tertanggal 6 November 2008. Disampaikan ke Lembaga Penjamin Simpanan sesuai surat No. 10 DpGDPB1Rahasia tertanggal 7 september 2008.
PT Sinar Mas Multi Artha sendiri adalah investor yang tertarik mengakuisisi Bank Century. Namun belum juga proses uji kepatutan dari segi
hukum due diligents selesai, Bank Century sudah lebih dahulu diambil alih LPS. Alasannya proses akuisisi bakal memakan waktu yang lama setelah diambil alih,
proses akuisisi nantinya akan menjadi kewenangan LPS pemerintah melalui LPS pada tanggal 21 November 2008.
5. Tindakan Bank Indonesia Terhadap Bank Century
Berdasarkan penjelasan umum Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Undang-undang No. 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, krisis keuangan di Amerika Serikat yang dipicu dari masalah pembiayaan kredit properti subprime mortgage yang
dilakukan karena kekurang hati-hatian merupakan krisis keuangan yang paling parah semenjak krisis 1929.
Dampak krisis keuangan di Amerika Serikat tersebut berimbas pada berbagai negara termasuk dalam hal ini Indonesia , karena sistem keuangan global
saling interdependensi. Pemerintah Indonesia sudah, tengah dan akan terus melakukan berbagai langkah antisipatif dan mengambil langkah-langkah responsif
dalam membendung dampak krisis keuangan Amerika Serikat sehingga stabilitas keuangan tetap terpelihara.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter agar sistem perbankan dapat berperan secara maksimal dalam perekonomian nasional,
maka bank yang mengalami kesulitan dan membahayakan kegiatan usahanya dan tidak dapat diselamatkan lagi danatau keadaan suatu bank yang membahayakan
sistem perbankan maka bank tersebut harus keluar dari sistem perbankan exit policy. Namun secara atributif , kewenangan Bank Indonesia untuk mencabut
izin usaha bank dalam prakteknya merupakan keputusan yang terakhir. Pasal 37 ayat 1 Undang-undang Perbankan mengamanatkan agar Bank
Indonesia terlebih dahulu mengupayakan tindakan penyelamatan bank yang mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya sebelum bank
yang bersangkutan harus “exit” dari sistem perbankan. Apabila tindakan penyelamatan yang telah diupayakan belum cukup untuk mengatasi kesulitan
yang dihadapi bank danatau menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan, maka barulah suatu bank harus
keluar dari sistem perbankan, apabila tindakan penyelamatan yang telah diupayakan belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank danatau
menurut penilaian Bank Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan maka barulah suatu bank harus keluar dari sistem perbankan.
Kewenangan mencabut izin usaha adalah kewenangan yang diatribusikan oleh Undang-undang Bank Indonesia jo Undang-undang Perbankan kepada Bank
Indonesia yang merupakan kewenangan diskresioner karena suatu bank telah gagal memenuhi ketentuan yang diperintahkan Undang-undang Perbankan untuk
menyelesaikan hak dan kewajiban bank. Jadi, pencabutan izin usaha bank
Universitas Sumatera Utara
merupakan exercise atas kewenangan hukum publik yang diberikan Undang- Undang kepada Bank Indonesia selaku otoritas perbankan.
72
Sementara itu, waktu terus berjalan, kondisi bank yang sedang menjadi pasien unit gawat darurat pengawasan BI itu kian mengalami penurunan kinerja.
Meski sebelum ini telah mengajukan dua kali fasilitas pinjaman jangka pendek FPJP dari BI cair dua tahap, tanggal 14 Nopember 2008 untuk tahap satu,
tanggal 18 Nopember 2008 tahap dua. Berbagai upaya untuk menyehatkan kembali bank ini sudah coba ditempuh, tapi tidak membuahkan hasil. Putusan pun
harus diambil oleh RDG. Pada 20 Nopember 2008, RDG menetapkan bank Bank Century yang pada 6 November 2008 kemarin ditetapkan masuk
pengawasan khusus special surveillance, apakah menimbulkan efek domino dampak sistemik atau tidak terhadap stabilitas sistem perbankan Kajian sistemik
harus dilakukan ketika trigger potensi kegagalan bank mulai terpantau dan perlu dikaji seberapa jauh dampaknya efek domino terhadap sistem perbankan secara
keseluruhan. Pada Rapat Dewan Gubernur BI 18 Nopember 2008. Mereka pun
berusaha membuat laporan sekomprehensif mungkin terkait kajian dampak sistemik bagi bank sekarat tadi. Pengetahuan termutakhir seperti kerangka acuan
kajian sistemik Uni Eropa coba diterapkan. Kajian sistemik meliputi aspek psikologi pasar, infrastruktur keuangan sistem pembayaran dan pasar keuangan.
Bahwa bank dengan penguasaan aset besar saja yang sistemik tak valid lagi. Bisa saja bank berskala kecil tapi menimbulkan goncangan.
72
Adrian Sutedi “Hukum Perbankan, Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi dan Kepailitan”. Jakarta:Sinar Grafika, hlm. 139.
Universitas Sumatera Utara
sebagai bank gagal. Dari hasil kajian BI, meski penguasaan aset bank ini kecil saja terhadap total dana pihak ketiga DPK perbankan, namun ditenggarai akan
berdampak sistemik. Sebab, ketika itu situasi sedang dalam keadaan krisis yang sangat potensial ikut membawa goncangan terhadap sistem perbankan.
Bank Indonesia BI memutuskan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik pada 20
Nopember 2008 dan disetujui oleh Komite Stabilitas Sektor Keuangan KSSK yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sehari kemudian 21 Nopember 2008.
73
Inti pernyataan itu, bahwa penilaian kualitatif menjadi unsur lebih penting ketimbang informasi kuantitatif terkini. UE itu sudah barang tentu
Manakala Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal yang berdampak sistemik, salah satu latar pertimbangan karena negara kita sedang menghadapi
krisis yang sedang mendalam periode Oktober hingga Desember 2008. Bila Bank Century ditutup dalam situasi tidak krisis, dipastikan tidak berdampak sistemik.
Disinilah perdebetan itu berlangsung, yakni dalam hal kriteria sistemik yang dipakai. Untuk lebih memperjelas kriteria yang dipakai, Direktorat Penelitian dan
Pengaturan Bank DPNP BI memakai kerangka analisis sistem Memorandum of Understanding MoU Uni Eropa, 1 Juni 2008,
Salah satu bunyi petikan MoU UE itu mengatakan: “...in a such situation, one may also need to place more reliance on qualitative judgements rather than
on up-to-date quantitative information.”
73
Diakses dari www.bi.go.id. Krisis Global dan Penyelamatan Sistem Perbankan Indonesia. 22 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
didasarkan pada pengalaman panjang mereka dalam menangani dan mencegah krisis keuangan.
Ada 4 empat aspek yang dipakai MoU UE dalam menganalisis bank gagal yang ditenggarai sistemik:
1 Institusi Keuangan. 2 Pasar keuangan.
3 Sistem pembayaran, dan 4 Sektor riil.
Terhadap keempat aspek itu, BI mengimbuhi satu aspek yakni faktor psikologis pasar. Sehingga total aspek yang dikaji menjadi lima. Penambahan
aspek psikologi pasar tak lepas pengalaman krisis perbankan periode 19971998 yang sangat kental unsur psikologi pasar.
Kelima aspek inilah yang dipakai BI untuk membuat kajian sistemik- baik kualitatif maupun kuantitatif terhadap Bank Century. Terhadap aspek institusi
keuangan, parameter yang dipakai adalah porsi pinjaman antarbank, dana pihak ketiga, kredit, jumlah cabang, konsentrasi deposito atau kredit berdasarkan sektor
dan wilayah. Terhadap aspek ini, BC memiliki kantor cabang sekitar 30 buah dan kurang lebih 65.000 nasabah tapi bank ini tidak memiliki keterkaitan dengan bank
lainnya sehingga tidak signifikan karena penguasaan asetnya kecil. Salah satu tindakan Bank Indonesia dalam upaya penyelamatan Bank
Gagal atau Bank Century yaitu dengan berkoordinasi dengan lembaga keuangan yang terkait terhadap pencegahan dan penanganan sistem finansial antara lain
KSSK dan LPS.
Universitas Sumatera Utara
Bahwa Jaring Pengaman Sistem Keuangan bertujuan untuk menciptakan dan memelihara stabilitas sistem keuangan melalui pencegahan dan penanganan krisis.
74
Dalam hal bank dinyatakan sebagai bank gagal yang ditengarai berdampak sistemik oleh Bank Indonesia, KSSK memutuskan Bank Gagal tersebut berdampak sistemik atau tidak
berdampak sitemik. Dan untuk
mencapai tujuan tersebut dibentuklah Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang terdiri dari Menteri Keuangan, sebagai ketua dan gubernur Bank Indonesia sebagai anggota. Keanggotaan Menteri
Keuangan dalam KSSK adalah dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai otoritas fiskal dan menjaga stabilitas ekonomi. Sedangkan keanggotaan Gubernut Bank Indonesia dalam KSSK
adalah dalam rangka menjalankan fungsinya menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan.
75
a. menjamin simpanan nasabah penyimpanan
Penyelesaian atau penanganan Bank gagal baik yang berdampak sistemik maupun yang tidak berdampak sistemik dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS.
Dengan berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga penjamin Simpanan, yang berlaku mulai tanggal 22 September 2005, maka pengaturan terhadap penjaminan
bagi nasabah simpanan kini berbentuk undang-undang. Pasal 37 B ayat 1 Undang-Undang Tentang Perubahan Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan mengamanatkan agar setiap bank wajib untuk menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan dan untuk menjamin simpanan masyarakat tersebut
dibentuklah Lembaga Penjamin Simpanan LPS. Lembaga Penjamin Simpanan berbentuk badan hukum dan LPS melakukan tindakan
penyelesaian atau penanganan bank yang mengalami kesulitan keuangan dalam kerangka mekanisme kerja yang terpadu, efisien, dan efektif untuk menciptakan ketahanan sektor keuangan
Indonesia atau disebut Indonesia Financial Safety Net IFSN. Lembaga Penjamin Simpanan LPS bersama dengan Menteri Keuangan, Bank Indonesia dan Lembaga Pengawas Perbankan
LPP menjadi Komite Koordinasi, dimana LPS memilki fungsi yaitu :
74
Pasal 2 Perpu No. 4 tahun 2008 Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
75
Pasal 18 Perpu No. 4 tahun 2008 Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan
Universitas Sumatera Utara
b. turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya.
Dalam menjalankan fungsinya LPS mempunyai tugas untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan simpanan dan melaksanakan pelaksanaan
penjaminan simpanan. Lembaga Penjamin Simpanan dalam melaksanakan fungsinya untuk turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan penyelesaian bank gagal bank
resolution yang tidak berdampak sitemik. b.
Melaksanakan penanganan bank gagal yang berdampak sitemik.
D. Manfaat dan Tujuan Penyelamatan Bank Gagal contoh kasus Bank Century