5
bersama teman- temannya. Siswa yang berada pada posisi paling belakang dikelas tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa aktif
dalam hal keramaian. Dalam hal untuk aktif mengikuti pembelajaran masih rendah. Siswa jarang yang bertanya jika mengalami masalah dalam
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru masih mendominasi proses belajar mengajar yang terjadi di
kelas. Segala informasi yang diterima oleh siswa hanya bersumber dari guru. Siswa hanya mencatat sebuah bacaan yang dibacakan oleh guru. Dalam proses
pembelajaran, guru masih belum menggunakan metode untuk membuat siswa aktif. Guru mengajar materi bahasa Indonesia dengan menggunakan metode
ceramah. Prestasi belajar Bahasa Indoesia di kelas III SD Negeri Kepek juga
masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai rata-rata ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu sebesar 65. Nilai ini termasuk rendah
karena berada dibawah Kriteria Ketunasan Minimal SD Negeri Kepek yaitu 75.
Akivitas siswa yang disebutkan diatas menunjukan bahwa siswa masih belum fokus mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia juga masih rendah. Minat siswa yang demikian akan berakibat pada
rendahnya prestasi belajar siswa.
6
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Penerapan Belajar Kelompok untuk Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD
Negeri kepek, Pengasih, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2014 2015 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri Kepek belum
menerapkan metode yang menarik yaitu masih menggunakan metode ceramah.
2. Kurangnya minat belajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kurang optimal. 3.
Prestasi belajar bahasa Indonesia yang masih rendah. 4.
Siswa aktif melakukan kegiatan yang tidak diperintahkan oleh guru, akan tetapi dalam kegiatan pembelajaran keaktifannya masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti melakukan penelitian mengenai masalah sebagai berikut:
7
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SD Negeri Kepek belum
menerapkan metode yang menarik yaitu masih menggunakan metode ceramah.
2. Kurangnya minat belajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kurang optimal. 3.
Prestasi belajar bahasa Indonesia yang masih rendah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
“Apakah dengan penerapan belajar kelompok dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri
Kepek, Pengasih, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2014 2015? ”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: “Hasil penerapan belajar kelompok dalam meningkatkan minat dan prestasi
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri Kepek, Pengasih, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2014 2015
”.
8
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Kepek, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo ini memiliki beberapa manfaat, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
1 Penelitian ini memberikan tambahan wawasan kepada peneliti
berkaitan dengan
penerapan belajar
kelompok untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2 Penelitian ini juga memberikan tambahan wawasan terkait
bagaimana melakukan suatau penelitian, terutama pada jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK.
b. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian dalam penelitian lanjutan dan sebagai bahan perbandingan atau tujuan lain yang masih relevan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
Meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
9
b. Bagi Guru
1 Menambah wawasan guru mengenai bagaimana meningkatkan
minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan belajar kelompok.
2 Sebagai
bahan pertimbangan
dalam memperbaiki
dan menyempurnakan proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dan bahan perimbangan untuk menyusun program- program sekolah berkaitan dengan cara meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa. d.
Bagi Pemerintah Memberikan informasi kepada pemerintah terkait kebijakan yang
akan diambil dalam masalah pendidikan yaterutama pada minat dan prestasi belajar siswa.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Teoritis
1. Tinjauan tentang Belajar Kelompok
a. Pengertian Belajar Kelompok
Sugihartono, dkk 2007: 74 memberikan penjelasan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi individu dengan ligkungannya dalam memenuhi kehidupannya. Slameto 2003: 3 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Kemp Herman Amti dan Matjohan, 1993: 102 menyatakan
bahwa kelompok merupakan dua atau lebih organisme yang saling berinteraksi dalam usaha mencapai tujuan bersama untuk pemuasan
kebutuhan masing- masing anggota kelompok. Bales Sudjana, 2001: 9 mengemukakan bahwa yang dimaksud
kelompok adalah sejumlah orang yang berkumpul melalui tatap muka, dan tiap anggota mempunyai kesan tersendiri terhadap anggota lainnya.
Zawawi Pratikno, 2012: 22 menyatakan bahwa belajar kelompok merupakan sekumpulan individu untuk mencari atau
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, atau kemampuan yang