Pembuatan larutan dan penetapan dosis KCNS Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium thiosulfat Pembuatan larutan dan penetapan dosis diazepam Pengelompokkan hewan uji

Germany dan diazepam Indofarma. Bahan tersebut diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bahan pelarut adalah aquades dan aquabides yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan yang diperoleh dari Unit Pengembangan Hewan penelitian UPHP, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

D. Alat dan Instrumen Penelitian

Peralatan dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Neraca atau timbangan elektrik Mettler Toledo Tipe AB 204, Switzerland 2. Alat-alat gelas 3. Jarum tuberkulin preparat oral yang digunakan untuk pemberian larutan sianida secara per-oral 4. Spuit intraperitonial

E. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan larutan dan penetapan dosis KCNS

Larutan KCNS 0,104 b v dibuat dengan cara me larutkan 0,104 gram KCNS ditambah aquades hingga 100 ml. Dosis KCNS dipilih berdasarkan dosis letal oral KCNS yang sudah dikonversikan ke dosis letal oral mencit yaitu sebesar 26 mgkg BB.

2. Pembuatan larutan dan penetapan dosis natrium thiosulfat

Larutan natrium thiosulfat 0.643 b v dosis 160.720 mgkg BB dibuat dengan cara melarutkan 642.72 mg natrium thiosulfat ditambah aquades hingga 1000 ml. Dosis natrium thiosulfat dipilih berdasarkan hasil orientasi yang sudah pernah dilakukan yaitu sebesar 1125 mgkg BB. Dosis 1125 mgkg BB diturunkan dengan faktor perkalian 7 kalinya, maka diperoleh dosis 160.72 mgkg BB, 22.96 mgkgBB.,3.279 mgkgBB dan 0,468 mgkgBB

3. Pembuatan larutan dan penetapan dosis diazepam

Larutan diazepam 0,001 b v dib uat dengan cara me larutkan 5 mgml diazepam ditambah aquabides hingga 50 ml. Dosis diazepam dipilih berdasarkan jurnal yang diperoleh penulis dengan judul KCC2-deficient mice show reduce sensivity diazepam, but normal alkohol-induced motor impairment, gaboxadol- induced sedation, and neurosteroid induced-hypnosis yaitu sebesar 2 mgKg BB.

4. Pengelompokkan hewan uji

Hewan uji sebanyak 42 ekor dikelompokkan secara acak menjadi 7 kelompok, kelompok I diberi bahan pelarut yang digunakan yaitu aquades, kelompok II diberi larutan natrium tiosulfat dosis 22.96 mgkg BB sebagai kontrol antidotum dan kelompok III diberi larutan sianida, Kelompok IV diberi perlakuan sianida dosis 26 mgkg BB dan secara cepat diberikan antidotum natrium tiosulfat dosis 0.468 mgkg BB dan diazepam 2mgkg BB, kelompok V diberi perlakuan sianida dosis 26 mgkg BB dan secara cepat diberikan antidotum natrium tiosulfat dosis 3.279 mgkg BB dan diazepam 2 mgkg BB, kelompok VI diberi perlakuan sianida dosis 26 mgkg BB dan secara cepat diberikan antidotum natrium tiosulfat dosis 22.96 mgkg BB dan diazepam 2 mgkg BB, kelompok VII diberi perlakuan sianida dosis 26 mgkg BB dan secara cepat diberikan antidotum natrium tiosulfat dosis 160.72 mgkg BB dan diazepam 2mgkg BB. Pada kelompok VII merupakan kelompok yang dib eri dosis tertinggi antidotum natrium tiosulfat sehingga diharapkan seluruh hewan uji dalam kelompok VII hidup.

5. Penanganan hewan uji