60 perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari status sosial
ekonomi. Sedangkan nilai C = 0,113 dengan Cmaks sebesar 0,82 dan menghasilkan
nilai perbandingan
sebesar 0,138
maka dapat
disimpulkan bahwa derajat hubungan antara status sosial ekonomi dengan kompetensi kepribadian adalah sangat rendah.
C. Pembahasan
1. Kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia Dalam kerangka berpikir dikatakan bahwa seseorang yang berusia
lebih tua cenderung lebih dewasalebih matang kepribadiannya dari pada seseorang yang berusia lebih muda. Oleh sebab itu dirumuskan terdapat
perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia. Akan tetapi berdasarkan hasil pengujian statistis menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Chi-Square hitung adalah 7,721 dan
nilai Chi-Square tabel = 12,6. Sedangkan berdasarkan perhitungan koefisien kontingensi diperoleh hasil sebagai berikut: koefisien kontingensi sebesar
0,145 dan koefisien kontingensi maksimum sebesar 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara usia dengan kompetensi
kepribadian adalah sangat rendah. Berdasarkan deskripsi data tentang usia guru yang menjadi responden
diperoleh hasil sebagai berikut: guru yang mempunyai kriteria usia sangat muda kurang dari 20 tahun sebanyak 2 guru, muda 20 tahun sampai dengan
60 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 39 tahun
sebanyak 109 guru, tua 40 tahun sampai dengan 59 tahun sebanyak 243 guru dan sangat tua lebih dari 59 tahun sebanyak 5 guru.
Oleh sebab itu berdasarkan deskripsi data usia menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 40 sampai dengan 59 tahun atau dalam kategori tua.
Muhamad Nurdin 2004, 112 mengatakan bahwa untuk menjadi guru seseorang harus memiliki keahlian khusus, keahlian khusus tersebut adalah
berkompetensi kepribadian. Untuk menjadi guru dengan kahlian khusus tersebut tentunya membutuhkan sebuah proses. Proses tersebut yang pertama
adalah ia harus lulus pendidikan keguruan. Lulus pendidikan keguruan berarti guru tersebut sudah dibekali dasar-dasar untuk menjadi guru termasuk
dibekali mengenai kepribadian yang sesuai untuk menjadi guru. Kedua, untuk menjadi guru yang berkepribadian baik, maka ia harus lulus ujian hidup.
Ujian hidup yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru tersebut dapat membawa diri menghadapi persoalan hidup sehari-hari misalnya taat
baragama, jujur, mampu menahan emosi, dll. Kompetensi kepribadian adalah karakter yang harus dimiliki guru,
oleh sebab itu kompetensi kepribadian memiliki makna terbuka. Makna terbuka
disini adalah
semua guru
memiliki kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi kepribadiannya tanpa ada pembatasan usia,
tahun ijazah, pengalaman kerja, status sosial ekonomi guru, jenis kelamin, dll www.sumbarprov.go.id
. Dari pernyataan ini kita dapat melihat bahwa ternyata bukan hanya usia saja yang menyebabkan seorang guru memiliki
kepribadian yang baik. 61
62 Pribadi yang baik adalah sebuah pilihan akan tetapi bagaimanapun
keadaan guru
ia tetap
dituntut untuk
tampil sebagai
sosok yang
berkepribadian baik terutama didepan siswa. Jika dalam penelitian ini disimpulkan bahwa antara guru yang berusia lebih tua dibandingkan dengan
guru yang lebih muda mempunyai kompetensi kepribadian yang sama. Persamaan itu terjadi karena selain kompetensi kepribadian itu sifatnya wajib
bagi semua guru juga disebabkan karena guru yang lebih tua sudah mengalami waktu hidup yang lebih lama sehingga banyak pengalaman yang
ia miliki berkaitan dengan bagaimana ia harus hidup dan bagaimana mengatasi persoalan sehari-hari. Sedangkan untuk guru muda meskipun ia
memiliki pengalaman yang lebih sedikit tetapi ia sudah dipersiapkan melalui pendidikan dimana dengan pendidikan tersebut ia dibekali untuk dapat
menjadi guru yang baik selain itu juga adanya kesadaran dari guru untuk tampil sebagai seorang yang berkepribadian dewasa.
2. Kompetensi kepribadian guru ditinjau dari pengalaman kerja Sering dikatakan bahwa salah satu penentu keberhasilan karier
seseorang adalah pengalaman kerja. Berkenaan dengan pandangan di atas maka dalam penelitian ini diduga bahwa pengalaman kerja menentukan
kompetensi kepribadian guru. Akan tetapi berdasarkan hasil pengujian statistis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi kepribadian
guru ditinjau dari pengalaman kerja maka antara guru yang masih baru dengan guru yang sudah mempunyai masa kerja lama kompetensi
62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 kepribadian yang sama.. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan
nilai Chi-Square hitung adalah 9,22 dan nilai Chi-Square tabel = 12,6.
Sedangkan Nilai koefisien kontingensi maksimum diperoleh hasil sebagai berikut: koefisien kontingensi sebesar 0,158 dan koefisien kontingensi
maksimum sebesar 0,866 maka dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan antara pengalaman kerja dengan kompetensi kepribadian adalah sangat
rendah. Berdasarkan deskripsi data tentang pengalaman kerja guru yang
menjadi responden diperoleh hasil sebagai berikut: guru yang mempunyai kriteria masa kerja baru kurang dari 5 sebanyak 49 guru, cukup 5 tahun
sampai dengan 14 tahun sebanyak 103 guru, masa kerja lama 15 tahun sampai dengan 24 tahun sebanyak 148 guru dan masa kerja sangat lama
lebih dari 24 tahun sebanyak 59 guru. Oleh sebab itu berdasarkan deskripsi data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai
pengalaman kerja lama 15 tahun sampai dengan 24 tahun. Muhamad Nurdin 2004, 112 mengungkapkan bahwa guru adalah
pendidik profesional., dikatakan sebagai pendidik profesional karena untuk menjadi guru seseorang membutuhkan keahlian khusus. Untuk menjadi guru,
guru tidak hanya sekadar tahu materi yang akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus menjadi seseorang yang memiliki kepribadian ganda. Bagaimanapun
keadaan guru, guru dituntut untuk menjadi sosok yang berkepribadian baik terlebih di depan siswa. Dalam pengertian yang terbatas, guru memang
diartikan sebagai sosok individu yang berada di depan kelas untuk mengajar 63
64 siswa, akan tetapi secara lebih luas guru mempunyai tanggung jawab untuk
mendidik siswa
dalam mengembangkan
kepribadiaannya, baik
yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah. Contoh sikap yang penting
bagi seorang guru misalnya; tanggung jawab, memiliki etos kerja tinggi, mandiri, jujur, dewasa.
Kompetensi kepribadian adalah karakter yang harus dimiliki guru, oleh sebab itu kompetensi kepribadian memiliki makna terbuka. Makna
terbuka di
sini adalah
semua guru
memiliki kesempatan
untuk mengembangkam kompetensi kepribadiaannya tanpa ada pembatasan usia,
tahun ijazah, pengalaman kerja, status sosial ekonomi guru, jenis kelamin, dll www.sumbarprov.go.id
. Dari pernyataan ini kita dapat melihat bahwa pengalaman kerja tidak dapat menjadi indikator untuk menilai kepribadian
seorang guru. Pribadi yang baik adalah sebuah pilihan, jika dalam penelitian ini dihasilkan bahwa antara guru baru dibandingkan dengan guru yang
bermasa kerja lama mempunyai kompetensi kepribadian yang sama,
Persamaan itu terjadi karena pertama; kompetensi kepribadian itu sifatnya wajib bagi semua guru, karena wajib maka semua guru berusaha untuk
mendapatkannya. Kedua; guru yang bermasa kerja lama tentu memiliki pengalaman yang lebih banyak banyak dalam bekerja misalnya mengenai
bagaimana ia harus menghadapi siswa yang nakal atau siswa yang sulit diaturi. Sedangkan untuk guru baru meskipun ia memiliki pengalaman yang lebih
sedikit dalam bekerja tetapi untuk menjadi guru tentu ia sudah dipersiapkan 64
65 melalui pendidikan. Dengan lulus pendidikan keguruan berarti guru sudah
dibekali bermacam-macam hal yang dapat membantunya dalam bekerja.
3. Kompetensi kepribadian guru ditinjau dari status sosial ekonomi Manusia dilahirkan dari lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat yang mempunyai struktur dan tata nilai tertentu. Dengan adanya struktur inilah dalam masyarakat terbentuk suatu status sosial ekonomi. Antara
status tersebut biasanya terdapat perbedaan yaitu dalam hal penampilan, reaksi mental, dan sikap sosial yang pada akhirnya mempengaruhi kepribadian
seorang individu. Oleh sebab itu dalam penelitian ini diduga bahwa guru yang berasal dari golongan status yang tinggi berbeda kompetensi kepribadiaannya
dibandingkan dengan guru yang berasal dari golongan status sosial ekonomi rendah.
Hasil pengujian statistis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari status sosial ekonomi. Kesimpulan
ini didukung oleh hasil perhitungan nilai Chi-Square hitung adalah 4,676 dan nilai Chi-Square tabel = 9,49. Sedangkan Nilai koefisien kontingensi
maksimum diperoleh hasil sebagai berikut: koefisien kontingensi sebesar 0,113 dan koefisien kontingensi maksimum sebesar 0,82 maka dapat
disimpulkan bahwa derajat hubungan antara pengalaman kerja dengan kompetensi kepribadian adalah sangat rendah.
65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 Berdasarkan diskripsi data tentang status sosial ekonomi guru yang
menjadi responden diperoleh hasil sebagai berikut: guru yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi skor lebih dari 38 sebanyak 63 guru, menengah
skor antara 27 - 38 239 guru, sedangkan guru dengan status sosial ekonomi rendah skor kurang dari 27 sebanyak 57 guru. Oleh sebab itu berdasarkan
deskripsi data status sosial ekonomi menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai status sosial ekonomi sedang skor antara 27 - 38 .
Faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang adalah pembawaan dan pengalaman
www.indoskripsi.com
. Faktor bawaan adalah faktor lahir yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Sedangkan pengalaman adalah hal-hal
yang dialami seseorang sepanjang waktu hidupnya yang mempengaruhi kepribadian. Dari pernyataan ini kita dapat melihat bahwa perkembangan
seorang individu tidak hanya ditentukan oleh keadaan atau statusnya yang ada pada individu itu akan tetapi juga ditentukan oleh pengalaman atau
lingkungan termasuk pendidikan yang dilaluinya. Seperti yang dikatakan dalam pembahasan yang kedua, kompetensi
kepribadian adalah karakter yang harus dimiliki guru, oleh sebab itu kompetensi kepribadian memiliki makna terbuka. Makna terbuka di sini
adalah semua guru memiliki kesempatan untuk mengembangkam kompetensi kepribadiaannya tanpa ada pembatasan usia, tahun ijazah, pengalaman kerja,
status sosial ekonomi guru, jenis kelamin, dll www.sumbarprov.go.id
. Dari pernyataan ini kita dapat melihat bahwa status sosial ekonomi guru tidak
dapat menjadi indikator untuk menilai kepribadian seorang guru. Sehingga 66
67 antara guru yang berstatus sosial ekonomi tinggi, menemgah, dan rendah
mempunyai kompetensi kepribadian yang sama, persamaan kompetensi kepribadian ditinjau dari status sosial ekonomi tersebut disebabkan karena
guru adalah anggota masyarakat. Sebagai anggota masyarakat tentu ia mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan ataupun keagamaan misalnya
seperti pengajian, musyawarah bersama, sarasehan, kerja bakti, dll. Dari kegiatan ini, guru mendapatkan pelajaran-pelajaran yang dapat mendukung
kedewasaanya termasuk
kompetensi kepribadiannya.
Selain itu
juga kepribadian guru juga ditentukan oleh bagaimana ia menjalani kehidupan
sehari-hari. Dalam hidup sehari-hari tentu banyak pernasalahan-permasalahan yang menuntut ujian hidup. Sebagai seorang yang digugu dan ditiru tentu ia
dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik. Contoh sikap yang menunjukkan sebagai guru yang berpribadi baik misalnya
mau bekerja sama, aktif mengikuti kegiatan baik di rumah maupun di sekolah,
bersikap ramah kepada siapapun, suka bertegur sapa tidak sombong, terbuka.
67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia Chi-
Square hitung = 7,721 Chi-Square tabel = 12,6.
2. Tidak ada perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari pengalaman kerja Chi-Square hitung = 9,22 Chi-Square tabel = 12,6.
3. Tidak ada perbedaan kompetensi kepribadian guru ditinjau dari status sosial ekonomi Chi-Square hitung = 4,676 Chi-Square tabel = 9,49.
B. SARAN
Berdasarkan deskripsi data diperoleh bahwa hampir sebagian besar guru memiliki kompetensi kepribadian dengan kategori cukup, oleh sebab itu alangkah
lebih baik jika guru lebih meningkatkan kompetensi kepribadiaannya agar dapat menjadi seorang guru yang benar-benar profesional. Cara-cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi kepribadian tersebut antara lain;
1. Kompetensi kepriadian guru ditinjau dari usia Berkaitan dengan usia terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guru
untuk mengembangkan kompetensinya antara lain; guru berapapun usianya menjaga sikap-sikapnya dengan meningkatkan konsep diri yang baik
misalnya taat beragama, jujur, mampu menahan emosi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI