century, 30 November
2009.
61
Penjelasan Pjs.Gubernur Bank Indonesia Dalam Press Conference bersama Departemen Keuangan, BI, LPS Mengenai Hasil Audit Investigasi BPK di Departemen
Keuangan Tanggal 24 November 2009.
Universitas Sumatera Utara
B.1 Analisis Peran Bank Century
Peran Bank ini dilihat dari sisi fungsinya dalam intermediasipemberian kredit, ukuran bank, substitutability, dan keterkaitan dengan bank lembaga
keuangan lainnya tidak signifikan. Namun, dari sisi jumlah nasabah dan jaringan kantor cabang, Bank ini termasuk memiliki jumlah nasabah yang cukup besar
65.000 nasabah dan jaringan cukup luas di seluruh Indonesia 30 KC. Oleh karena itu, penjaminan secara penuh menjadi sangat penting untuk diterapkan.
62
Dalam kondisi pasar yang normal, jika bank ini ditutup maka diperkirakan relatif tidak akan menimbulkan dampak sistemik bagi bank lain.
Namun dalam kondisi pasar yang saat itu cenderung rentan terhadap berita-berita negatif maka penutupan bank ini berpotensi menimbulkan contagion effect berupa
upaya rush terhadap bank-bank lainnya, terutama peer banks atau bank yang lebih kecil. Dengan demikian, penutupan bank ini dikhawatirkan dapat mengganggu
kelancaran sistem pembayaran, serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan sistem keuangan secara keseluruhan. Patut
dipertimbangkan pula, kondisi makroekonomi yang sedang mengalami tekanan, serta adanya gangguan pada sistem perbankankeuangan dapat memperburuk
situasi sehingga dapat menimbulkan instabilitas yang signifikan.
63
B.2 Analisis Dampak terhadap Pasar Keuangan
Situasi pasar keuangan saat itu relatif labil terhadap beritaberita negatif. Pasar modal mengalami penurunan harga saham terus menerus, penurunan
62
Ibid.,
63
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia, serta penurunan harga saham sektor keuangan. Sementara itu terjadi asymmetric information di
Pasar Uang Antar Bank yang selanjutnya disebut PUAB.
64
Pasar SUN Surat Utang Negara mengalami penurunan harga SUN terus menerus yang berdampak terhadap harga obligasi korporasi. Credit Default Swap
spread Indonesia mengalami peningkatan sebagai cerminan peningkatan country risk. Selain itu terdapat gangguan likuiditas di pasar karena peningkatan liquidity
premium akibat pelebaran bidask spread dalam perdagangan di pasar saham. Secara keseluruhan penanganan kegagalan bank yang tidak dilakukan secara
komprehensif akan memperburuk kinerja pasar keuangan yang dapat berakibat turunnya kepercayaan internasional.
65
B.3 Analisis Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran berjalan normal, namun dengan gejala segmentasi di PUAB yang semakin meluas. Data selama seminggu terakhir menunjukkan bahwa
transaksi PUAB dilakukan antara sesama bank di kelompok Bank Besar. Hal yang sama terjadi dengan kelompok bank menengah dan kecil. Hal ini menimbulkan
kerentanan apabila terjadi flight to quality atau capital outflow yang mengakibatkan bank-bank menengah – kecil akan mengalami kesulitan likuiditas.
Pemantauan menunjukkan terdapat 18 bank yang berpotensi tinggi akan mengalami kesulitan likuiditas bila hal tersebut terjadi. Sementara terdapat 5 bank
64
PUAB ialah Pinjaman jangka pendek suatu bank kepada bank lain dalam rangka memenuhi kewajiban dalam kliring. Lihat Mandala Manurung, Uang, Perbankan dan Ekonomi
Moneter, hlm. 381.
65
Ibid., hlm. 14.
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki karakteristik mirip seperti Bank Century diduga juga akan mengalami kesulitan likuiditas.
66
a. Melalui sistem pembayaran: medium to high impact Situasi seperti ini membuat bank-bank cenderung menahan likuiditas baik
Rupiah atau valas untuk keperluan likuiditasnya masing-masing. Kondisi seperti ini akan membahayakan bank-bank yang tidak memiliki kekuatan likuiditas yang
cukup. Jika kemudian muncul rumor atau berita negative mengenai kegagalan 23 bank di atas dalam settlement kliring Real Time gross Settlemen penyelesaian
kliring, hal ini akan dengan cepat memicu terjadinya kepanikan di kalangan masyarakat dan berpotensi untuk menimbulkan bank run. Dari beberapa analisis
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penutupan Bank Century berpotensi menimbulkan dampak sistemik terutama dilihat dari jalur-jalur sebagai berikut:
Apabila bank ini ditutup dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya rush pada peer banks semua bank umum yang ada dan bank-bank yang lebih kecil,
sehingga akan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. b. Melalui pasar keuangan: medium to high impact
Penutupan bank ini akan menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan, terutama dalam kondisi pasar yang sangat rentan terhadap berita-berita yang
dapat merusak kepercayaan terhadap pasar keuangan. c. Melalui psikologi pasar: medium to high impact
Kegagalan bank ini dapat menambah ketidakpastian pada pasardomestik yang dapat berakibat fatal pada psikologi pasar yang sedang sensitif.
66
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
d. Melalui lembaga keuangan: low to medium impact Secara institusi, penutupan bank ini tidak berdampak signifikan terhadap sektor
perbankan, karena pangsanya terhadap industri yang tidak terlalu besar. e. Melalui sektor riil: low impact
Karena perannya pada pemberian kredit terhadap sektor riil tidak signifikan, maka kegagalan bank ini memiliki dampak yang relatif terbatas terhadap sektor
riil. Dari analisis tersebut di atas, permasalahan pada Bank Century berpotensi menimbulkan dampak sistemik terutama melalui jalur psikologi pasar, sistem
pembayaran, dan pasar keuangan.
C. Tindakan Bank Indonesia Dalam Upaya Penyelamatan Bank Century Sebagai Bank Gagal